Berita Nasional Terkini
AHY Sindir Koalisi Lama, Sentilan Balik PKB, Nasdem Singgung Tujuan Kursi Menteri dan Puji Anies
AHY sindir koalisi lama, sentilan balik PKB dan Nasdem. Ahmad Ali menyebut soal tujuan mencari kursi Menteri bukan di Perubahan dan puji Anies.
TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyindir koalisi lama dan menyebut hancur lebur jika masih di sana.
Pernyataan AHY ini langsung disentil balik oleh PKB dan Nasdem yang berada di Koalisi Perubahan, bahkan petinggi Nasdem terang-terangan puji Anies.
Diketahui, awalnya Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024 terdiri dari Nasdem, PKS dan Demokrat.
Selanjutnya, Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan setelah Anies mengumumkan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres di Pilpres 2024.
Baca juga: Prediksi Kabinet Prabowo, Bakal Didesain Jokowi, Nasdem dan PKB Berpeluang Gabung, PDIP dan PKS?
Baca juga: AHY Bersyukur Demokrat Gabung di Kubu Prabowo, Kalau Masih di Tempat Lama, Hancur Lebur
Baca juga: Kini Puji IKN Nusantara, AHY Dinilai Rela Ditinggalkan Pendukungnya, Kekuasaan Mengubah Segalanya
Setelah Demokrat cabut, Koalisi Perubahan masih terdiri dari 3 partai yakni Nasdem, PKS dan PKB.
Sindiran AHY terhadap koalisi lama ini disampaikan dalam Silaturahmi dan Buka Bersama Partai Demokrat di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Dalam kesempatan tersebut, AHY mengaku bersyukur dan mendapatkan banyak hikmah setelah bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto, pemenang Pilpres 2024.
“Banyak sekali hikmahnya, sekali lagi kita bayangkan coba kita masih di tempat (koalisi) yang sama, hancur lebur,” ujar AHY, Sabtu seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Menurut dia, Koalisi Perubahan tidak solid karena sejak hasil pemilu belum diumumkan secara resmi sudah terdapat manuver politik dari partai.
“Kita tahu, (pemilu) belum selesai semua sudah ke sana ke mari. Kalau kita di sana kemarin, kita ditinggalkan sendiri,” kata AHY.
Nasdem Sentil Tujuan Cari Kursi Menteri
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali menyentil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan menyebut bahwa Koalisi Perubahan bukan untuk mencari kursi menteri.

“Kalau tujuannya cari kursi menteri ya bukan di Perubahan,” ujar Ali, Minggu (24/3/2024) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Meningkat Ali mengatakan, orientasi Koalisi Perubahan berbeda dengan Partai Demokrat.
Baca juga: Perubahan Drastis AHY, Dulu Tolak IKN Nusantara, Sekarang Bela Jokowi, Siap Tinggal di Ibu Kota Baru
Mencermati pernyataan AHY kemarin, dia menilai bahwa Partai Demokrat memandang yang terpenting bergabung ke pemerintahan.
Dia juga meminta kadernya berbesar hari meskipun capaian pemilihan legislatif (Pileg) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 tidak maksimal.
“Jadi kita beda orientasi memang kan?” kata Ali.
Puji Anies Baswedan
Menurut dia, Koalisi Perubahan memiliki tujuan mengajak masyarakat membangun gagasan dalam membangun Indonesia.
Meskipun Anies-Muhaimin tidak berhasil memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres), Koalisi Perubahan merasa berhasil secara politik karena mampu mengantarkan Anies menjadi trendsetter (pencipta tren) baru dalam perpolitikan nasional.
“(Anies) mengubah politik mobilisasi ke politik partisipasi, dan itu kontribusi yang sangat besar yang diberikan Koalisi Perubahan terhadap demokrasi di Indonesia,”ujar Ali.
PKB Sebut Jumlah Kursi Meningkat
Adapun pernyataan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan, perolehan kursi partainya di DPR RI justru melonjak tinggi karena berada dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Dulu Cekcok Sekarang Cocok? AHY dan Moeldoko Jabat Tangan dan Saling Lempar Senyum
“Yang pasti PKB malah meningkat tinggi kursinya,” ujar Daniel saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/3/2024).
Ketika dimintai tanggapan apakah dari pernyataan AHY, Demokrat terlalu pragmatis Daniel mengatakan, langkah politik untuk keluar dari koalisi pengusung Anies Baswedan merupakan pilihan Demokrat sendiri.
“Demokrat sendiri sudah senang dengan pencapaiannya,”kata Daniel.
Sebagai informasi, Demokrat sebelumnya merupakan salah satu partai pengusung Anies Baswedan, bersama Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Mereka tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Namun, dalam perjalanannya koalisi itu retak.
Demokrat kecewa karena Anies dan Nasdem lebih memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres).
Adapun pernyataan AHY bahwa partainya tidak hancur lebur karena keluar dari koalisi disampaikan dalam Silaturahmi dan Buka Bersama Partai Demokrat di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sabtu (23/3/2024).
Dia mengaku bersyukur dan mendapatkan banyak hikmah setelah bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto, pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
“Banyak sekali hikmahnya, sekali lagi kita bayangkan coba kita masih di tempat (koalisi) yang sama, hancur lebur,” ujar AHY, Sabtu.
Menghadap Jokowi Menurut dia, Koalisi Perubahan tidak solid karena sejak hasil pemilu belum diumumkan secara resmi sudah terdapat manuver politik dari partai.
“Kita tahu, (pemilu) belum selesai semua sudah ke sana ke mari.
Kalau kita di sana kemarin, kita ditinggalkan sendiri,” kata AHY.
Adapun perolehan suara PKB pada Pemilu 2024 meang meningkat dari 9,69 persen atau 13.570.970 suara pada 2019 menjadi 10,62 persen atau 16.115.655.
Beberapa waktu sebelum pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Direktur Pileg PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, partainya diprediksi akan mendapatkan 81 kursi di DPR RI pada 2024, meningkat dari 58 kursi pada 2019.
Menurut dia, kenaikan suara ini tidak terlepas dari efek ekor jas pencalonan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.
“Alhamdulillah dengan majunya Beliau juga dampak positif kenaikan suara PKB sangat signifikan,” ujar Cucun dalam konferensi pers di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada 18 Februari 2024.
Baca juga: Ketua DPP PDIP Pertanyakan Motif Jokowi Jadikan AHY Menteri ATR/BPN, Pembelaan Demokrat
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Catat Waktu Kapan Gerhana Bulan 25 Maret 2024, Simak Jam Berapa, Lokasi dan Cara Melihat |
![]() |
---|
Sosok Syarifah Mona, Istri Baru Habib Rizieq, Beda Usia 27 Tahun, Kerabat Almarhum Syarifah Fadlun |
![]() |
---|
Kata BRIN Soal Banjir Demak dan Kemunculan Selat Muria, Sejarah Gunung Muria Terpisah dari Jawa |
![]() |
---|
Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku Mulai 1 April 2024 di Seluruh Wilayah Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.