Danlanud Tarakan Meninggal

Danlanud Anang Busra Tarakan Kalimantan Utara, Kolonel Penerbang Bambang Sudewo Meninggal

Kabar duka cukup mendadak terdengar dari Kolonel Penerbang (Pnb) Bambang Sudewo,sosok yang pernah ikut membantu Kepala Basarnas Tarakan

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
DOKUMENTASI HUMAS LANUD ANANG BUSRA
JENAZAH DIBERANGKATKAN - Jenazah almarhum Kolonel Pnb Bambang Sudewo saat diberangkatkan ke Makassar dari Lanud Anang Busra, Sabtu (23/3/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Kabar duka cukup mendadak terdengar dari Kolonel Penerbang (Pnb) Bambang Sudewo, sosok yang pernah ikut membantu Kepala Basarnas Tarakan memimpin misi operasi penyelamatan korban pesawat jatuh, PK SNE PT Aviation Air di Binuang, Krayan Nunukan pertengahan Maret silam telah meninggal dunia.

Kabar itu begitu mengejutkan Syahril, Kepala Basarnas Tarakan. Tidak hanya dirinya tapi juga rekan sejawat. Padahal sehari sebelumnya masih sempat bertemu saat kegiatan Sertijab.

Yang paling berkesan adalah empat hari bersama almarhum dari pagi, siang hingga malam saat memimpin misi operasi penyelamatan korban PK SNE di Binuang.

Baca juga: Kolonel Pnb Bambang Sudewo Resmi Jabat Lanud Anang Busra Tarakan

Almarhum saat itu bertugas memimpin dan mengerahkan alutsista untuk menuju ke lokasi. Kemudian Basarnas sebagai leading sector koordinator atau pemimpin komando.

Kolonel Pnb Bambang Sudewo saat itu masih menjabat sebagai Danlanud Anang Busra Kota Tarakan.

"Saya menganggap beliau sebagai suatu panutan. Sebagai orang yang bisa memimpin dengan cara-cara dewasa, kemudian cair, suasananya itu cair banget. Artinya beliau itu fleksibel, beliau orang yang menerima masukan dan mendengar saran siapa saja saat itu," kenangnya.

Setiap saran disampaikan saat empat hari dalam Posko Penyelamatan di Bandara Juwata Tarakan, almarhum sangat menghargai.

Dari sisi pengalaman, Bambang mempunyai pengalaman yang sama dan dituangkan dalam bentuk masukan demi tercapainya misi penyelamatan. Dia sendiri juga pernah memimpin misi penyelamatan di Papua.

Kepala Kantor SAR Tarakan, Syahril dan Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo merilis soal perkembangan terbaru pesawat Smart Air yang hilang kontak. Pesawat sudah ditemukan.
Kepala Kantor SAR Tarakan, Syahril dan Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo merilis soal perkembangan terbaru pesawat Smart Air yang hilang kontak. Pesawat sudah ditemukan. (TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH)

Dan itu dibagikan bersama, sharing berbagi pengalaman, saling melengkapi kemudian dikolaborasikan bersama seluruh stakeholder yang ada.

Tugas almarhum saat itu adalah dari sisi teknis mengarahkan alutsista aset TNI dan mengambil alih pengarahan alut di lapangan.

Sementara dari sisi regulasi, Basarnas sebagai leading sector yang mengeksekusi, SAR mission koordinator adalah ia sebagai Kepala Basarnas.

"Saya sharing dengan beliau, beliau menerima itu. Tugas evakuasi kecelakaan pesawat adalah leading sector Basarnas sebagai komando. Beliau mempercayakan kami, beliau yang menentukan di mana lokasi yang tepat untuk penyelamat turun ke lokasi saat itu. Tapi karena belia yang dituakan, secara teknis mengambil alih untuk alutsista pesawat yang bergerak kelokasi," ujarnya.

Sehingga alutsista dikerahkan sesuai perhitungan agar efisiensi dan efektif. Apalagi alutsista kemarin dikerahkan cukup banyak. Jika ttidak efisien sehingga membuang waktu dan biaya cukup banyak.

 

"Tegang sih tegang kemarin tapi kita berdiskusi benar-benar cair. Ngobrol serius tapi santai. Itu yang buat saya merasa komandan ini betul betul panutan buat saya sangat luar biasa selama empat hari," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved