Pilpres 2024

PDIP Blak-blakan Sebut Jokowi Antimeritokrasi dan Lakukan Abuse of Power di Sisa Masa Jabatannya

PDIP blak-blakan sebut Presiden Jokowi melakukan kecurangan masif melalui abuse of power di sisa masa jabatannya.

Presidenri.go.id/BPMI Setpres/Kris
Presiden Joko Widodo (Jokowi) - PDIP blak-blakan sebut Presiden Jokowi melakukan kecurangan masif melalui abuse of power di sisa masa jabatannya. 

Bahkan mereka disebut sebagai ”Geng Solo”.

Beberapa di antaranya adalah Menko Polhukam dan mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang menjabat sebagai Komandan Lanud Adi Soemarmo pada 2010-2011.

Kemudian, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang pernah menjabat sebagai Komandan Distrik Militer 0735/Surakarta.

Lalu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang merupakan Kapolres Kota Surakarta pada tahun 2011.

Hasto menuding Jokowi berkhianat pada nilai-nilai yang mengedepankan proses dan perjuangan, tetapi malah melakukan nepotisme.

"Muncullah hampir seluruh keluarga Pak Jokowi, siapa yang dekat dengan Pak Jokowi untuk maju," kata dia.

Presiden Jokowi resmikan pembangunan irigasi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3/2024).
Presiden Jokowi resmikan pembangunan irigasi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3/2024). (Foto: Sekretariat Presiden)

Ia kemudian menyebut nama mantan sekretaris pribadi Jokowi, Devid Agus Yunanto, yang kini digadang-gadang menjadi calon bupati Boyolali.

"Nepotisme itu kita lihat ternyata justru semakin telanjang di depan mata kita. Misalnya sekretaris Pak Jokowi,

Devid, dicalonkan sebagai calon bupati di Boyolali, itu kan akan merebut basis dari PDI Perjuangan yang selama ini membesarkan," ujar Hasto.

Ia mengatakan, sikap Jokowi tersebut merupakan tindakan yang anti terhadap meritokrasi dan hukum.

Dia menuturkan, Jokowi melakukan abuse of power di sisa masa jabatannya karena tahu kondisi kekuatan PDIP.

Apalagi hingga saat ini, Jokowi masih berstatus kader PDIP.

"Kenapa Pak Jokowi pada akhirnya memutuskan langkah untuk melakukan kecurangan masif melalui abuse of power dari presiden, dari hulu ke hilir, karena kita melihat beliau kan tahu persis kondisi PDI Perjuangan," ujar Hasto.

Terkait Gibran sendiri, Hasto kemudian menyamakan calon wakil presiden pemenang Pilpres 2024 itu dengan sopir truk penyebab kecelakaan tabrakan beruntun di gerbang tol Halim Utama, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Belum Ada Gerakan dari Puan Maharani Dinilai sebagai Kode Keras Sikap PDIP soal Hak Angket

Hasto mengatakan sopir truk itu masih berusia 17 tahun serta belum memiliki surat izin mengemudi (SIM). Berkaca dari kasus tersebut, Hasto menekankan pentingnya kedewasaan bagi seseorang untuk mengemban jabatan tertentu.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved