Berita Samarinda Terkini

Kisah Mahasiswa Rantau di Samarinda saat Lebaran, Biaya hingga Jarak Tempuh Jadi Alasan Tak Mudik

Kisah mahasiswa rantau di Samarinda saat Lebaran, biaya hingga jarak tempuh jadi alasan tak mudik.

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari
Ilustrasi mudik Lebaran. Tak semua orang merayakan momen Lebaran bersama keluarga tercinta, seperti sejumlah mahasiswa rantau di Samarinda berikut ini. Simak kisahnya. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tak semua orang merayakan momen Lebaran bersama keluarga tercinta.

Hal itulah yang dirasakan salah satu mahasiswa Universitas Mulawarman, Diana.

Tak sendiri, Diana bersama dengan kembarannya, Dini memilih untuk tetap tinggal di Samarinda saat Lebaran tahun ini.

Mahasiswi semester 6 Universitas Mulawarman yang berasal dari Kalimantan Utara ini memilih untuk menghabiskan Lebaran bersama sang kembaran di kosan.

Baca juga: Warga Harap Jalur 2 Samarinda-Tenggarong Segmen Bukit Pinang Diberi Penerangan Maksimal

Hari pertama Lebaran mereka diisi dengan salat Id di Masjid Al-Fatihah dan makan bersama.

Untuk mengobati kerinduan, mereka melakukan sungkeman dengan orangtua melalui video call.

"Lebaran pertama kami di kos saja, setelah salat Id tidak kemana-mana. Lebaran tahun ini terasa sepi karena kami tidak dapat pulang kampung. Kami hanya berkomunikasi dengan orangtua melalui handphone," ungkap Diana (13/4/2024).

Alasan Diana tak mudik Lebaran tahun ini lantaran terkendala biaya dan waktu yang singkat.

Biaya pulang pergi ke Kalimantan Utara mencapai Rp 2 juta untuk dua orang, belum lagi biaya konsumsi selama di kampung halaman.

Ditambah lagi, masa libur Lebaran yang singkat membuat mereka ingin fokus mempersiapkan KKN yang akan segera dilaksanakan.

"Karena sebentar lagi KKN, jadi uangnya kami gunakan untuk biaya KKN nanti. Belum lagi liburnya cuma sebentar," ucapnya.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang Arus Balik dari Samarinda-Melak Kutai Barat, Dishub Siagakan 1 Kapal

Sementara Isra, mahasiswa asal dari Berau, memilih untuk fokus menyelesaikan skripsinya dan tak mudik karena jarak tempuh yang jauh.

Pada hari pertama Lebaran, ia bersama teman-teman perantau lainnya salat Id dan jalan-jalan ke mal.

Pada hari kedua, mereka baru mengunjungi kafe karena sudah banyak yang buka.

"Perasaan tidak mudik biasa saja, fine saja. Bukan yang pertama kali juga, jadi gak yang gimana gimana,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved