Sejarah
Sejarah 21 Maret: Hari Down Syndrome Sedunia, Pentingnya Memahami dan Mengetahui Penyakit Genetik
Inilah informasi dan penjelasan terkait sejarah 21 Maret yaitu Hari Down Syndrome sedunia serta pentingnya memahami dan mengetahui penyakit ini.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
Pada tahun 1866, dokter Inggris bernama Dr. John Langdon Down pertama kali menggambarkan karakteristik fisik dan kognitif yang khas pada sekelompok individu.
Dia mengidentifikasi kelompok ini sebagai memiliki "mongolism" karena menemukan kesamaan fitur wajah mereka dengan orang Asia Timur.
Pada waktu itu, belum diketahui bahwa kondisi ini disebabkan oleh trisomi kromosom ke-21.
Pemahaman Genetik
Pada tahun 1959, ilmuwan Prancis bernama Profesor Jérôme Lejeune menemukan bahwa Down Syndrome disebabkan oleh kelebihan kromosom ke-21 (trisomi 21).
Penemuan ini mengubah pandangan dunia terhadap kondisi ini, memindahkan pemahaman dari sudut pandang fenotipik ke genetik.
Peningkatan Kesadaran dan Dukungan
Seiring dengan pemahaman yang berkembang tentang Down Syndrome, masyarakat mulai memperhatikan pentingnya inklusi dan dukungan bagi individu yang terkena.
Organisasi-organisasi seperti Down Syndrome International (DSI) mulai terbentuk untuk memberikan dukungan kepada individu dengan Down Syndrome dan keluarga mereka.
Pengakuan Hari Down Syndrome Sedunia
Pada tanggal 21 Maret 2012, Hari Down Syndrome Sedunia secara resmi dirayakan untuk pertama kalinya.
Pemilihan tanggal ini tidaklah kebetulan, tanggal 21 melambangkan trisomi kromosom ke-21 yang merupakan kromosom tambahan yang menyebabkan Down Syndrome.
Inisiatif ini diprakarsai oleh Down Syndrome International (DSI) dengan dukungan dari berbagai organisasi di seluruh dunia.
Pentingnya Hari Down Syndrome
Hari Down Syndrome menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran, mempromosikan inklusi, dan menghormati kontribusi individu dengan Down Syndrome dalam masyarakat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.