Berita Balikpapan Terkini
Pelanggaran Terbanyak selama Operasi Keselamatan Mahakam 2024 Ada di Balikpapan, Inilah Rinciannya
Pelanggaran terbanyak selama Operasi Keselamatan Mahakam 2024 ada di Balikpapan, inilah rinciannya.
Penulis: Eni | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO - Operasi Keselamatan Mahakam 2024 telah berakhir.
Sebelumnya, Operasi Keselamatan Mahakam 2024 berlangsung selama 14 hari, 4-17 Maret.
"Kita telah selesai melaksanakan operasi keselamatan Mahakam 2024," ungkap Dirlantas Polda Kaltim, Kombes Pol Rifki kepada TribunKaltim.co, Selasa (19/3/2024).
Operasi Keselamatan Mahakam 2024 berhasil menjaring ratusan pelanggar lalu lintas.
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi, tercatat 921 pelanggaran lalu lintas yang ditindak selama operasi.
"Sebanyak 381 pelanggaran ditindak secara elektronik (E-TLE) dan selebihnya pelanggaran ditindak secara manual," jelas Rifki.
Maka dari itu, pelanggaran yang ditindak secara manual sejumlah 540 tilang atau sekitar 58 persen.
Baca juga: Selama Bulan Ramadan, Polda Kaltim Intensifkan Patroli dan Razia Balap Liar
Pelanggaran Terbanyak Ada di Balikpapan
Pelanggaran terbanyak dalam Operasi Keselamatan Mahakam 2024 terjadi di Poresta Balikpapan dengan total 390 tilang.
Secara kalkulasi, tilang pelanggaran di Balikpapan pada saat berlangsungnya operasi berkisar 42 persen.
Kasatlantas Polresta Balikpapan, Kompol Ropiyanim mengungkapkan, pihaknya menindak 390 pelanggar dengan mayoritas berasal dari pengendara roda dua.
"Pelanggaran yang paling banyak ditemukan adalah tidak menggunakan helm SNI dan melawan arus lalu lintas," terangnya, Selasa (19/3/2024).
Baca juga: Akhirnya Komnas HAM Sorot Aksi Penggundulan 9 Petani di Polda Kaltim dan Ancaman Penggusuran di IKN
Sementara itu, lanjut Dirlantas Polda Kaltim Kombes Rifki, pelanggaran yang paling menonjol adalah penggunaan helm proyek oleh pengendara motor.
Pihaknya telah memerintahkan kasatlantas Poresta Balikpapan untuk memberikan edukasi dan penegakan hukum kepada karyawan-karyawan kontraktor.
"Ada yang masih menggunakan helm proyek saat berkendara," tegas Rifki.
Selain penindakan, operasi ini juga diwarnai dengan kegiatan pre-emptive dan edukasi di komunitas, sekolah, dan lokasi-lokasi tertentu.
"Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan lalu lintas," tambah Rifki.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu patuh terhadap peraturan lalu lintas.
"Mari kita bersama-sama ciptakan kamseltibcarlantas yang aman dan kondusif," tutup Rifki.
Baca juga: Satgas Pangan Polda Kaltim Sidak Gudang dan Pasar di Balikpapan, Ini Tujuannya
Kecelakaan di Kaltim Mayoritas Libatkan Pemotor Tanpa SIM
Dari hasil Operasi Keselamatan Mahakam 2024, tercatat ada sebanyak 24 kasus kecelakaan lalu lintas.
"Selama operasi, tercatat 24 kecelakaan lalu lintas dengan 3 korban meninggal dunia, 15 luka berat, dan 21 luka ringan," ujar Kombes Pol Rifki, Selasa (19/3/2024).
Analisis lebih lanjut menunjukkan, kecelakaan yang terjadi mayoritas melibatkan sepeda motor roda dua.
Dari total 24 kejadian, lanjut Kombes Rifki, pengendara yang terlibat kecelakaan tidak memiliki SIM.
Kecelakaan terbanyak terjadi pada remaja usia 16 hingga 20 tahun dengan status sebagai pelajar dan swasta.
Lokasi kejadian umumnya di daerah pemukiman, terutama di jalan provinsi dan kabupaten/kota.
Sedangkan untuk lokasi yang terbanyak menjadi TKP kecelakaan berada di wilayah hukum Polresta Samarinda dengan total 10 kejadian.
Untuk wilayah hukum polres jajaran Polda Kaltim lain, Rifki meneruskan, rata-rata hanya berkisar antara 1-3 kejadian.
Adapun waktu kejadian kecelakaan paling banyak adalah sore hingga tengah malam, antara pukul 18.00-21.00 Wita serta 00.00 hingga 03.00 Wita.
"Kebanyakan kecelakaan terjadi karena pengendara mendahului, berbelok, atau berpindah jalur tanpa perhitungan yang tepat," tutup Kombes Pol Rifki.
Baca juga: Polda Kaltim Gandeng Pemerintah Cegah Spekulasi Harga Bahan Pokok saat Ramadhan
Andalkan Spanduk Imbauan
Upaya pencegahan kecelakaan lalu-lintas di Kota Balikpapan juga dilakukan dengan gencarnya penyuluhan ke sekolah-sekolah, khususnya SMP dan SMA.
Spanduk imbauan keselamatan berkendara juga dipasang di lokasi rawan kecelakaan seperti di Jalan Grand City.
Kompol Ropiyani menegaskan bahwa operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas.
"Kita ingin menekan angka kecelakaan dan menciptakan budaya tertib berlalulintas di Balikpapan," pungkasnya. (TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.