Berita Kaltim Terkini
Konten Kesehatan Paling Banyak Dicari Warga Kaltim, Sekretaris APJII Beri Apresiasi
Konten kesehatan menjadi pencarian terbesar di Kaltim, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia beri apresiasi.
Penulis: Eni | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memaparkan hasil survei Penetrasi Internet 2024 di Ruang Wiek Diskominfo Kaltim, Rabu (3/4/2024).
Hasil survei tersebut menyatakan, tingkat penetrasi internet di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2024 ini mencapai 80,63 persen.
Tercatat ada sebanyak 3,1 juta penduduk dari jumlah populasi 3,7 juta jiwa di Benua Etam telah terkoneksi dengan internet.
Uniknya, berbeda dengan wilayah lain, masyarakat Kaltim tidak menyukai konten gosip.
Mereka lebih menyukai konten kesehatan, di mana konten ini menjadi pencarian terbesar di Kalimantan Timur ini.
"Berbeda sekali di Jawa, Kaltim malah tidak tertarik gosip. Kalau politik kan situsional, jadi Kaltim ini hebat," ucap Sekretaris APJII Pusat, Zulfadly Syam dalam penyampaian Survei Penetrasi Internet 2024 di Ruang WIEK Diskominfo Kaltim, Rabu (3/4/2024).
Baca juga: Tingkat Penetrasi Internet di Kaltim Capai 80 Persen, Inilah Daftar Konten Paling Banyak Diakses
Adapun persentase konten internet yang diakses warga Kaltim di 2024 ini adalah sebagai berikut:
• Kesehatan 42,68 persen,
• Politik, sosial, hukum dan HAM 41,07 persen,
• Olahraga 31,02 persen,
• Ekonomi, Keuangan dan Bisnis 28,57 persen,
• Budaya dan Pariwisata 27,68 persen,
• Infotainment dan gosip 27,68 persen,
• Pendidikan dan Iptek 25,89 persen,
• Mancanegara 9,82 persen,
• Tidak tahu atau tidak mengakses apapun 7,14 persen.
Baca juga: Disperindagkop Salurkan Bantuan bagi UMKM di Kaltim, Akmal Malik: Carikan Pasarnya
Kemudian untuk konten hiburan, musik online menempati posisi pertama yang paling banyak dikunjungi dengan persentase 77,68 persen, disusul video online 73,21 persen, dan game online 25,89 persen.
Disinggung mengenai akses konten pornografi, judi online dan penggunaan aplikasi VPN, Zulfadly Syam mengakui bahwa APJII masih mencari metode lain yang dapat memunculkan data terkait hal tersebut.
"Karena kalau lewat survei, semua rata-rata tidak mengakui. Jadi itu memang masukan bagi kami untuk mencari metode survei yang lebih baik lagi," ucapnya.
APJII juga melakukan survei individu kepada masyarakat Kaltim terkait metode koneksi internet.
Mereka menemukan mayoritas penduduk di provinsi terluas kedua setelah Papua ini masih menggunakan mobile data dari operator selular dengan persentase 71,43 persen, disusul menggunakan wifi 26,79 persen dan 1,79 persen penggunaan internet di kantor, sekolah ataupun kampus. (TribunKaltim.co/Rita Lavenia)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.