Breaking News

Berita Balikpapan Terkini

Operasi Keselamatan Mahakam 2024 Berakhir, Kecelakaan di Kaltim Mayoritas Libatkan Pemotor Tanpa SIM

Operasi Keselamatan Mahakam 2024 telah berakhir, kecelakaan di Kaltim mayoritas melibatkan pemotor tanpa SIM.

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Dwi Ardianto
Dirlantas Polda Kaltim, Kombes Pol Rifki menjelaskan berdasarkan hasil Operasi Keselamatan Mahakam 2024, jam rawan kecelakaan di Kaltim dimulai dari sore hingga tengah malam. Kecelakaan yang terjadi mayoritas melibatkan pemotor tanpa SIM dengan usia 16-20 tahun. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Operasi Keselamatan Mahakam 2024 yang berlangsung selama 14 hari, mulai dari 4-17 Maret, telah berakhir.

Dirlantas Polda Kaltim, Kombes Pol Rifki memaparkan bahwa dari hasil operasi tersebut, tercatat ada sebanyak 24 kasus kecelakaan lalu lintas.

"Selama operasi, tercatat 24 kecelakaan lalu lintas dengan 3 korban meninggal dunia, 15 luka berat, dan 21 luka ringan," ujar Kombes Pol Rifki, Selasa (19/3/2024). 

Analisis lebih lanjut menunjukkan, kecelakaan yang terjadi mayoritas melibatkan sepeda motor roda dua.

Baca juga: Selama Bulan Ramadan, Polda Kaltim Intensifkan Patroli dan Razia Balap Liar

Dari total 24 kejadian, lanjut Kombes Rifki, pengendara yang terlibat kecelakaan tidak memiliki SIM. 

Kecelakaan terbanyak terjadi pada remaja usia 16 hingga 20 tahun dengan status sebagai pelajar dan swasta.

Lokasi kejadian umumnya di daerah pemukiman, terutama di jalan provinsi dan kabupaten/kota.

Sedangkan untuk lokasi yang terbanyak menjadi TKP kecelakaan berada di wilayah hukum Polresta Samarinda dengan total 10 kejadian. 

Baca juga: Akhirnya Komnas HAM Sorot Aksi Penggundulan 9 Petani di Polda Kaltim dan Ancaman Penggusuran di IKN

Untuk wilayah hukum polres jajaran Polda Kaltim lain, Rifki meneruskan, rata-rata hanya berkisar antara 1-3 kejadian. 

Adapun waktu kejadian kecelakaan paling banyak adalah sore hingga tengah malam, antara pukul 18.00-21.00 Wita serta 00.00 hingga 03.00 Wita.

"Kebanyakan kecelakaan terjadi karena pengendara mendahului, berbelok, atau berpindah jalur tanpa perhitungan yang tepat," tutup Kombes Pol Rifki. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved