Berita Internasional Terkini

6 Fakta Pada Hari Pertama Persidangan Pidana Donald Trump di New York

Hari Senin (15/4/2024), sejarah tercipta ketika mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump hadir di ruang sidang New York untuk memulai persidangan.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
AFP/SAUL LOEB
Ilustrasi. 6 fakta pada hari pertama persidangan pidana Donald Trump di New York. 

Trump secara teratur menepis tuduhan terhadapnya sebagai "perburuan penyihir" politik.

Dia juga menggunakan proses hukum terhadap dirinya untuk memberi energi pada basis pendukungnya - dan mengumpulkan donasi - di tengah berbagai masalah hukum yang menimpanya.

Pada awal hari ini, misalnya, kampanye Trump merilis sebuah "lembar fakta" tentang persidangan, yang berusaha membingkainya sebagai cara untuk memiringkan pemilihan presiden yang akan datang pada bulan November.

"Fakta 1: Presiden Trump tidak melakukan kesalahan. Tuduhan ini sepenuhnya dibuat-buat untuk mencampuri pemilu dan mengalihkan perhatian dari kepresidenan yang gagal dari Crooked Joe Biden," demikian isi email tersebut.

Trump mengulangi tema tersebut di luar pengadilan, dengan membidik langsung Biden, yang kemungkinan besar akan menjadi lawannya pada bulan November.

"Ini adalah negara yang gagal, ini adalah negara yang dipimpin oleh orang yang tidak kompeten dan sangat terlibat dalam kasus ini," kata Trump. "Ini benar-benar serangan terhadap lawan politik. Hanya itu saja, jadi saya merasa sangat terhormat berada di sini."

Dia juga menuduh hakim dan jaksa yang memimpin kasus ini, termasuk Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg, sebagai partisan.

"Ini adalah penipuan. Ini adalah perburuan penyihir politik. Ini terus berlanjut, dan akan terus berlanjut selamanya. Dan kami tidak akan diberikan pengadilan yang adil," katanya kepada wartawan pada akhir hari.

2. Hakim tidak akan mengundurkan diri dari kasus ini

Pada awal sidang, Hakim Merchan menolak permintaan dari tim pembela Trump, dan mengatakan sekali lagi bahwa, tidak, dia tidak akan mengundurkan diri dari persidangan.

Tim Trump menuduh bahwa, karena putri Merchan bekerja sebagai konsultan untuk Partai Demokrat, hakim tersebut memiliki konflik kepentingan dan harus dikeluarkan dari kasus ini.

Namun Merchan mengatakan bahwa permintaan tim pembela bergantung pada "serangkaian referensi, sindiran dan spekulasi yang tidak berdasar".

Pengacara Trump telah berulang kali berusaha untuk menunda persidangan, sebagian dengan meminta hakim untuk mundur dari persidangan. Trump juga menuduh Merchan sebagai "koruptor".

Merchan menolak permintaan serupa untuk mengundurkan diri tahun lalu.

3. Jaksa mengatakan Trump harus membayar karena melanggar perintah pembungkaman

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved