Pom Mini di Samarinda Terbakar
Tubuh Korban Tewas dalam Kebakaran di Samarinda Utuh dan Pakaian Tidak Hangus, Begini Kata Petugas
Terjawab sudah kenapa tubuh korban tewas dalam kebakaran di Samarinda utuh dan pakaian tidak hangus.
Saat Ayu menyiapkan peralatan memasak, tidak berselang lama teriakan meminta tolong membuat detakan jantungnya mulai tak karuan.
"Yang ada di pikiran saya ada perampokan di ruko sebelah. Takut mau keluar. Tapi karena ramai, saya akhirnya memberanikan diri membuka pintu (rolling door)," kata Ayu kepada Tribunkaltim.co.
Alangkah terkejutnya Ayu, dia disambut kobaran api yang berkobar di bagian pom mini dan bengkel Ambo.
Tubuhnya lunglai, namun dia mencoba terus berteriak histeris memanggil nama sang buah hati yang masih terlelap di lantai dua dengan sisa kekuatan yang ada.
Tak ada jawaban, suaminya oun berlari ke lantai dua untuk menyadarkan anak gadisnya.
"Saat itu api sudah setinggi lantai dua. Kalau anak saya tidak bangun, pasti terkurung api," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Keinginan menyelamtkan diri membuat Ayu, suami dan anak mereka yang bernama Yanti tak sempat menyelamatkan satupun barang berharga.
Saat keluar sempat terjadi letupan beberapa kali yang berasal dari pom mini dan bengkel milik Ambo.
Ia melihat Ambo dan sang istri histeris di median jalan. Kaki tetangganya tersebut nampaknya melepuh.
Di sela rasa panik, pendengarannya kembali menangkap suara teriakan meminta tolong.
Suara itu kadang terdengar jelas, namun lebih sering samar.
Dia lantas mencari-cari sumbernya.
Ayu pun terkejut saat suara itu berasal dari bangunan ruko milik Ambo yang tengah terbakar dengan hebatnya.
"Belum ada pemadam. Suara itu ternyata dari lantai dua. Itu anaknya Ambo, namanya Risky," ucapnya dengan linangan air mata.
Saat itu mereka hanya bisa menangis histeris tanpa bisa berbuat banyak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.