Pilpres 2024

Keras, Refly Harun Tuding 4 Menteri Jokowi Bohong di MK, Semprot Risma, Sri Mulyani hingga Airlangga

Keras, Refly Harun tuding 4 Menteri Jokowi bohong di Mahkamah Konstitusi (MK). Semprot Tri Rismaharini, Sri Mulyani hingga Airlangga Hartarto.

Youtube/Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun - Keras, Refly Harun tuding 4 Menteri Jokowi bohong di Mahkamah Konstitusi (MK). Semprot Tri Rismaharini, Sri Mulyani hingga Airlangga Hartarto. 

TRIBUNKALTIM.CO - Proses gugatan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi alias MK jadi sorotan publik.

Terbaru Refly Harun tuding 4 Menteri Jokowi bohong di Mahkamah Konstitusi (MK).

Kuasa hukum Timnas AMIN, Refly Harun semprot Tri Rismaharini, Sri Mulyani hingga Airlangga Hartarto.

Sebagai informasi, Refly Harun menuding empat menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi berbohong dalam sidang sengketa hasil Pilpres yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK) pada Jumat, 5 April 2024 lalu.

Adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Saat Megawati dan 2 Menteri Jokowi Gibah, Bos PDIP Pesan Sri Mulyani Jangan Salah Lihat Warna Lagi

Baca juga: Alasan Kuat yang Bikin Refly Harun Yakin Hakim MK akan Diskualifikasi Gibran

Baca juga: Refly Harun Respons Tulisan Megawati, Hakim MK tak Lagi Butuh Bukti, Tapi Keberanian

Seperti yang diketahui keempat menteri itu dihadirkan untuk memberikan keterangan.

"Satu catatan kami yang penting kemarin adalah kami bisa mengorek kebohongan para menteri itu," kata Refly di Gedung MK I, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024).

Refly mengatakan ada beberapa bukti kebohongan keempat menteri tersebut.

Kebohongan pertama adalah mengenai automatic adjustment alias blokir anggaran kementerian/lembaga.

"Kebohongan yang kata Sri Mulyani automatic adjustment tidak untuk bansos, padahal Airlangga mengatakan demikian di media massa," ucap Refly.

Kebohongan berikutnya, kata Refly, adalah bantuan El Nino yang disebut tidak berkaitan dengan Pilpres.

"El Nino itu sudah selesai, tiba-tiba bansos beras dan uang tunai diperpanjang sampai Juni," katanya.

"Lalu, keanehan yang dialami Risma adalah bansos beras itu tidak ditangani dia lagi, tapi ditangani oleh Bapanas (Badan Pangan Nasional), padahal mestinya kan Kementerian Sosial," beber Refly.

Selain itu kebohongan yang disampaikan Airlangga soal impor beras.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved