Ibu Kota Negara
Penampakan Sederet Monumen Ikonik IKN Nusantara Saingi Monas DKI Jakarta
Penampakan sederet monumen ikonik ibu kota negara alias IKN Nusantara saingi Monas DKI Jakarta.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar ibu koatya negara alias IKN Nusantara terkini.
Tengok penampakan sederet monumen ikonik IKN Nusantara.
Monumen tersebut digadang-gadang bakal saingi Monas yang berada di DKI Jakarta.
Bangunan tersebut bakal menjadi monumental di tanah ibu kota negara baru IKN Nusantara.
Seperti Monas, bangunan-bangunan ikonik ini juga diharapkan bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke IKN Nusantara.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Basuki Hadimuljono Menanti Pasokan Air Bersih di IKN Nusantara, Juli Targetnya Sudah Dihuni
Baca juga: Taksi Terbang IKN Nusantara Buatan Hyundai Diuji Coba di Bandara Samarinda Minggu Kedua Juli 2024
Baca juga: 6 Fakta Lengkap IKN Nusantara, Kepanjangan, Ada di Kalimantan Mana hingga Alasan Pemindahan
Deputi Bidang Sosial dan Kebudayaan Otorita IKN, Alimuddin di acara The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (31/7/2023) lalu pernah mengatakan bahwa yang menjadi top of mind dan ramai dikunjungi turis di IKN adalah Titik Nol Nusantara.
"Titik Nol Nusantara itu memiliki nilai sejarah, bagaimana 34 Gubernur menyatukan air nusantara kemudian masing-masing Gubernur menyatukan tanahnya menjadi tanah nusantara dan membawa pohon-pohon asli dari daerah masing-masing," kata Alimuddin.

Selain titik nol, Otorita IKN juga memastikan seiring dengan pembangunan infrastruktur dasar di IKN saat ini, juga akan ada banyak proyek monumental yang akan menjadi ciri khas IKN, di antaranya Istana Kepresidenan dengan desain yang unik akan dikenang para pendatang.
Selain itu juga ada sumbu kebangsaan IKN yang ditargetkan akan rampung pada Desember 2023.
"Istana Presiden yang hari ini sudah 35 persen kurang lebih progres fisik pembangunannya dan itu dengan [gedung] kemenko-kemenko yang lain, seharusnya itu akan menajadi daya tarik tersendiri," ujarnya.
Baca juga: Taksi Terbang IKN Nusantara Buatan Hyundai Diuji Coba di Bandara Samarinda Minggu Kedua Juli 2024
Dengan pembangunan yang masif saat ini, Alimuddin memastikan pada 17 Agustus 2024 mendatang masyarakat akan melihat ikon monumental IKN yang akan memicu peningkatan wisatawan.
"Pada prinsipnya bahwa keunikan IKN itu tentu akan sangat berpengaruh terhadap ekosistem yang ada, kalau hari ini ditanya monumental apa yang ada tentu belum," katanya
Sandiaga Uno Dukung Konsep Wisata Lingkungan IKN Nusantara, Tak Kurangi Lahan Hijau
Pariwisata di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur akan berbasis lingkungan alias eco-tourism.
Hal ini mendapat dukungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Dilansir dari Kompas.com, Sandiaga mengungkapkan, konsep eco tourism atau wisata berbasis lingkungan di IKN tidak akan mengurangi komitmen untuk menjaga kawasan hutan apabila menambah destinasi wisata di sana.
"Wisata di IKN berbasis alam, dan tidak merusak lingkungan," kata Sandi dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (31/7/2023).
Ia melanjutkan, model wisata berbasis alam ini dapat dilihat dari hadirnya 17 kabin dan wisata hutan bakau.
Sementara itu, Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono menuturkan, IKN akan dikembangkan untuk kunjungan wisata.
Bambang Susantono juga menegaskan, lahan hijau di IKN tidak akan dikurangi sejalan dengan pembukaan untuk kunjungan wisata.
"Akan ada kolaborasi untuk mempromosikan pariwisata di wilayah IKN.
Baca juga: Basuki Hadimuljono Menanti Pasokan Air Bersih di IKN Nusantara, Juli Targetnya Sudah Dihuni
Wisata yang dilaksanakan berbasis eco tourism," kata Bambang dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (31/7/2023).
Deputi Bidang Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Alimuddin menambahkan, sejalan dengan pembukaan IKN untuk kunjungan wisata, area hutan hijau di Kalimantan tidak akan dikurangi.
"Kita berdampingan dengan flora dan fauna, tentu tidak ada kawasan hijau yang akan kita hilangkan.

Justru dengan penghutanan kembali, akan menjadi jenis wisata yang unik," kata Alimuddin dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (31/7/2023).
Sementara itu, Kementerian PUPR memperbaiki sejumlah ruas jalan daerah di Kawasan Penyangga Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.
Dilansir dari Kompas.com, salah satunya pun sudah dimulai pekerjaannya, yakni jalan akses wisata Goa Batu-Tapak Raja di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Ruas ini terhubung Jalan Nasional Samboja-Sepaku menuju Kawasan IKN dengan Destinasi Wisata Goa Batu Tapak Raja, termasuk permukiman transmigran Semoi-Sepaku di Desa Wonosari.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, jalan tersebut statusnya pun milik Kabupaten Penajam Paser Utara yang melayani jalur transmigrasi.
Di mana banyak perkebunan, pertanian, dan peternakan.
Kalau jalannya baik, tentu akan mudah membawa hasil perkebunan dan pertanian.
"Saya berharap nantinya dari kawasan ini bisa menghasilkan dan mengirimkan dengan mudah seperti telur, ayam, hingga sayuran ke kawasan IKN," ujar Basuki dalam keterangan resmi dari laman Kementerian PUPR, Senin (31/07/2023).
Penanganan Jalan Akses Wisata Goa Batu-Tapak Raja sepanjang 9,7 km dikerjakan dalam 2 paket pekerjaan, yakni Akses Wisata Goa Batu-Tapak Raja 1 sepanjang 4,8 km dengan kontraktor PT Duta Mega Perkasa dengan nilai kontrak Rp 34 miliar.
Kemudin Akses Wisata Goa Batu-Tapak Raja 2 sepanjang 3,5 km dengan kontraktor PT Pesona Jaya senilai Rp 33,2 miliar.
Baca juga: Bila di Jakarta Ada Monas, Maka Ini Bangunan Monumental yang Dibangun di IKN Nusantara
5 Tahap Pembangunan IKN Nusantara
Pemerintah terus mempercepat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Berbagai rancangan pembangunan IKN baru tersebut telah disiapkan dan diundangkan dalam Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2002 tentang IKN pada 15 Februari 2022.
Melalui UU IKN, pemerintah memberikan gambaran terkait bagaimana bentuk dan tahapan pemindahan IKN akan dilakukan secara bertahap lewat Rencana Induk IKN setebal 126 halaman, dilansir dari Antara, Senin (28/2/2022).
Direncanakan, wilayah IKN Nusantara meliputi daratan seluas 256.142 hektare dan perairan laut seluas 68.189 hektare.
Terdapat 5 tahapan pembangunan yang dirancang, mulai dari tahun 2022 sampai dengan tahun 2045, tepat pada peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke 100 tahun.
Tahap pertama berlangsung pada tahun 2022-2024.
Pembangunan IKN tahap ini akan dibagi dalam tiga alur kerja besar, yakni pembangunan perkotaan, pembangunan infrastruktur dan pembangunan ekonomi.
Selain itu, perumahan dalam bentuk rumah tapak maupun unit apartemen untuk ASN, TNI, Polri dan BIN juga akan dibangun di tahap satu.
Sedangkan untuk relokasinya, TNI, Polri dan BIN akan direlokasikan pada 2023 dan disusul oleh badan eksekutif, legislatif, yudikatif dan ASN pada awal tahun 2024.
Proses pembangunan IKN tahap satu dinyatakan tercapai ketika perpindahan ASN telah dimulai.
Namun, sebelum relokasi dilakukan, IKN akan didominasi oleh pekerja konstruksi dan pertahanan keamanan.
Selanjutnya adalah tahap kedua yang berlangsung pada tahun 2024-2029.
Pada tahap ini, infrastruktur utama ditargetkan telah siap dihubungkan ke kawasan baru.
Diketahui bahwa pada 2023-2025 juga akan dimulai pembangunan fasilitas litbang, perguruan tinggi kelas dunia, pusat inovasi dan fasilitas kesehatan internasional.
Selain itu, di tahap dua ini diharapkan fasilitas transportasi umum primer maupun sekunder ditargetkan siap dipakai.
Kemudian tahap ketiga pada tahun 2030-2034.
Baca juga: Deretan Transportasi Canggih IKN Nusantara Segera Diujicoba, Ada dari Korsel, China dan Kazakhstan
Di tahap ini, sejumlah infrastruktur ditargetkan telah rampung seperti angkutan umum masal, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), instalasi pengolahan air minum (IPAM) dan fasilitas penunjang kota spons.
Tidak hanya itu, di tahap ini juga ditargetkan telah tersedia pengolahan sampah dan penambahan amenitas digital serta perkotaan.
Tahap keempat terjadi di tahun 2035-2039 dengan dimulainya perkembangan pesat di bidang pendidikan dan kesehatan yang akan menjadi motor penggerak sektor ekonomi lain di IKN.
Misalnya adalah pembangunan kereta api regional dan pembangunan bendungan multiguna untuk memastikan ketersediaan air di wilayah tersebut. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Sebagian artikel ini tellah tayang di kontan.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.