Breaking News

Idul Fitri 2024

Kisah Jemaah Aolia di Gunung Kidul yang Rayakan Idul Fitri Lebih Awal, Hidup Harmonis dengan Warga

Kisah Jemaah Aolia di Gunung Kidul yang rayakan Idul Fitri lebih awal. Meski tidak bersamaan, namun jemaah Aolia hidup harmonis dengan warga sekitar

Editor: Amalia Husnul A
Kompas.com/Markus Yuwono
JEMAAH AOLIA - Jamaah Masjid Aolia, menggelar shalat tarawih pertama di Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Rabu (6/3/2024) lalu. Kisah Jemaah Aolia di Gunung Kidul yang rayakan Idul Fitri lebih awal, Jumat (5/4/2024). Meski tidak bersamaan, namun jemaah Aolia hidup harmonis dengan warga sekitar. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kisah jemaah Aolia di Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah merayakan Idul Fitri 2024, Jumat (5/4/2024) kemarin. 

Sebelumnya, diketahui Jemaah Aolia di Gunung Kidul ini juga memulai puasa 1 Ramadhan 1445 H lebih awal.

Meskipun merayakan Idul Fitri 2024 lebih awal, namun jemaah Aolia hidup harmonis dengan warga sekitar.

Warga sekitar menerima keyakinan jemaah Aolia.

Baca juga: Jemaah Aolia Gunung Kidul sudah Puasa, Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 1445 H Digelar Besok

Baca juga: Teks Khutbah Idul Fitri 2024 yang Membuat Jamaah Menangis, Bahas Dosa-dosa yang Telah Lalu

Baca juga: Bertemakan Istiqamah, Inilah Teks Khutbah Idul Fitri 2024 yang Membuat Jamaah Menangis Penuh Haru

Lokasi Jemaah Aolia yang merayakan Idul Fitri, Jumat (5/4/2024) yakni di Dusun Panggang III, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul.

Kendati melaksanakan Shalat Idul Fitri pada Jumat (5/4/2024), tidak ada gema takbir di malam Lebaran Kamis (4/4/2024) malam.

Hanya ada shalat isya berjemaah yang diikuti 30-an orang.

Jemaah Aolia dipimpin oleh KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab disapa Mbah Benu.

Mbah Benu orang yang menetapkan lebaran jatuh pada hari Jumat berdasarkan keyakinan dari perjalanan spritualnya.

Sebelumnya, jemaah Aolia juga melaksanakan ibadah puasa lima hari lebih cepat pada 7 Maret 2024.

Warga hormati adanya jemaah Aolia

Lurah setempat, Sutarpan, mengatakan, aktivitas puluhan warga yang tergabung dalam jemaah Aolia sudah dilakukan sejak dulu.

JEMAAH AOLIA - Shalat tarawih yang dilaksanakan Jemaah Aolia, Gunung Kidul. Kanan: Imam Jemaah Aolia, KH Ibnu Hajar Pranolo atau Mbah Benu. Jemaah Aolia, Gunung Kidul ini sudah mulai puasa Ramadhan 1445 H, 7 Maret 2024.
JEMAAH AOLIA - Shalat tarawih yang dilaksanakan Jemaah Aolia, Gunung Kidul. Kanan: Imam Jemaah Aolia, KH Ibnu Hajar Pranolo atau Mbah Benu. Jemaah Aolia, Gunung Kidul ini sudah mulai puasa Ramadhan 1445 H, 7 Maret 2024. (Kompas.com/Istimewa)

Warganya sudah terbiasa dengan penetapan hari raya idul fitri lebih awal yang ditentukan oleh jemaah Aolia.

"Kami sudah terbiasa dengan ini, sehingga jika mereka merayakan lebih cepat, warga di sini hanya bisa toleransi dan menghormati," ucapnya dilansir dari TribunJogja.com.

Baca juga: Rangkaian Doa Ziarah Kubur Menjelang Idul Fitri Lengkap Beserta Adab dan Hukumnya

Dia mengaku, selama ini hubungan antara jemaah Aolia dan warga yang bukan jemaah terjalin harmonis.

Warga saling memahami. "Tidak pernah ribut-ribut. Kami di sini ya damai saja. Mereka ibadah ya silakan. Tidak ada yang merasa terganggu,"ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved