Berita Samarinda Terkini

Hasil Survei LSI Denny JA di Samarinda, Masyarakat Tak Melihat Parpol saat Memilih Kepala Daerah

Hasil survei LSI Denny JA di Samarinda, masyarakat cenderung tak melihat parpol saat memilih kepala daerah.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy
Peneliti LSI Denny JA, Fadhli Fakhri Fauzan saat menjelaskan hasil survei yang menunjukkan bahwa masyarakat cenderung memilih kepala daerah dengan persepsi sosok yang dapat memecahkan masalah dan beberapa indikator lainnya. Kegiatan ini digelar pada Rabu (17/4/2024) malam di Cafe D'Bagios, Kota Samarinda. 

4. Partai pendukung calon walikota: 1,6 persen

5. Lainnya: 3,4 persen

6. Tidak Tahu/ Tidak Jawab: 2,3 persen

Baca juga: War Tiket Konser Sheila on 7 di Samarinda, Makassar hingga Bandung, Klik www.tungguakudi.com

Sementara terkait syarat kemampuan kepala daerah juga merata.

Angka tertinggi menunjukkan bahwa masyarakat ingin ada pemimpin yang bisa memecahkan masalah. 

Berikut daftar kemampuan kepala daerah yang diinginkan masyarakat:

1. Mampu memecahkan masalah ekonomi: 60,9 persen

2. Mampu memecahkan masalah sosial: 23,4 persen

3. Mampu memecahkan masalah hukum dan korupsi: 8,6 persen

4. Mampu memecahkan masalah keamanan: 5,5 persen

5. Tidak Tahu/ Tidak Jawab: 1,6 persen

"Di Kota Samarinda lebih terlihat lagi datanya, bahwa ternyata pertimbangan masyarakat lebih pada sosok kepala daerah yang bisa memecahkan masalah, terlepas apapun parpolnya, bukan parpol tidak penting, tetapi masyarakat tidak menjadikan pedoman untuk memilih," jelasnya.

Baca juga: 3 Kasus Kecelakaan Maut di Samarinda Kaltim, Kini Masuk Proses Penyidikan Polisi

Lebih lanjut kata Fadhli, sebenarnya bukan partai tidak penting, tetapi parpol tidak menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pilihan.

"Misalnya, partai A mencalonkan A belum tentu seseorang memilih karena mengusungnya, tetapi lebih memilih karena sosoknya, karena dari persepsi bisa memecahkan masalah, punya ketegasan mengambil sikap, parpol tetap penting, namun lebih melihat sosok calonnya, makanya ketika parpol mengusung nama yang secara prasyarat di masyarakat tidak terpenuhi, bisa jadi tidak akan dipilih, meski suka dengan partai tertentu," bebernya.

Semakin ke sini identifikasi kepada partai tertentu menurut survei LSI Denny JA juga semakin bias jika melihat survei di nasional.

"Sehingga hal itu, bisa menyebabkan parpol tidak menjadi prasyarat menentukan pilihan," pungkasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved