Berita Samarinda Terkini

Update Kasus Penemuan Mayat di Apotek Samarinda, CCTV Dikirim ke Polri hingga Warga Segel Apotek

Penemuan jasad Bertha Mimi (56) di salah satu apotek Jalan Hidayatullah, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
MISTERI KEMATIAN BERTHA - Ratusan warga saat tiba di depan apotek tempat penemuan jasad Bertha Mimi di Jalan Hidayatullah, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Sabtu (17/3/2024) lalu. Guna menghindari gejolak besar, akhirnya Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota turun untuk mengambil hardisk dari CCTV milik apotek tersebut pada Minggu 17 Maret 2024.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penemuan jasad Bertha Mimi (56) di salah satu apotek Jalan Hidayatullah, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu 18 Februari 2024 lalu masih meninggalkan misteri.

Oleh sebab itu ratusan warga akhirnya menggeruduk apotek tersebut sejak Jumat 15 Maret hingga Sabtu 16 Maret 2024 lalu.

Aksi itupun viral di berbagai sosial media dan pemberitaan lokal hingga nasional.

Guna menghindari gejolak besar, akhirnya Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota turun untuk mengambil hardisk dari CCTV milik apotek tersebut pada Minggu 17 Maret 2024. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Penemuan Mayat Perempuan di Mayang Mangurai Berau, Identitas Belum Diketahui

"Hari ini hardisk CCTV itu akan dikirim ke Puslabfor (Mabes Polri) yang ada di Surabaya," jelas Tino Ampulembang selaku Penasihat Hukum (PH) keluarga saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Senin (18/3/2024).

Ilustrasi alat perekam rahasia atau CCTV.
Ilustrasi alat perekam rahasia atau CCTV. Penemuan jasad Bertha Mimi (56) di salah satu apotek Jalan Hidayatullah, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu 18 Februari 2024 lalu masih meninggalkan misteri. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Tindakan kepolisian itu memang sesuai permintaan dari pihak keluarga yang ingin agar apotek kooperaktif guna mendukung percepatan penyelidikan.

"Kemarin kalau polisi tidak sanggup kami akan mendatangkan sendiri ahli IT untuk menyelidiki file CCTV punya Kimia Farma itu," beber Tino lagi.

Ia juga menjelaskan bahwa alasan mereka meminta rekaman itu untuk mencocokan isi CCTV yang ada di RSJD Atma Husada, Jalan Hidayatullah dan sekitarnya saat almarhumah terlihat berjalan sendiri.

Baca juga: Penemuan Mayat Lansia di Rapak Dalam Samarinda, Terungkap Respon Keluarga Korban 

Hal itu dilakukan sebab keluarga menduga ada yang menuntun almarhumah dan memintanya tetap di dalam gudang apotek.

Apabila segala bukti masih belum dapat menjawab semua kejanggalan yang ada.

"Pihak keluarga berniat untuk melakukan autopsi ulang," tegas Tino.

Minta Apotek tak Beroperasi

Tidak hanya melakukan orasi, ratusan warga tersebut bahkan menyegel dan meminta pihak apotek tidak beroperasi sampai hasil penyelidikan Puslabfor keluar.

Meski sempat alot, namun akhirnya pihak apotek menyetujui permintaan para simpatisan.

"Kami juga berharap pihak Polsek Kota secepatnya melakukan gelar perkara guna mengetahui kesimpulan kasus ini," pungkasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved