Sejarah

Sejarah 8 April: Kurt Cobain, Vokalis Grup Band Nirvana Ditemukan Tewas Tepat 30 Tahun yang Lalu

Siapa yang tidak kenal dengan vokalis grup band Nirvana asal Amerika Serikat yang satu ini.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Leslie Foster Haller on Bellezas de música dan 2024 Guzman LLC
SEJARAH - Ilustrasi. Sejarah 8 April: Kurt Cobain, vokalis grup band Nirvana ditemukan tewas tepat 30 tahun yang lalu. 

Ia diketahui pernah membanting gitarnya tanpa alasan yang jelas. 

Sayangnya, untuk mengatasi semua masalahnya, Kurt Cobain memilih heroin. 

Kecanduannya akan narkoba menyebabkan Lembaga Pelayanan Anak memisahkan Kurt dengan anaknya karena alasan kesehatan. 

Baca juga: Sejarah 27 Maret: Hari Pelantikan Soeharto Sebagai Presiden Indonesia yang Kedua, 56 Tahun Silam

Pada 1 Maret 1994, setelah konser di München, Jerman, Kurt didiagnosa dengan bronkitis dan laringitis yang parah. 

Ia diterbangkan ke Roma hari berikutnya untuk menjalani pengobatan, dan istrinya menyusul pada 3 Maret.

Pagi berikutnya, Courtney, sang istri bangun dan menemukan Kurt sudah overdosis dengan paduan dari sampanye dan rohypnol.

Ia dilarikan ke rumah sakit dan setelah lima hari di sana diperbolehkan pulang. 

Karena masalah penyalahgunaan obat ini, Kurt dimasukkan ke panti rehabilitasi pada tanggal 30 Maret. 

Pada malam 1 April, Kurt keluar untuk merokok dan kemudian kabur dari panti tersebut dengan memanjat pagar. 

Ia kemudian pergi ke Seattle dan menghilang.

Pada tanggal 3 April, Courtney menghubungi seorang penyidik swasta bernama Tom Grant, dan menyewanya untuk menemukan Kurt. 

Pada tanggal 8 April 1994, jenazah Kurt Cobain ditemukan di sebuah ruangan di atas garasi rumahnya di Lake Washington oleh pegawai Veca Electric bernama Gary Smith. 

Otopsi kemudian memperkirakan Kurt Cobain tewas pada 5 April 1994.

Baca juga: Sejarah 28 Maret: RSUD Dr. Soetomo Surabaya Lakukan Operasi Transplantasi Wajah Pertama di Indonesia

Sebuah surat bunuh diri ditemukan di saku jaketnya. Berikut kata kata Kurt Cobain dalam surat tersebut:

"Karena ditulis oleh seorang tolol kelas berat yang jelas-jelas lebih pantas menjadi seorang pengeluh yang lemah dan kekanak-kanakan. Surat ini seharusnya mudah dimengerti. Semua peringatan dari pelajaran-pelajaran punk rock selama bertahun-tahun. Setelah perkenalan pertamaku dengan, mungkin bisa dibilang, nilai-nilai yang terikat dengan kebebasan dan keberadaan komunitas kita ternyata terbukti sangat tepat. Sudah terlalu lama aku tidak lagi merasakan kesenangan dalam mendengarkan dan juga menciptakan lagu sama halnya seperti ketika aku membaca dan menulis. Tak bisa dilukiskan lagi betapa merasa bersalahnya aku atas hal-hal tersebut. Contohnya, sewaktu kita bersiap berada di belakang panggung dan lampu-lampu mulai dipadamkan dan penonton mulai berteriak histeris, hal itu tidak mempengaruhiku, layaknya Freddie Mercury, yang tampaknya menyukai, menikmati cinta dan pemujaan penonton. Sesuatu yang membuatku benar-benar kagum dan iri. Masalahnya, aku tak bisa membohongi kalian. semuanya saja. Itu tidak adil bagiku ataupun kalian. Kejahatan terbesar yang pernah kulakukan adalah menipu kalian dengan memalsukan kenyataan dan berpura-pura bahwa aku 100 persen menikmati saat-saat di atas panggung. Kadang aku merasa bahwa aku harus dipaksa untuk naik ke panggung. Dan aku sudah mencoba sekuat tenaga untuk menghargai paksaan itu, sungguh, Tuhan percayalah kalau aku sungguh-sungguh melakukan itu, tetapi ternyata itu tidak cukup. Aku menerima kenyataan bahwa aku dan kami telah mempengaruhi dan menghibur banyak orang. Tapi, aku hanya seorang narsis yang hanya menghargai sesuatu jika sesuatu itu sudah tidak ada lagi. Aku terlalu peka. Aku butuh sedikit rasa untuk bisa merasakan kembali kesenangan yang kupunya ketika kecil. Dalam tiga tur terakhir kami, aku mempunyai penghargaan yang lebih baik terhadap orang-orang. Saking cintanya itu membuatku merasa sangat sedih. Aku adalah Jesus man, seorang pisces yang lemah, peka, tidak tahu terima kasih, dan sedih. Kenapa kamu nggak menikmatinya saja? Nggak tahu. Aku punya istri yang bagaikan dewi yang berkeringat ambisi dan empati dan seorang putri yang mengingatkanku akan diriku sendiri di masa lalu. Penuh cinta dan selalu gembira, mencium siapa saja yang dia ditemui karena menurutnya semua orang baik dan tidak akan menyakitinya. Itu membuatku ketakutan sampai-sampai aku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku tidak bisa membayangkan Frances tumbuh menjadi rocker busuk yang suka menghancurkan diri sendiri dan menyedihkan seperti aku sekarang. Aku bisa menerimanya dengan baik, sangat baik, dan aku bersyukur, tetapi aku telah mulai membenci semua orang sejak aku berumur tujuh tahun. Hanya karena mereka terlihat begitu mudah bergaul, dan berempati. Empati! kupikir itu disebabkan karena cinta dan perasaanku yang terlalu besar pada orang-orang. Dari dasar perut mualku yang terasa terbakar, aku ucapkan terima kasih atas surat dan perhatian kalian selama ini. Aku hanyalah seorang anak yang angin-anginan dan plin-plan! Sudah tidak ada semangat yang tersisa dalam diriku. Jadi ingatlah, lebih baik terbakar habis, daripada memudar."

Meski bergitu, Kurt Cobain tetap diingat dan memberikan inspirasi kepada para penggemar setianya hingga saat ini.

Bahkan pada 13 Mei 2010 - 6 September 2010, Seattle Art Museum menggelar pameran bertemakan "Kurt" untuk memberikan penghormatan.

Mereka pergi memberi kesempatan kepada kita semua untuk selalu menggapai impian teruslah berjuang. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved