Berita Berau Terkini

Tahun Ini, Disbudpar Berau Upayakan Tracking Mangrove Tanjung Batu Diperbaiki

Tahun ini, Disbudpar Kabupaten Berau mengupayakan tracking mangrove di Tanjung Batu bakal diperbaiki.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Renata Andini Pangesti
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Samsiah Nawir mengatakan, pihaknya akan mengusulkan kembali perbaikan jalur tracking mangrove pada tahun ini melalui Bantuan Keuangan Provinsi Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Mangrove di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan,masih ditutup sementara.

Penutupan ini lantaran jalur tracking mengalami kerusakan karena kayunya rapuh.

Jika dibuka, dikhawatirkan akan membahayakan pengunjung jika tetap dibuka. 

Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Samsiah Nawir menjelaskan, pihaknya tahun lalu telah memperbaiki jalur tracking mangrove Tanjung Batu.

Namun, lantaran keterbatasan anggaran, maka tidak semua jalur yang rusak dapat diperbaiki. 

"Tahun lalu kami sudah perbaiki tapi baru secukupnya anggaran saja. Masih ada jalur yang rusak," terangnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (2/4/2024).

Baca juga: PT Berau Coal Serahkan Rp1,3 Miliar untuk ZIS ke Baznas Berau

Rencananya, tahun ini pihaknya mengusulkan kembali perbaikan jalur tracking mangrove tersebut melalui Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Kaltim.

Dengan dana tersebut diharapkan semua jalur tracking yang rusak dapat dicover semua. 

"Ini khusus mangrove Tanjung Batu. Sayang kalau potensi bagus tapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Kami akan berusaha untuk mencarikan daya supaya mangrove bisa dibuka kembali," ucapnya. 

Diungkapkannya, kayu yang dipakai harus kelas nomor satu agar tidak cepat rusak dan keropos seperti yang terjadi sekarang.

Pengelolaan mangrove juga sudah ditunjuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kampung Tanjung Batu, berdasarkan diskudi dengan pihak kampung. 

"Apalagi destinasi wisata mangrove ini dapat menambah pendapatan asli kampung (PAK)," katanya. 

Pokdarwis Kampung Tanjung Batu sudah berjalan selama 3 tahun.

Mereka diminta untuk memanfaatkannya dan menggali potensi untuk memajukan pariwisata di Tanjung Batu, sembari menunggu jalur tracking mangrove dan sarana prasarana yang akan diselesaikan ke depan.

Pihaknya pun saat ini berusaha untuk meningkatkan kapasitasnya, mengingat motoris desa wisata adalah Pokdarwis. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved