Berita Kutim Terkini

Kegiatan yang Dilakukan Bupati Kutai Timur untuk Pengendalian Inflasi, Penyebab dan Dampak Inflasi

Inflasi adalah harga barang dan jasa yang naik secara umum dan terjadi terus menerus jangka waktu tertentu, dikutip dari laman resmi Bank Indonesia.

Penulis: Ata | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Dikutip dari laman resmi Bank Indonesia Inflasi adalah harga barang dan jasa yang naik secara umum dan terjadi terus menerus jangka waktu tertentu.

Operasi pasar murah ini diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim.

"Sore ini, insya Allah, akan mulai Pasar Murah di tenda-tenda yang disediakan oleh panitia bersama Bazar ," ungkap Plt Kepala Disperindag Kutim, Andi Nurhadi Putra ditemui sela-sela pembukaan Bazar , Selasa (26/3/2024).

Lanjutnya, pihaknya telah menyiapkan sembako murah dengan harga yang sama dengan agen.

"Dijualnya terpisah (tidak paket), ada beras, gula pasir, minyak goreng, mie instan, dan lain-lain," imbuhnya.

Sebelumnya, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman juga menyampaikan bahwa agenda Bazar Ramadhan disatukan dengan Pasar Murah sebagai wujud pengendalian inflasi.

Baca juga: Pembangunan Pasar Sangatta Selatan Kutai Timur Terkendala Lahan

Selain itu, Pasar Murah juga sebagai jembatan dalam menyikapi harga beras yang masih tinggi di Kutim meskipun kenaikan harga beras menjadi kabar gembira bagi para petani padi.

"Di sinilah keterlibatan Pemkab Kutim untuk menjembatani masyarakat untuk mendapatkan produk-produk petani yang masih harga tinggi tapi ini bisa mereka beli melalui konsep Pasar Murah," pungkasnya. 


Inflasi adalah harga barang dan jasa yang naik secara umum dan terjadi terus menerus dalam jangka waktu tertentu, dikutip dari laman resmi Bank Indonesia.

Dikutip dari Buku Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X oleh Sukardi, Inflasi juga dapat diartikan, suatu proses menurunnya nilai uang secara kontinu.

Apabila kenaikan harga hanya yang bersifat musiman, maka tidak bisa disebut dengan inflasi.

Sehingga dapat dikatakan inflasi ketika kenaikan harga tersebut terjadi terus meneurs dan saling mempengaruhi.

Lalu apa penyebab terjadinya inflasi?

Penyebab Inflasi

Dikutip dari buku Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X oleh Sri Nur Mulyani, Agus Mahjfudz dan Leni Permana, terdapat dua penyebab inflasi, di antaranya:

- Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)

Permintaan terhadap barang dan jasa yang bertambak, akan menyebabkan bertambahnya permintaan faktor-faktor produksi.

Produksi yang meningkat, menyebabkan harga faktor produksi juga mengalami peningkatan.

Oleh karena itu, inflasi dapat terjadi karena kenaikan dalam permintaan total saat perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employement.

Permintaan total yang berlebihan, akan menimpulkan perubahan pada tingkat harga atau disebut demand pull infitation.

- Desakan Biaya (Cost Push Inflation)

Meningkatnya poduksi (input) dapat mengakibatkan terjadinya inflasi.

Oleh karena itu, haraga produk-produk otomatis juga akan ikut naik.

Dampak Inflasi

1. Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap

Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi akan sangat merugikan.

Namun, bagi orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti pengusaha, tidak mengalami kerugian akibat inflasi.

2. Bagi para penabung

Orang akan enggan menabung jika terjadi inflasi.

Hal tersebut karena mata uang yang semakin menurun akibat inflasi.

Apabila tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang akan menurun.

3. Bagi debitur dan kreditur

Terjadinya inflasi, akan menjadi keuntungan bagi orag yang meminjam uang kepada bank (Debitur).

Karena saat membayar utang kepada kreditur, nilai mata uang akan mengalami penurunan dibanding saat melakukan peminjaman.

Namun bagi orang yang meminjamkan uang (Kreditur) akan mengalami kerugian akibat inflasi.

Hal tersebut karena nilai uang pengembalian yang lebih rendah dibandingkan saat meminjamkan uang.

4. Bagi Produsen

Inflasi akan menguntungkan bagi produsen apabila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi.

Apabila hal tersebut terjadi, maka produen biasanya akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya.

Sebaliknya, jika inflasi mengakibatkan produsen mengalami kerugian karena biaya produksi naik, produsen enggan meneruskan produksinya.

Produsen dapat mengehntikan produksinya untuk sementara waktu atau memilih untuk gulung tikar.

5. Bagi perekonomian Nasional

- Investasi berkurang

- Mendorong tingkat bunga

- Mendorong penenam modal yang bersifat spekulatif

- Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan

- Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan datang

- Menyebabkan daya saing produk Nasional berkurang

- Menimbulkan defisit neraca pembayaaran

- Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved