Pilpres 2024
Belum Ada Gerakan dari Puan Maharani Dinilai sebagai Kode Keras Sikap PDIP soal Hak Angket
Hingga saat ini belum ada gerakan dari pernyataan Puan Maharani dinilai menjadi kode keras sikap PDIP terkait hak angket DPR kecurangan Pemilu 2024.
TRIBUNKALTIM.CO - Sementara gugatan yang diajukan pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud tengah berproses di Mahkamah Konstitusi, hingga saat ini belum ada kabar soal hak angket.
Hingga saat ini pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengenai hak angket yang belum ada pergerakan.
Belum adanya pergerakan dari pernyataan Puan Maharani, Ketua DPP PDIP dinilai menjadi kode keras terkait posisi PDIP dalam wacana hak angket.
Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menjelaskan pernyataan tersebut dapat ditangkap sebagai sebuah sikap, PDIP tidak akan menggunakan hak angket sebagai sebuah bagian dari upaya mendelegitimasi kredibilitas pihak terpilih.
Baca juga: Lampu Merah Hak Angket dari PDIP, Megawati Bangun Hubungan Baik dengan Prabowo, Anies Nyagub Lagi?
Baca juga: Adian Napitupulu Beber Sikap Megawati Soal Hak Angket, Ungkit Keberanian Mega Lawan Rezim Orde Baru
Baca juga: Akhirnya Pengadilan Rakyat Dimulai, BEM Unpad Sorot Hak Angket Lambat, Minta BEM Lain Beraksi Juga
Hal tersebut didasari dari mekanisme yang ada di internal PDIP.
Para anggota DPR dari PDIP tidak akan berjalan sebelum ada instruksi dari pimpinan partai.
"Kalau pimpinan sudah menyatakan dan memberi sinyal yang kuat untuk tidak menggunakan hak angket, maka bisa diprediksi kekuatan PDIP tidak digunakan," ujar Umam di program Kompas Petang KOMPAS TV, Jumat (29/3/2024).
Di sisi lain Umam menilai sikap menunggu PDIP ini juga bisa dicemati bahwa hak angket dijadikan alat PDIP dalam membuka ruang negosiasi dengan pihak yang memenangkan Pilpres 2024.
Apalagi PDIP tidak memiliki problem dengan Prabowo Subianto.
Problem PDIP terletak kepada Presiden Jokowi, kadernya yang lebih condong ke Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Umam menambahkan ruang negosiasi yang mungkin sedang dibuka oleh PDIP bukan sekadar mendapatkan posisi di pemerintahan.
Tapi juga sebagai alat untuk "menggebuk" balik Jokowi.

"Atau sebaliknya Pak Prabowo bisa menjadi jembatan komunikasi antara keluarga besar PDIP dengan Jokowi.
Kalau ini yang dilakukan tentu akan lebih produktif," ujarnya.
Baca juga: Adian Napitupulu Beber Sikap Megawati Soal Hak Angket, Ungkit Keberanian Mega Lawan Rezim Orde Baru
Lebih lanjut Umam menilai sikap menunggu PDIP ini tampaknya sudah dicermati oleh Partai Gerindra dengan mengangkat wacana pertemuan Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Babak Baru Sidang Gugatan Pilpres di MK, TPN Ganjar-Mahfud Hadirkan 8 Saksi, Salah Satunya Kapolda? |
![]() |
---|
Timnas AMIN Minta 4 Menteri Jadi Saksi dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar Mendukung |
![]() |
---|
Lengkap, Isi Tuntutan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK |
![]() |
---|
Cak Imin Masuk Bursa Cagub Pilkada Jawa Timur 2024, Dewan Syura PKB: Fokus Sengketa Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.