Ramadhan 2024

Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H Jatuh Pada Rabu 10 April 2024, Serentak dengan Muhammadiyah

1 Syawal 1445 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri 2024 jatuh pada Rabu, 10 April 2024, keputusan ini sama dengan yang ditetapkan PP Muhammadiyah.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
SIDANG ISBAT - Anggota tim Rukyatul Hilal memantau hilal penetapan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah, jatuh pada Rabu (10/4/2024). 

Metode kedua dilakukan dengan menggunakan alat bantu optik terutama teleskop, namun tetap mengandalkan penglihatan mata.

“Ini menghasilkan fenomena kasatmata-teleskop,” tambahnya.

Metode terakhir adalah dengan menggunakan alat optik terutama teleskop yang terangkai dengan sensor/ kamera.

“Sensor/ kamera ini memproduksi denyut elektronik yang bisa diolah sebagai citra atau gambar. Ini menghasilkan fenomena kasat-kamera,” tambah ia.

Baca juga: Sidang Isbat Lebaran 2024 Sore Ini, Posisi Hilal 1 Syawal 1445 H, Prediksi Idul Fitri: 10 April 2024

Dari ketiga metode tersebut, yang paling populer adalah penggunaan metode mata telanjang dan mata yang dibantu oleh alat optik khususnya teleskop.

Metode hisab dan protokol rukyatul hilal Selain rukyatul hilal, ada pula metode hisab yang dilakukan dalam penetapan awal Ramadhan dan Hari Raya.

Namun dari segi popularitas, kata Marufin, survei keberagaman Muslim Indonesia tahun 2016 menunjukkan 64 persen umat Islam di Indonesia lebih memilih berpedoman pada rukyatul hilal untuk menentukan hari-hari besar agama.

“Survei serupa di tahun 2018 yang ditujukan untuk kalangan milenial Muslim menunjukkan proporsi lebih besar. Sebanyak 76 persen milenial Muslim Indonesia lebih memilih berpedoman pada rukyatul hilal,” paparnya.

Baca juga: Arus Mudik di Dermaga Samarinda Landai Sehari Jelang Lebaran

Protokol merukyat hilal diawali dengan memilih lokasi dan melaksanakan perhitungan terkait posisi Bulan di lokasi tersebut pada tanggal 29 Sya'ban (untuk penentuan awal Ramadhan) atau 29 Ramadhan (untuk penentuan Idul Fitri).

Perhitungan ini bisa dilakukan secara manual, bisa juga secara otomatis menggunakan perangkat tertentu.

“Jika digelar dengan menggunakan teleskop, pada saat ini telah ada sistem teleskop semi-otomatik yang didalamnya juga mengandung perangkat kecil untuk komputasi seperti itu. Sehingga petugas tinggal menerima hasil dan mengkalibrasi teleskopnya sesuai prosedur,” papar Marufin.

Dalam hal fenomena kasatmata-teleskop, petugas tinggal menempelkan mata ke lensa okuler (eyepiece telescope) sementara teleskop bekerja semi-otomatik menjejak posisi Bulan di langit dengan memperhitungkan posisi lokasi (diketahui dg GPS) dan waktu.

Dalam hal fenomena kasat-citra, petugas tinggal mengamati layar komputer dan mencitra atau merekam panorama untuk rentang waktu tertentu. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April 2024"

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved