Berita Berau Terkini

Retribusi Sejumlah Wisata di Berau Dinilai Mahal, Begini Penjelasan Bupati Sri Juniarsih

Retribusi sejumlah wisata di Berau dinilai mahal, begini penjelasan Bupati Sri Juniarsih.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Renata Andini
Bupati Berau Sri Juniarsih Mas memberikan penjelasan soal retribusi di sejumlah objek wisata yang dinilai mahal.  

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Bupati Berau, Sri Juniarsih menjelaskan soal penetapan nilai retribusi di objek wisata yang ada di Kabupaten Berau.

Sebelumnya, retribusi di sejumlah objek wisata di Berau menjadi perbincangan hangat selama libur Lebaran 2024 karena dinilai mahal.

Misalnya, objek wisata Pemandian Air Panas Asin Pemampak, Biatan Bapinang, yang tiket masuknya dibanderol Rp 35 ribu.

Menurut Bupati Sri, retribusi itu merupakan hasil kesepakatan antara kampung yang mengelola langsung destinasi wisata.

“Retribusi itu wajar. Yang disajikan juga di destinasi wisata, manfaatnya setara dengan uang yang dikeluarkan,” ungkapnya kepada TribunKaltim.co, Rabu (17/4/2024).

Baca juga: DPRD Berau Apresiasi Kinerja Petugas Keamanan selama Lebaran

Berdasarkan laporan yang diterima, peruntukan pungutan biaya tiket masuk tersebut akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pembayaran air, listrik, hingga gaji karyawan.

Terutama bagi petugas khusus yang dibayar untuk memastikan kebersihan di lokasi pemandian air panas tersebut setelah dikunjungi wisatawan.

“Kan untuk kebersihan, jadi petugas dipastikan honornya lewat retribusi yang dibayar itu,” jelas Bupati.

Sri menyatakan bahwa pemerintah daerah hingga kampung semangat dalam pengembangan destinasi wisata, yakni mewujudkan kemandirian kampung lewat pengelolaan destinasi wisata.

Baca juga: Madri Pani Bakal Ramaikan Pilkada Berau 2024 

Nantinya pengelolaan destinasi tersebut akan berdampak pada peran aktif badan usaha milik kampung (BUMK) dalam memastikan keuangan kampung yang bisa menjadi jaminan kesejahteraan masyarakat di sekitar kampung.

“Jadi, ada badan yang memang sudah bertugas untuk mengelola destinasi wisata itu,” jelasnya lagi.

Kendati demikian, orang nomor satu di “Bumi Batiwakkal” ini, berpesan kepada pengelola untuk dapat mempertimbangkan dengan matang dalam menentukan harga tiket masuk.

Dalam artian, wisatawan tidak kecewa dengan harga yang ditetapkan dari fasilitas pelayanan yang diberikan pengelola wisata.

“Selama harganya terjangkau, saya yakin itu tidak masalah,” tutupnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved