Idul Fitri 2024
Kapan Lebaran Idul Fitri 2024? Jadwal Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1445 H dan Versi Muhammadiyah
Kapan lebaran Idul Fitri 2024? Jadwal sidang isbat penentuan 1 Syawal 1445 H dan versi Muhammadiyah
TRIBUNKALTIM.CO - Kapan lebaran Idul Fitri 2024?
Pertanyaan kapan lebaran Idul Fitri 2024 mulai banyak disampaikan mengingat Ramadhan sudah memasuki pertengahan, masyarakat mulai bersiap menyambut datangnya Hari Kemenangan.
Untuk penentuan lebaran Idul Fitri 2024, Pemerintah akan menunggu hasil sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 H yang akan digelar Selasa (9/4/2024) mendatang.
Sementara, PP Muhammadiyah telah lebih dulu mengumumkan Hari Raya Idul Fitri 1445 H bertepatan dengan Rabu (10/4/2024).
Baca juga: 4 Rekomendasi Film Indonesia yang Akan Tayang di Bioskop Lebaran 2024, Semarak Idul Fitri Penuh Film
Baca juga: 30 Pantun Idul Fitri 2024 yang Cocok untuk Kalimat Menyambut Datangnya Hari Raya Umat Islam
Baca juga: Meski 1 Ramadhan Beda, BRIN Prediksi 1 Syawal atau Idul Fitri Sama, Ada yang Puasa Sejak 7 Maret
Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Kamaruddin Amin mengatakan sidang isbat penentuan 1 Syawal 1445 H tersebut akan dihadiri oleh berbagai organisasi masyarakat Islam dan berbagai lembaga lainnya.
Kamaruddin mengatakan, "Tanggal 9 April insyaallah Sidang Isbat."
Awal puasa Ramadhan kemarin tidak bersamaan antara Pemerintah dan Muhammadiyah.
PP Muhammadiyah menetapkan awal puasa Senin (11/3/2024).
Sementara Pemerintah berdasarkan hasil sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan Selasa (12/3/2024).
Bagaimana dengan lebaran Idul Fitri 2024?
Prediksi Idul Fitri Serentak
Meskipun tanggal Sidang Isbat sudah ditentukan, lalu kapan prediksi Idul Fitri 1445 Hijriah?
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Thomas Djamaluddin memprediksi, Idul Fitri 1445 Hijriah akan jatuh pada Rabu (10/4/2024).

Menurutnya, selama ini analisis awal Syawal atau Idul Fitri menggunakan hisab global dengan melihat garis tanggal sesuai kriteria yang digunakan.
Indonesia juga mengacu pada kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang menetapkan posisi bulan minimal berada pada tiga derajat di atas ufuk dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Baca juga: 60 Twibbon Idul FItri Gratis dan Terbaru, Langsung Pakai Serta Simpel
Menurut data yang ia peroleh dari aplikasi Accurate Hijri Calendar oleh Dr. Abdurro’uf, pada Selasa (9/4/2024) saat Maghrib, tinggi bulan di seluruh wilayah Indonesia sudah lebih dari tiga derajat.
Sementara itu, sudut sudut elongasi geosentrik di wilayah Indonesia sudah lebih dari 6,4 derajat.
“Artinya, pada 9 April nanti sudah memenuhi kriteria awal Syawal berdasarkan kriteria MABIMS,” ungkap Thomas saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/3/2024).
Selain itu, posisi bulan pada 9 April mendatang juga sudah berada di atas ufuk, yang artinya sudah sesuai dengan kriteria lainnya.
“Maka awal Syawal atau Idul Fitri 1445 Hijriah secara hisab, akan jatuh pada Rabu (10/4/2024),” ujarnya.
Thomas juga menuturkan bahwa Idul Fitri 1445 Hijriah kemungkinan akan memiliki waktu yang bersamaan antara PP Muhammadiyah dengan ketetapan yang diambil oleh Pemerintah RI.
Baca juga: 50 Twibbon Semarak Idul Fitri 2024 dengan Design Grafis Menarik, Bisa Langsung Pasang Status
Dikutip dari KOMPAS.id, PP Muhammadiyah sudah mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa 1 Syawal 1445 Hijriah atau Idul Fitri 1445 H jatuh pada Rabu (10/4/2024).
Mengapa Awal Puasa Berbeda?
Jika Idul Fitri 2024 atau Lebaran diprediksi serentak, mengapa awal puasa berbeda?
Menjawab pertanyaan ini, Thomas mengatakan awal puasa berbeda karena ketinggian bulan pada Minggu (10/3/2024) di waktu Maghrib tidak memenuhi kriteria MABIMS.
Hal ini memungkinkan penggunaan metode melihat dengan mata (metode rukyat) tidak nampak bulan.
Karena perbedaan metode itulah akhirnya awal puasa yang ditetapkan oleh Pemerintah RI diputuskan mulai Selasa (12/3/2024), dikutip dari Kompas.com, Jumat (8/3/2024).
Baca juga: 30 Rekomendasi Hampers Idul Fitri 1445 H/2024 yang Cocok Diberikan ke Rekan Kerja
Di sisi lain, PP Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadhan pada Senin (11/3/2024) karena bulan sudah berada di sudut positif apabila dihitung dari sudut munculnya bulan dari ufuk.
Sebagai informasi, PP Muhammadiyah menggunakan metode wujud bulan di atas ufuk (wujudul hilal haqiqi) sebagai penentuan awal puasa.
"Kalau dilihat dari prinsip kalender, perbedaan itu terjadi karena prinsip kriteria dan otoritas," ungkap Thomas.
Perbedaan kriteria antara PP Muhammadiyah dengan MABIMS inilah yang menjadi alasan mengapa terjadi perbedaan penentuan awal puasa 1445 Hijriah.
Baca juga: 20 Pantun Idul Fitri 2024, untuk Persiapan Lebaran Nanti Agar Tidak Kikuk Saat Bertemu Saudara Jauh
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di kompas.com.
Dishub Berau Bakal Lakukan Ramp Check Kendaraan Sepekan Jelang Lebaran Idul Fitri |
![]() |
---|
Bus Damri di Kaltim Songsong Mudik Lebaran Idul Fitri, akan Ada Kenaikan Tarif Sampai 15 Persen |
![]() |
---|
7 Rekomendasi Local Brand Baju Muslimah Cocok Untuk Idul Fitri 2024 Dengan Konsep Minimalis |
![]() |
---|
Bank Indonesia Kaltim Siapkan Rp 4,77 Triliun untuk Penukaran Uang di Ramadhan dan Idul Fitri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.