Berita Samarinda Terkini

Polres Samarinda Beber Fakta Terbaru Kematian eks Guru SD di Gudang Apotek Kimia Farma, Pembunuhan?

Titik terang mulai didapatkan jajaran Polresta Samarinda terkait tewasnya wanita berusia 56 tahun bernama Bertha Mimi di gudang Apotek Kimia Farma.

Tribun Kaltim
Apotek Kimia Farma, Jalan Hidayatullah, Samarinda, digeruduk keluarga korban. 

Dugaan itu muncul sebab ditemukan sejumlah kejanggalan semenjak Berta dinyatakan hilang pada Rabu (31/1/2024) lalu.

Oleh sebab itu, sejumlah orang yang merupakan keluarga almarhum datang ke Mapolsek Samarinda Kota untuk menanyakan perkembangan hasil penyelidikan pihak kepolisian.

"Kami curiga sama suaminya. Karena memang sudah beberapa kali keluarga kami ini (almarhum Berta) dianiaya," ungkap Marta Pare, salah satu keluarga korban saat ditemui Tribunkaltim.co di kantor Polisi yang berada di Jalan Bhayangkari Kota Samarinda tersebut, Selasa (20/2).

Ia menjelaskan kecurigaan itu bukan tanpa dasar.

Pasalnya pihak keluarga menganggap suami Berta tak merasa panik semenjak sang istri dinyatakan hilang.

Selain itu pihak keluarga juga menemukan berbagai kejanggalan lain.

Sebelum dinyatakan hilang, berdasarkan rekaman CCTV, almarhum sempat melakukan kontrol ke RSJD Atma Husada Samarinda pada Rabu (31/2) dengan ditemani sang suami.

Baca juga: Terjawab Identitas Jasad Perempuan yang Membusuk di Apotek Samarinda, Keluarga Sampai Demo Polisi

Namun, mendadak pihak keluarga mendapat laporan bahwa almarhum tak pulang ke rumah mereka yang berada di Jalan Gotong Royong, Kecamatan Palaran Samarinda sejak Kamis, 1 Februari 2023.

Oleh sebab itu suami almarhum bersama keluarga melakukan pelaporan hilangnya korban ke Polsek Palaran pada 2 Februari 2024 lalu.

Polisi pun melakukan pelacakan ponsel korban.

Saat itu handphone korban dinyatakan masih aktif dengan titik akhir berada di Jalan Aminah Syukur.

"Oleh karena itu Polsek Palaran mengarahkan kami untuk laporan kehilangannya ke Polsek Kota," kata Marta.

Pihaknya sempat mencari keberadaan Berta di titik yang dimaksud.

Namun tidak membuahkan hasil sampai ponsel almarhum tak lagi aktif dan justru ditemukan meninggal dunia di seputaran lokasi pencarian.

Setelah jasad Berta ditemukan polisi akhirnya memanggil suami almarhum untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Update Kasus Penemuan Mayat di Apotek Samarinda, CCTV Dikirim ke Polri hingga Warga Segel Apotek

Di situlah pihak keluarga baru mengetahui bahwa ternyata suami almarhum bekerja di sebuah kantor yang berada di Jalan Aminah Syukur.

"Tapi kenapa saat kami laporan kehilangan, suami almarhum tidak memberitahu kami kalau dia kerja di sana. Padahal kami heran, kok almarhum sampai ke sana (Jalan Aminah Syukur)," bebernya.

Tidak hanya itu, meski kepolisian mengatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, namun pihak keluarga mengklaim menemukan fakta yang berbeda.

Mereka menemukan memar pada pipi, bibir atas rusak, pelipis kiri robek, pada dahi kanan dan kepala bagian belakang terdapat beberapa luka terbuka serta terdapat bekas jeratan tali di tangan dan kaki.

"Makanya kemarin kami bersikeras minta jasad almarhum diautopsi," imbuhnya.

Selain itu mereka juga menemukan sejumlah barang tak biasa di dalam jok motor suami Berta.

Seperti palu-palu, kain dan pisau kater.

"Motornya sudah ditahan. Kami belum melakukan pelaporan karena masih menunggu hasil autopsi," pungkas perempuan asal Kota Bontang tersebut. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved