Sejarah

Sejarah 4 April: Kecelakaan Kereta Api Malabar 86 Akibat Tanah Longsor Tepat 10 Tahun yang Lalu

Di tahun 2014, atau lebih tepatnya 10 tahun yang lalu, pernah terjadi kecelakaan kereta api di Malabar jurusan Bandung menuju Malang.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Kompas/Irwan Nugraha
SEJARAH 4 APRIL - Ilustrasi. Kecelakaan Kereta Api Malabar 86 akibat tanah longsor tepat 10 tahun yang lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Di tahun 2014, atau lebih tepatnya 10 tahun yang lalu, pernah terjadi kecelakaan kereta api di Malabar jurusan Bandung menuju Malang.

Tragedi nahas tersebut terjadi pada tanggal 4 April 2014, di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat pada pukul 18.30 WIB.

Kejadian ini kemudian dikenang dengan nama Kecelakaan KA Malabar.

Baca juga: Sejarah 29 Maret: Royal Albert Hall Dibuka oleh Ratu Victoria untuk Mengenang Suaminya

Melansir dari berbagai sumber media, saat itu, Kereta Api Malabar (KA 86) membawa 7 gerbong yang terdiri dari kereta penumpang, kereta makan, dan kereta bagasi dengan total 360 penumpang.

Kecelakaan ini disebabkan oleh longsornya tanah di km 244, Kampung Terung RT 05 RW 09, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Penyebab kereta api terguling dan kemudian jatuh ke jurang adalah karena hujan lebat yang mengguyur lokasi dengan durasi yang lama.

Insiden ini mengakibatkan sedikitnya 5 orang tewas dalam tragedi, namun menurut beberapa sumber lainnya diketahui jumlah korban tewas sebanyak 4 orang.

Berdasarkan situs Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, guyuran hujan dengan intensitas tinggi itu mengakibatkan tanah disekitar rel kereta api menjadi labil.

Sayangnya, rel tidak mampu menahan beban KA Malabar yang melintas saat itu.

Akibatnya lokomotif dan gerbong terperosok ke jurang di KM 244, tepatnya di perlintasan antara Ciawi dan Cirahayu, Tasikmalaya.

Baca juga: Sejarah 28 Maret: Pesawat DC-9 Woyla Garuda Indonesia Penerbangan 206 Dibajak, Tepat 43 Tahun Silam

Lokomotif buatan tahun 2010 itu terjun ke dalam jurang bersama 1 gerbong.

Adapun, 1 gerbong lainnya dalam posisi tergantung dan 1 gerbong keluar dari rel.

Serta, beberapa gerbong masih berada di rel dalam kondisi miring.

Diketahui, dua gerbong yang jatuh tersebut merupakan gerbong eksekutif, K1 0 67 27 dan K1 0 67 22.

Sedangkan lokomotif CC206 13 55 yang terperosok lalu keluar rel.

Lokasi kecelakaan menyulitkan upaya penyelamatan atas kecelakaan ini.

Diantaranya karena beratnya lokomotif CC206 (90 ton).

Selain itu, karena kerusakan yang teramat parah pada kereta nomor K1 0 67 22, kereta itu harus dirucat.

Sedangkan K1 0 67 27 dapat diselamatkan setelah dipasangkan bogie sementara dan diperbaiki besar-besaran di Balai Yasa Manggarai.

Butuh waktu satu jam untuk berkendara dari Kota Tasikmalaya untuk sampai daerah Gentong.

Kemudian berlanjut satu jam lagi perjalanan di jalanan licin dan buruk di perbukitan, untuk sampai di tempat yang terdekat dari lokasi kecelakaan.

Dari lokasi tersebut, para petugas penyelamat harus berjalan kaki di atas rel untuk sampai ke lokasi anjloknya kereta.

Untuk para korban yang selamat pada insiden tersebut langsung dipindahkan ke Stasiun Cirahayu, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi kecelakaan.

Baca juga: Sejarah 28 Maret: RSUD Dr. Soetomo Surabaya Lakukan Operasi Transplantasi Wajah Pertama di Indonesia

Sayangnya, korban-korban yang selamat pun harus berjalan kaki menuju Stasiun Cirahayu.

Saat itu, beberapa korban juga sempat mengalami luka berat maupun ringan.

Dua orang yang diketahui mengalami luka berat, salah satunya adalah perempuan yang mengalami patah kaki, dan sisi tubuh bagian kanannya berlumuran darah.

Surono Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah, mengatakan akibat kecelakaan yang menimpa KA Malabar itu, setidaknya 13 rangkaian kereta api lintas selatan harus memutar.

Pegawai PT KAI Menjadi Salah Satu Korban yang Tewas

Sebelumnya diberitakan, tiga korban tewas dalam kecelakaan KA Malabar di ruas Ciawi-Cirahayu, Tasikmalaya.

Melansir berita kompas (5/4/2014) dari tiga korban yang tewas (yang diketahui saat itu) kecelakaan KA Malabar di ruas Ciawi-Cirahayu itu salah satu korban berasal dari Malang, Jawa Timur.

Korban merupakan pegawai PT KAI kantor pusat Bandung yang bernama Ayu Dyah Kusumaningrum yang masih berusia 27 tahun.

Di Malang, korban tinggal di Jalan Pendowo Nomor 11 Kecamatan Lawan, Kabupaten Malang.

Diberitakan korban lain yang meninggal dunia dalam tragedi bernama Sri Hartanto (60), asal Sleman, Yogyakarta, dan Kharis Budi Cahyono, asal Jambon, Ponorogo. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved