Berita Nasional Terkini

Refly Harun Terus Dorong Parlemen Jalanan, Ungkit APBN Rp 597 T yang Dipakai Jokowi di Masa Pilpres

Refly Harun terus dorong parlemen jalanan, ungkit APBN Rp 597 triliun yang dipakai Jokowi di masa Pilpres 2024

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribun Jakarta
ORASI REFLY HARUN - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun saat orasi dalam aksi tolak hasil Pemilu curang di depan KPU RI, Senin (18/3/2024). Refly Harun terus dorong parlemen jalanan, ungkit APBN Rp 597 triliun yang dipakai Jokowi di masa Pilpres 2024 

TRIBUNKALTIM.CO - Refly Harun terus menyuarakan penolakan terhadap hasil Pilpres 2024.

Diketahui, KPU sudah menetapkan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming sebagai pemenang.

Namun, Refly Harun terus menyuarakan parlemen jalanan alias demo harus tetap berlangsung.

Pakar Hukum Tata Negara ini pun mengungkap sejumlah kejanggalan dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Pilpres Usai, Anies dan Surya Paloh Kini Beda Sikap, Ketum Nasdem Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran

Baca juga: PPP Bakal Ajukan Gugatan ke MK Usai Gagal ke Senayan, Temui Selisih Suara dengan Real Count Internal

Diketahui, Refly Harun datang ke lokasi unjuk rasa di depan Komisi Pemilihan Umun (KPU) RI, Rabu (20/3/2024).

Mantan Komisaris PT Pelindo I ini mengaku datang ke KPU RI untuk mengutarakan keperihatinan terhadap proses Pemilu 2024 atas dugaan kecurangan.

Menurut Refly, proses Pemilu 2024 ini hanyak melanggar konstitusi dan penuh intimidasi, mobilisasi dan tidak jujur.

Misalnya kata Refly, fenomena sirekap yang tidak adil dalam proses penghitungan sementara suara Pemilu 2024.

"Karena penguasa, Presiden terlibat tim pemenangan Paslon nomor 2," tuturnya.

Ia menduga, Presiden Joko Widodo bisa memobilisasi dana sebesar Rp 597 triliun untuk memenangkan calon tertentu dengan berbagai program perlindungan sosial.

Reflyn menilai, tidak ada calon yang memiliki kemampuan finansial yang begitu dahsyat besar, tapi ia menduga ada salah satu Paslon yang dibantu menggunakan APBN.

"Ada dua, perjuangan politik, ada di ranah hukum. Di politik kita terus dorong hak angket. Kecurangan yang ada dalam ranah hukum yang tersisa masih Mahkaman Konsititusi, tapi ranah sosial politik Parlemen jalanan ini," terangnya.

"Jadi 3 jalan itu tetap harus dilakukan, tetapi yang paling penting adalah masa terus memenuhi jalan jalan Jakarta ini, yang kemudian menunjukkan tekanan kepada dunia bahwa kita tidak bisa menerima sedikitpun Pemilu yang curang," tambahnya.

Baca juga: Terjawab Alasan Refly Harun Sebut Sirekap Alat Bantu Kecurangan, Ungkit Pernyataan KPU Depok

Baca juga: Sah! KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Menang di Pilpres 2024, Selisih 70 Juta Suara dari Ganjar-Mahfud

Pulangkan 16 pengunjuk rasa

Polda Metro Jaya telah memulangkan 16 pengunjuk rasa tolak kecurangan Pilpres 2024 yang digelar di depan Gedung DPR/MPR dan Kantor KPU, Jakarta Pusat.

Mereka sebelumnya diringkus pada Selasa (19/3/2024) kemarin, dari dua lokasi yang berbeda tersebut.

Kini, 16 orang dipulangkan usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

"Pemeriksaan sudah selesai terhadap 16 orang yang dilakukan pemeriksaan, sudah kembali," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan, Rabu (20/3/2024).

Ia menegaskan pihaknya hanya mengamankan sebanyak 16 orang pengunjuk rasa.

Ucapan Ade Ary ini sekaligus membantah pernyataan anggota Tim Kuasa Hukum Forum Penyelamat Reformasi, Sunggul Sirait.

Sunggul menuturkan hingga kini pihaknya menerima laporan ada 100 orang massa aksi belum diketahui keberadaannya.

"Data yang ada di kami adalah 16 orang yang dilakukan pemeriksaan. 8 orang untuk mendalami peristiwa yang ada di DPR RI, 8 orang lagi yang ada di KPU RI," kata Ade Ary.

Diberitakan sebelumnya, Polisi mengamankan 16 orang dalam aksi demonstrasi yang digelar pada Selasa (19/3/2024).

Mereka diamankan dari dua lokasi demo, yakni di depan gedung DPR/MPR RI serta kantor KPU RI, Jakarta Pusat.

"Dari lokasi aksi unjuk rasa di KPU ada 8 orang, yang dilakukan pemeriksaan. Aksi unjuk rasa di gedung DPR RI ada 8 orang yang dilakukan pemeriksaan untuk didalami secara simultan oleh petugas kepolisian," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Gibran Ingin Rangkul Anies dan Ganjar ke Dalam Gerbong, Putra Jokowi: Iya Itu Kalau Mau Dirangkul

Baca juga: Fakta Suara Prabowo-Gibran tak Hanya Unggul dari Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin, Tapi Jokowi-Amin?

Ade Ary menuturkan, 16 orang diamankan karena mengganggu ketertiban dan keamanan.

Padahal, petugas kepolisian di lapangan sebelumnya sudah melakukan imbauan.

"Tentunya ada alasan rekan petugas kepolisian melakukan pemeriksaan terdapat beberapa orang ini karena ada gangguan keamanan dan ketertiban tadi malam," kata dia.

"Namun secara persuasif sudah dilakukan imbauan literasi komunikasi sudah dilakukan," sambung Ade Ary.

Hakim MK Diintimidasi

Refly menyebut hal ini saat menggelar aksi demonstrasi tolak hasil Pilpres di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin (18/3/2024).

Kata Refly, MK merupakan agen kecurangan pada Pemilu 2024.

Hal itu disampaikannya saat unjuk rasa di depan Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).

"Agen kecurangan lain adalah Mahkamah Konstitusi. Sekali lagi kita ingatkan. Mahkamah Konstitusi agen kecurangan," pekik Refly.

Namun, kata Juru Bicara Timnas AMIN itu, masih ada hakim MK yang lurus tak mau jadi agen kecurangan.

Baca juga: Hasil Resmi Rekapitulasi KPU, Jadi Pemenang Pilpres 2024, Gibran Ajak Anies-Ganjar Gabung Kalau Mau

Baca juga: Terjawab Peluang AMIN dan Ganjar Menangkan Gugatan Pilpres di MK, Cek Analisis Zainal Arifin Mochtar

Nahasnya, hakim yang namanya tidak disebutkan Refly itu terancam karena sikapnya, bahkan sampai mau ditembak.

"Tetapi di antara hakim-hakim Mahkamah Konstitusi masih ada hakim yang, paling tidak, lurus,"

Hakim yang lurus itu mau dipermasalahkan, mau ditembak, mau di-DKPP-kan, mau dikodeetikkan," jelas Refly dengan nada tinggi.

Refly mengajak masyarakat untuk melawan kecurangan pada pesta demokrasi yang menurutnya terjadi secara terencana.

"Kita harus lawan ini semua, karena kecurangan, karena keculasan, karena ketidakberesan, karena ketidakadilan, ini sudah by design, sudah direncanakan terlebih dahulu," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Refly Harun Kembali Ikut Unjuk Rasa: Jokowi Gerakkan Dana Rp 597 Triliun untuk Menangkan Prabowo

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved