Ramadhan 2024

Bolehkah Mengonsumsi Obat Pencegah Haid Saat Puasa Ramadhan? Penjelasan Lengkapnya

Bagi sebagian wanita yang belum memasuki masa menopause pasti memiliki siklus haid pada satu bulan.

Editor: Nur Pratama
net
Ilustrasi - Bolehkah mengonsumsi obat pencegah haid saat puasa Ramadhan? penjelasan lengkapnya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini telah masuk 11 Ramadhan 2024 / 1445 H.

Bagi sebagian wanita yang belum memasuki masa menopause pasti memiliki siklus haid pada satu bulan.

Jika memasuki masa haid, maka wanita tidak bisa berpuasa satu bulan penuh.

Namun karena ingin berpuasa satu bulan penuh, beberapa wanita memilih untuk meminum obat pencegah haid.

Lantas, apakah diperbolehkan untuk mengonsumsi obat pencegah haid saat puasa Ramadhan?

Berikut penjelasan menurut Dr. Syafiq Riza Hasan Basalamah, Lc., M.A. atau yang kerap disapa Ustaz Syafiq Basamalah.

Baca juga: 53 Contoh Puisi Ramadhan 2024 yang Singkat, Penuh Haru dan Rasa Syukur di Bulan Penuh Berkah

Awalnya, seorang dokter bertanya mengenai pasiennya yang meminta obat penunda haid agar dapat puasa Ramadhan secara utuh.

Lalu Ustaz Syafiq Riza Basamalah menjelaskan apabila hal tersebut berdampak negatif, maka lebih mengutamakan jangan mengonsumsi obat pencegah haid.

"Tentang mengonsumsi pil yang menahan datang bulan, yang pertama hal itu bertentangan dengan fitrah manusia. Yang secara medis secara kesehatan ketika seseorang menentang fitrah dia biasanya akan berdampak negatif buat dia," jelas Ustaz Riza Basamalah seperti dikutip dari YouTube Syafig Riza Basamalah Official, Kamis (21/3/2024).

"Yaitu jadi penyakit kan, lebih mengutamakan jangan, jangan menggunakan pil itu," tambah dia.

Maka, bagi wanita yang hendak meminum obat pencegah haid sebaiknya tidak perlu.

Karena akan menimbulkan dampak bagi kesehatan seperti jumlah darah dalam siklus haid berikutnya menjadi banyak, mual, kembung bahkan secara jangka panjang akan menambah berat badan.

Kendati demikian, Ustaz Syafiq Riza Basamalah mengatakan tidak perlu mengonsumi obat pencegah haid karena bisa merusak fitrah sebagai seorang perempuan.

"Jadi gak perlu ingin puasa yang penuh di bulan Ramadhan, karena kondisimu memang sebagai seorang wanita, yang Allah memberikan keringan buat dirimu. Artinya Allah punya maksud kenapa perempuan itu datang bulan, ada maksud dan tujuannya jangan menentang fitrah tersebut."

"Dan engkau bisa menggantikannya di hari-hari yang lainnya," jelas Riza Basamalah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved