Ibu Kota Negara

TNI Petakan Kerawanan di IKN Nusantara Jelang Upacara 17 Agustus, Singgung Surat Pembongkaran Rumah

TNI petakan kerawanan di IKN Nusantara jelang Upacara 17 Agustus, singgung surat pembongkaran rumah

Editor: Rafan Arif Dwinanto
HO
ILUSTRASI- TNI petakan kerawanan di IKN Nusantara jelang Upacara 17 Agustus, singgung surat pembongkaran rumah 

TRIBUNKALTIM.CO - Untuk pertama kalinya, Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur akan menjadi lokasi Upacara 17 Agustus skala nasional yang langsung dipimpin Presiden Jokowi.

Biasanya, Upacara Hari Kemerdekaan secara kenegaraan selalu digelar di Jakarta.

TNI memetakan kerawanan di IKN jelang Upacara 17 Agustus tersebut.

Asisten Intelijen (Asintel) Kasdam VI/Mulawarman Kolonel Inf Faizal Rizal memastikan pihaknya telah menyiapkan langkah antisipatif yang lebih intensif dalam menghadapi situasi menonjol pasca Idulfitri 2024 di Kalimantan Timur.

Baca juga: Anggaran untuk IKN Nusantara Tahun 2024 disebut akan Ditambah, Sri Mulyani tak Sebut Nominalnya

Satu di antaranya adalah Upacara Peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang akan digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus 2024 mendatang.

Faizal menilai perhelatan hari jadi Kemerdekaan RI ini sangat rawan, mengingat sebelumnya ada permasalahan terkait surat Otorita IKN.

Surat dimaksud tertanggal 4 Maret 2024 yang dikeluarkan Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan OIKN dengan Nomor: 179/DPP/OIKN/III/2024 perihal Undangan arahan atas Pelanggaran Pembangunan yang Tidak Berizin dan atau Tidak Sesuai dengan Tata Ruang IKN.

Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN juga mengeluarkan Surat Teguran Pertama No. 019/ST I-Trantib-DPP/OIKN/III/2024.

Bahwa dalam jangka waktu 7 hari agar warga segera membongkar bangunan yang tidak sesuai dengan ketentuan tata ruang IKN dan peraturan perundang-undangan.

Faizal menuturkan, permasalahan yang timbul akibat surat yang ditujukan kepada para pendatang itu menimbulkan kerawanan.

Hal inilah yang harus diantisipasi dengan intensif.

"Itu bukan penduduk adat (masyarakat hukum adat), itu pendatang," ujar Faizal dalam kata sambutannya saat Silaturahmi dan Buka Bersama dengan Media dan Yatim Piatu di GOR Mulawarman, Balikpapan, Minggu (31/3/2024).

Menurut Faizal, wilayah Kaltim harus dijaga.

Dengan langkah antisipatif, pembangunan IKN bakal berjalan dengan baik.

Demikian halnya dengan pembangunan obyek vital Nasional Refinery Development Master Plan (RDMP) PT Pertamina (Persero) juga perlu dikawal agar berjalan dengan baik.

"Jangan sampai kerawanan ini mengganggu agenda Nasional seperti IKN.

Semoga Kaltim khususnya bisa diapreasiasi sebagai wilayah yang aman, nyaman, dan kondusif," imbuh Faizal.

Pasalnya, menurut Faizal, dengan adanya pembangunan IKN, perekonomian Kaltim meningkat menjadi di atas rata-rata Nasional yakni 6-7 persen sehingga menciptakan kesejahteraan.

"Mari kita amankan dan sukseskan IKN bersama," ajak Faizal.

Hal senada dikatakan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Kaltim Brigjen TNI Hardani Lukitanta Adi yang mengajak seluruh stakeholder untuk bersama-sama menjaga kondusifitas wilayah.

Baca juga: Billy Mambrasar ke Kaltim Dukung Ketahanan Pangan di IKN Nusantara, Gaet Pemuda untuk Bertani

"Bagaimana membuat wilayah Kaltim aman nyaman dan kondusif membuat pembangunan di sini lancar, diperlukan koordinator perencana intelijen wilayah," cetus Hardani.

Pasukan Pengamanan Upacara

Sementara itu, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) VI Mulawarman Kolonel Kav Kristiyanto memastikan, pasukan gabungan akan diterjunkan untuk pengamanan Upacara Peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2024 di IKN.

"Itu pasukan gabungan ada dari Kodam VI untuk pengamanannya.

Sementara untuk yang dari luar Kodam VI ini nanti ada pasukan upacaranya," ungkap Kristiyanto.

Terkait pengiriman alat utama sistem senjata (alutsista) untuk medukung perhelatan tersebut, menurut Kristiyanto, akan dilakukan sekitar awal Agustus 2024, seiring mulai berdatangannya pasukan TNI AD.

Adapun mekanisme pengirimannya masih dibahas dengan mempertimbangkan sejumlah alternatif. Mulai dari pengiriman lewat Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Pelabuhan Semayang.

Dan ada rencana yang langsung dikirim ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

"Kami masih mempertimbangkan beberapa alternatif mekanisme pengiriman alutsista dan atau lokasi pendaratan.

Masih disinkronkan antara Kodam, dan Mabes AD," tuntas Kristiyanto.

Baca juga: Penampakan Desain Mabes Polri di IKN Nusantara yang Mirip Hotel, Ridwan Kamil: Terkeren di Dunia

Tak Akan Digusur

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menjamin masyarakat adat yang ada wilayah IKN tidak akan tergusur.

Konsep pembangunan IKN nantinya adalah kota dunia yang akan dikelilingi dengan masyarakat adat yang tetap lestari.

Di wilayah IKN terdapat masyarakat adat di beberapa titik seperti di Kelurahan Sepaku, Mentawir, dan Pemaluan ada masyarakat adat Paser Balik.

Sedangkan di Loa Kulu Kutai Kartanegara, ada masyarakat adat Dayak.

Mereka semua dipastikan tetap ada di wilayahnya, dan akan dilibatkan dalam pembangunan IKN.

Demikian yang disampaikan Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin.

“Tidak ada niat untuk menggusur, apalagi menghilangkan. Kan punya lokasi tempat tinggal tetap di situ, tidak akan ke mana-mana sepanjang memang lahan itu untuk permukiman. Nanti paling akan kita tata, karena bagaimanapun kota ini harus kita tata,” ungkap Alimuddin dikutip dari Youtube TribunKaltim.Co, Kamis (21/3/2024).

Ditambahkannya, Otorita IKN berupaya untuk menghidupkan local wisdom.

Masyarakat adat diberikan ruang untuk melestarikan kebudayaan mereka lewat living museum. 

Hal itu juga akan menjadi daya tarik bagi pendatang untuk mengetahui lebih dalam tentang masyarakat adat IKN sekaligus bisa jadi wisata budaya nantinya.

“Misalnya, menggarap bagaimana wilayah itu bisa menjadi living museum, bercerita tentang kehidupan dari zaman dulunya, kearifan lokal itu seperti apa,” sambungnya.

Baca juga: Dampak Nyata IKN Nusantara, Warga Punya KTP IKN Mudah Cari Kerja, Dapat Pelatihan dan Melek Digital

Mereka juga diberikan porsi lain agar bisa terlibat di dalam IKN, seperti pemberian pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka, bersama dengan warga lokal lainnya.

Kata Alimuddin, kondisi di IKN dipastikan tidak akan sama dengan Jakarta, yang lambat laun tergerus kebudayaan lokalnya.

“Justru kita belajar dari hal yang seperti itu. Masa penderitaan itu dipindahkan kesini, itu berarti kita gagal sebagai bangsa, justru kita belajar seperti itu bagaimana menata penduduk lokal supaya tidak tergusur,” pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Singgung Kerawanan IKN, Asintel Kodam VI: Perlu Langkah Antisipatif"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved