Berita Berau Terkini
Gamalis Sidak Agen dan Pangkalan di Berau, Distribusi Gas Melon Dijamin Normal
Wakil Bupati Berau Gamalis didampingi Diskoperindag Berau melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen LPG.
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Wakil Bupati Berau Gamalis didampingi Diskoperindag Berau melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen LPG maupun pangkalan gas.
Kali ini lokasi yang dituju adalah di daerah Jalan Murjani III, Pulau Sambit, dan Jalan HARM Ayoeb, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Wakil Bupati Berau, Gamalis menyampaikan, sidak ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi di lapangan terkait dengan penyebab kelangkaan gas melon di Kabupaten Berau.
"Karena banyak keluhan dari masyarakat kami harus menanggapi itu semua, kita mengecek ke pangkalan dan agen, di pangkalan sendiri hari ini terjadi kekosongan," jelasnya kepada TribunKaltim.co, Rabu (20/3/2024).
Baca juga: 33 Pangkalan di Paser, Diduga Distribusikan LPG Subsidi Gas 3 Kg Tidak Sesuai Ketentuan
Dari beberapa agen yang didatangi memang sebagian besar gas melon kosong.

Pihak agen masih menunggu pengisian di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE).
Setelah melakukan peninjauan di SPBE Samburakat, kata dia, ada kerusakan filter saluran gas antara kapal ke mesin induk, sehingga menyebabkan keterlambatan pengisian dan penyaluran.
"Selama tiga hari proses perbaikan dilakukan dan diketahui perbaikan ini sudah selesai. Insyaallah penyaluran akan kembali normal kedepan," ungkapnya.
Baca juga: Distribusi Gas 3 Kg dari Agen ke Pangkalan di Berau Lancar, Harga Naik di Penyalur
Gamalis mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik, karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau berupaya untuk memastikan distribusi elpiji 3 Kg ini kembali normal.
Terlambat Kirim Saja
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Usaha Disperindag Berau, Hotlan Silalahi, mengatakan terjadi antrean panjang untuk pengisian ulang tabung-tabung yang ada di agen sebelum didistribusikan ke pangkalan di Berau.
Tapi secara akumulatif, gas ini sebenarnya ada cuma karena keterlambatan pengiriman saja.
"Jadi kami harapkan masyarakat jangan sampai resah," pungkasnya.
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.