Ramadhan 2024
53 Puisi Ramadhan 2024 Terbaik yang Sedih dan Menyentuh Hati Menggambarkan Bulan Penuh Berkah
Inilah referensi puisi Ramadhan 2024 terbaik yang bisa dibagikan di media sosial, sedih dan menyentuh hati.
Berbagi senyum, peluk erat kebersamaan,
Ramadhan mengajarkan arti kasih sayang.
Menyinspirasi untuk menggenggam mimpi,
Mewujudkan harapan, memeluk keberkahan.
Dalam Ramadhan yang penuh makna,
Inspirasi tumbuh, berkembang dalam setiap sujud.
Semoga kita menjadi lebih baik,
Menyinari dunia dengan kasih dan kebaikan.
5. Harmoni Ramadhan
Dalam senyap malam, bulan bersinar jelas,
Ramadhan tiba, pintu hati terbuka rapat.
Puasa dijalani dengan penuh tekad,
Batin terasa ringan, di langit doa terbang.
Kelapangan berbagi, di setiap sahur dan berbuka,
Menyentuh hati, meluapkan kasih dan syukur.
Puasa bukan sekadar menahan lapar,
Namun menyucikan jiwa, menuju keharmonisan.
Detik berdetik, Ramadhan berlalu pelan,
Sebaris doa terucap, mengiringi setiap langkah.
Bulan suci membawa inspirasi dan ketenangan,
Puasa adalah pelajaran, tuntun langkah menuju cinta.
6. Sujud di Bawah Rembulan Keberkahan
Di bawah rembulan, Ramadhan bertabur sinar,
Puasa di hati, membuka pintu cinta yang terang.
Langkah beriringan, di setapak ketulusan,
Berkah bulan suci, menyapa dalam sujud yang syahdu.
Sahur dan berbuka, momen berharga di waktu senja,
Lafaz doa memayungi, meresapi nikmat yang tersedia.
Puasa bukan sekadar menahan rasa lapar,
Namun mengukir sabar, mengalirkan kasih yang tiada tara.
Di dalam kebersamaan, tercipta harmoni,
Sujud yang mendalam, menyambut rahmat di surga.
Pintu ampunan terbuka, mengalir bagai sungai yang jernih,
Puasa Ramadhan, pelajaran hidup menuju kebaikan yang abadi.
Bulan sabit bersinar, mengiringi langkah perjalanan,
Setiap bait doa, menjadi jalinan kasih yang tak ternilai.
Puasa mengajarkan, bukan hanya menahan nafsu,
Namun menjelma cahaya, menyinari jalan keberkahan.
Minggu berganti, Ramadhan menyampaikan pelajaran,
Puasa menjadi cermin, memantulkan keikhlasan dalam hati.
Berlalulah hari, dengan penuh syukur dan keimanan,
Ramadhan, bulan suci, menyapa dengan kebahagiaan yang tiada tara.
7. Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan datang, senja merona,
Dalam sujud reda, hati penuh getir dan resah.
Air mata mengalir, mengukir doa dalam diam,
Duka di jiwa, mengalun menyatu dalam hening malam.
Takbir menggema, mengusik kesepian,
Di peluk malam, terbayang wajah yang pergi.
Doa terucap, merayap di selubung waktu,
Ramadhan yang pilu, meninggalkan kenangan pahit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.