Berita Nasional Terkini

AHY Sindir Koalisi Lama, Sentilan Balik PKB, Nasdem Singgung Tujuan Kursi Menteri dan Puji Anies

AHY sindir koalisi lama, sentilan balik PKB dan Nasdem. Ahmad Ali menyebut soal tujuan mencari kursi Menteri bukan di Perubahan dan puji Anies.

Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews.com
AHY DISENTIL BALIK - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. Kini, AHY diangkap sebagai Menteri ATR/BPN di sisa masa pemerintahan Jokowi. AHY sindir koalisi lama, sentilan balik PKB dan Nasdem. Ahmad Ali menyebut soal tujuan mencari kursi Menteri bukan di Perubahan dan puji Anies. 

“Jadi kita beda orientasi memang kan?” kata Ali.

Puji Anies Baswedan

Menurut dia, Koalisi Perubahan memiliki tujuan mengajak masyarakat membangun gagasan dalam membangun Indonesia.

Meskipun Anies-Muhaimin tidak berhasil memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres), Koalisi Perubahan merasa berhasil secara politik karena mampu mengantarkan Anies menjadi trendsetter (pencipta tren) baru dalam perpolitikan nasional.

“(Anies) mengubah politik mobilisasi ke politik partisipasi, dan itu kontribusi yang sangat besar yang diberikan Koalisi Perubahan terhadap demokrasi di Indonesia,”ujar Ali.

PKB Sebut Jumlah Kursi Meningkat

Adapun pernyataan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan, perolehan kursi partainya di DPR RI justru melonjak tinggi karena berada dalam Koalisi  Perubahan yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Dulu Cekcok Sekarang Cocok? AHY dan Moeldoko Jabat Tangan dan Saling Lempar Senyum

“Yang pasti PKB malah meningkat tinggi kursinya,” ujar Daniel saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/3/2024).

Ketika dimintai tanggapan apakah dari pernyataan AHY, Demokrat terlalu pragmatis Daniel mengatakan, langkah politik untuk keluar dari koalisi pengusung Anies Baswedan merupakan pilihan Demokrat sendiri.

“Demokrat sendiri sudah senang dengan pencapaiannya,”kata Daniel.

Sebagai informasi, Demokrat sebelumnya merupakan salah satu partai pengusung Anies Baswedan, bersama Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Mereka tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Namun, dalam perjalanannya koalisi itu retak.

Demokrat kecewa karena Anies dan Nasdem lebih memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres).

Adapun pernyataan AHY bahwa partainya tidak hancur lebur karena keluar dari koalisi disampaikan dalam Silaturahmi dan Buka Bersama Partai Demokrat di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sabtu (23/3/2024).

Dia mengaku bersyukur dan mendapatkan banyak hikmah setelah bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto, pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

“Banyak sekali hikmahnya, sekali lagi kita bayangkan coba kita masih di tempat (koalisi) yang sama, hancur lebur,” ujar AHY, Sabtu.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved