Berita Internasional Terkini
Pemilihan Presiden Rusia Resmi Ditutup, Vladimir Putin Siap Memerintah Selama 6 Tahun Lagi
Pemilihan presiden Rusia resmi ditutup, Vladimir Putin siap memerintah selama 6 tahun lagi.
Penulis: Nisa Zakiyah | Editor: Rita Noor Shobah
Walikota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan tidak ada korban jiwa atau kerusakan.
Ekonomi Rusia di masa perang telah terbukti tangguh, berkembang meskipun mendapat sanksi dari Barat.
Baca juga: Rusia Ungkap Ada 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina, Ini Kata Kemenlu RI
Industri pertahanan Rusia telah berfungsi sebagai mesin pertumbuhan utama, bekerja sepanjang waktu untuk memproduksi rudal, tank, dan amunisi.
Pemungutan suara dilakukan di TPS-TPS di 11 zona waktu di negara yang luas ini, di wilayah-wilayah yang dianeksasi secara ilegal di Ukraina, dan secara online.
Lebih dari 60 persen pemilih yang memenuhi syarat telah memberikan suara pada Minggu dini hari.
Antrean panjang juga terbentuk sekitar tengah hari di luar misi diplomatik Rusia di Berlin, Paris, Milan, dan kota-kota lain yang memiliki komunitas Rusia yang besar.
Boris Nadezhdin, seorang politisi liberal yang mencoba untuk ikut dalam pemilihan dengan platform anti-perang.
Namun dilarang oleh petugas pemilu, menyuarakan harapan bahwa banyak orang Rusia yang memberikan suara mereka untuk menentang Putin.
Kelompok OVD-Info yang memantau penangkapan politik mengatakan bahwa lebih dari 50 orang ditangkap di 14 kota di seluruh Rusia pada hari Minggu.
Meskipun ada pengawasan ketat, beberapa lusin kasus vandalisme di tempat pemungutan suara dilaporkan.
Baca juga: Jenderal Oleksandr Syrskyi Panglima Perang Baru Ukraina, Tahu Betul Taktik Tempur Rusia
Seorang perempuan ditangkap di Sankt Peterburg setelah ia melemparkan bom api ke pintu masuk tempat pemungutan suara, dan beberapa orang lainnya ditahan di seluruh negeri karena melemparkan antiseptik hijau atau tinta ke dalam kotak suara.
Dmitry Medvedev, wakil kepala Dewan Keamanan Rusia yang diketuai oleh Putin, menyerukan untuk memperberat hukuman bagi mereka yang merusak tempat pemungutan suara.
Dengan alasan bahwa mereka harus menghadapi tuduhan pengkhianatan karena berusaha menggagalkan pemungutan suara di tengah pertempuran di Ukraina.
Beberapa media Rusia juga memposting gambar-gambar surat suara yang rusak yang dikirim oleh para pemilih.
Dimana dalam surat tersebut bertuliskan "pembunuh dan pencuri" di salah satu surat suara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.