Berita Viral

Viral Polisi Tembak Debt Collector di Palembang, Aiptu FN Laporkan Balik Mata Elang Dugaan Pencurian

Update kasus polisi tembak debt collector di Palembang yang viral di media sosial.

x
Video viral polisi tembak debt collector di Palembang, kini sang polisi laporkan balik mata elang karena dugaan pencurian. 

TRIBUNKALTIM.CO - Update kasus polisi tembak debt collector di Palembang yang viral di media sosial.

Kini, polisi yang menembak dan menusuk debt collector di Palembang itu melaporkan balik mata elang ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (24/3/2024).

Bukan tanpa alasan, Aiptu FN sosok polisi tembak debt collector di Palembang itu melaporkan balik dengan tiga delik yang berbeda.

Salah satunya dugaan pencurian.

Baca juga: Viral Polisi Tembak dan Tusuk Debt Collector, tak Terima Mobil Mau Ditarik padahal Menunggak 2 Tahun

Laporan ini disampaikan ke Polda Sumsel melalui istri Aiptu FN, Desrummiaty (43) dan kuasa hukumnya, Rizal Syamsul. 

“Kami melaporkan para debt collector itu dengan Pasal 356 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan, Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dan Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan,” ungkap Rizal, Minggu.

POLISI TEMBAK DEBT COLLECTOR - Tangkapan layar Aiptu FN bersitegang dengan salah satu Debt Collector di PSX Palembang, Sabtu (23/3/2024).
POLISI TEMBAK DEBT COLLECTOR - Tangkapan layar Aiptu FN bersitegang dengan salah satu Debt Collector di PSX Palembang, Sabtu (23/3/2024). (Handout)

Ia mengatakan bahwa kliennya mengalami luka dan pakaiannya sobek akibat terjatuh saat mencoba mempertahankan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Rizal bilang, terdapat 12 orang yang ada dalam kelompok debt collector tersebut. Saat berada di halaman Parkir Mall di Jalan POM IX Palembang, Sabtu (23/3/2024), dua debt collector mendekat ke mobilnya.

Ketika Aiptu FN dan istri hendak keluar dari area parkir, dua mobil yang dikendarai oleh debt collector menghadang mobil kliennya.

"Menurut informasi istri Aiptu FN, ada sekitar 12 orang debt collector yang ada di lokasi. Mereka dua mobil, satu hadang dari depan satu lagi dari belakang," ungkap Rizal, seperti dikutip dari Tribun Sumsel.

Satu debt collector lantas mendekati Aiptu FN dan menanyakan STNK. Lantaran Aiptu FN enggan menunjukkan STNK, debt collector itu merampas kunci mobil dan sempat mengalami luka di tangan.

Merasa tak sanggup menghadapi para debt collector, Aiptu FN lantas menggunakan senjata tajam berupa sangkur.

“Kalau senjata api memang sudah ada, itu dilakukan untuk mempertahankan objek supaya tidak dirampas,” jelas Rizal.

Sebelumnya, Aiptu FN dilaporkan oleh Dira Oktasari (43), istri dari debt collector bernama Deddi Zuheransyah yang menjadi korban penembakan dan penusukan Aiptu FN.

Aiptu FN diduga melakukan penembakan dan penusukan terhadap dua debt collector, yakni Deddi dan Robert. Aksi ini dilakukan saat debt collector hendak menagih cicilan mobil FN yang menunggak dua tahun.

Deddi mengalami luka tusuk di leher belakang sebelah kiri, punggung belakang, bahu sebelah kiri, dan lengan sebelah kiri. Sementara itu, Robet terluka di bagian pelipis lantaran dipukul oleh FN.

Baca juga: Viral Roisah Pengemis di Kediri Meninggal, Ternyata Punya Uang Ratusan Juta, Keluarga Kaget

Sosok Aiptu FN, Polisi yang Viral Tembak Debt Collector

Sosok oknum polisi yang viral karena penembakan dan penusukan terhadap debt collector terungkap.

Oknum polisi tersebut bernama Apitu FN, anggota Polres Lubuklinggau.

Aiptu FN menembak dan menusuk dua debt collector di sebuah halaman parkir mall di Palembang, Sumatra Selatan, pada Sabtu (23/3/2024) siang.

Diduga, debt collector itu ingin mengambil mobil Aiptu FN yang sudah menunggak cicilan selama dua tahun.

Dilansir dari TribunSumsel, mantan atasan Aiptu FN, AKP (Purn) Hilal Subhi mengungkap sosok polisi itu di matanya.

Hilal menilai, Aiptu FN dikenal sebagai sosok yang disiplin dalam menerapkan SOP selama bertugas.

Ia pun terkejut mendengar kabar Aiptu FN menjadi pelaku penembakan dan penusukan terhadap debt collector yang berujung viral itu.

"Kenal sudah lama, semenjak jadi Polisi sudah kenal, apalagi semenjak jadi anak buah di Polsek (jadi kanit)," ungkap Hilal, Minggu (24/3/2024).

Hilal bercerita, ia dan Aiptu FN pernah sama-sama bertugas di Poslek Lubuklinggau Selatan selama lima tahun.

"Saya waktu itu masih Kanit, dia kami angkat Katim, kemudian saya Kapolsek dia jadi Kanit Reskrim, jadi tau persis kesehariannya," tuturnya.

Menurut Hilal, Aiptu FN adalah sosok yang loyal dengan sesama rekan kerja maupun pimpinan.

"Orangnya baik kemudian loyalitas tinggi," kata Hilal.

"Setiap kali berdinas selalu berpegang dengan SOP kepolisian, baik di lapangan maupun saat berada di kantor," tambahnya.

Hilal juga melihat Aiptu FN sebagai sosok yang berprestasi karena pernah mengungkap berbagai kasus di wilayah Lubuklinggau Selatan.

"Jadi  orang bukan tempramen tinggi tidak, kalau temperamen pasti sudah kena masalah selama jadi kanit, lama juga, tapi ini kan tidak," ungkapnya.

Mengenai kasus viral ini, Hilal mengatakan, mantan anak buahnya itu tidak mungkin marah jika tidak disakiti.

"Dia itu tidak mungkin marah kalau orang itu tidak vokal, tidak menyakiti hati dia. Apalagi dalam mobil ada anak dan istrinya," ujarnya.

Hilang Dicari Kepolisian

Setelah video polisi menembak debt collector itu viral, Aiptu FN berstatus hilang dan tidak dapat dihubungi.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto mengatakan, sampai saat ini handphone Aiptu FN dinonaktifkan.

"Masih dalam pencarian. HP-nya di offkan sejak usai kejadian," ujar Sunarto, dikutip dari TribunSumsel, Minggu.

Sunarto pun mengimbau Aiptu FN sebaiknya menyerahkan diri.

Aiptu FN juga diminta membawa serta barang bukti senjata api dan senjata tajam yang dipergunakan saat kejadian, agar kasus tersebut menjadi terang benderang.

"Ya agar segera menyerahkan diri berikut barang bukti yang dipergunakan, ke petugas. Agar segera terang," katanya.

Terpisah, kuasa hukum Aiptu FN Rizal Syamsul SH mengatakan saat ini kliennya sedang dalam masa menenangkan diri.

"Yang bersangkutan sedang proses menenangkan diri. Mungkin nanti yang bisa meyakinkan dia pihak dari kepolisian secara persuasif," kata Rizal.

Kronologi Kejadian

Peristiwa tersebut bermula saat dua debt collector bernama Dedi Zuheransyah (51) dan rekannya Robert (35) ingin mengambil mobil Aiptu FN yang diduga sudah tak dibayar cicilannya selama dua tahun.

Keduanya pun bertemu di sebuah parkiran mall di Palembang, pada Sabtu (23/3/2024) siang.

Kemudian, mobil Aiptu FN dan kedua debt collector itu sempat bersenggolan.

Tidak terima, Aiptu FN pun keluar dari mobilnya dan mengeluarkan senjata api dari pinggangnya.

Aiptu FN pun mengarahkannya ke korban bernama Robert, tetapi meleset.

Kemudian, Aiptu FN langsung memukul Robert dengan senjatanya ke bagian kepala korban.

Setelah itu, Aiptu FN kembali ke dalam mobil mengambil senjata tajam jenis sangkur.

Lalu, Aiptu FN mengejar korban lainnya, Deddy, dan menembakan senjatanya mengenai tangan kanan korban.

Deddy pun terjatuh, pada saat terjatuh FN langsung menusukkan pisau ke arahnya dan mengenai leher belakang sebelah kiri, punggung belakang, bahu sebelah kiri dan lengan sebelah kiri.

Kemudian keduanya langsung dibawa ke rumah sakit siloam dan pelaku langsung melarikan diri.

Viral di Media Sosial

Sebelumnya, dalam video yang beredar nampak seorang anggota polisi yang memakai kemeja kotak-kotak berwarna biru.

Ia nampak sedang cekcok dengan seorang pria berbaju hitam yang diduga debt collector.

Oknum polisi itu lantas melepaskan tembakan dari senjata api yang digenggamnya, namun meleset.

Seorang perempuan berbaju hijau muda pun menahan oknum polisi tersebut untuk tidak lagi melepaskan tembakan.

Kemudian, masih dalam video yang sama, terlihat seorang pria lainnya mengalami luka tusuk di pinggangnya.

Pria dengan luka tusuk itu lantas mendapatkan perawatan di rumah sakit. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Aiptu FN, Polisi Viral Tembak dan Tusuk Debt Collector di Palembang, Pernah Jadi Kanit Reskrim.

Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Polisi yang Tusuk dan Tembak Debt Collector di Palembang Lapor Balik, Sebut Ada Dugaan Pencurian

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved