Berita Samarinda Terkini
Hasil Survei LSI Denny JA di Samarinda, Masyarakat Tak Melihat Parpol saat Memilih Kepala Daerah
Hasil survei LSI Denny JA di Samarinda, masyarakat cenderung tak melihat parpol saat memilih kepala daerah.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Diah Anggraeni
4. Partai pendukung calon walikota: 1,6 persen
5. Lainnya: 3,4 persen
6. Tidak Tahu/ Tidak Jawab: 2,3 persen
Baca juga: War Tiket Konser Sheila on 7 di Samarinda, Makassar hingga Bandung, Klik www.tungguakudi.com
Sementara terkait syarat kemampuan kepala daerah juga merata.
Angka tertinggi menunjukkan bahwa masyarakat ingin ada pemimpin yang bisa memecahkan masalah.
Berikut daftar kemampuan kepala daerah yang diinginkan masyarakat:
1. Mampu memecahkan masalah ekonomi: 60,9 persen
2. Mampu memecahkan masalah sosial: 23,4 persen
3. Mampu memecahkan masalah hukum dan korupsi: 8,6 persen
4. Mampu memecahkan masalah keamanan: 5,5 persen
5. Tidak Tahu/ Tidak Jawab: 1,6 persen
"Di Kota Samarinda lebih terlihat lagi datanya, bahwa ternyata pertimbangan masyarakat lebih pada sosok kepala daerah yang bisa memecahkan masalah, terlepas apapun parpolnya, bukan parpol tidak penting, tetapi masyarakat tidak menjadikan pedoman untuk memilih," jelasnya.
Baca juga: 3 Kasus Kecelakaan Maut di Samarinda Kaltim, Kini Masuk Proses Penyidikan Polisi
Lebih lanjut kata Fadhli, sebenarnya bukan partai tidak penting, tetapi parpol tidak menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pilihan.
"Misalnya, partai A mencalonkan A belum tentu seseorang memilih karena mengusungnya, tetapi lebih memilih karena sosoknya, karena dari persepsi bisa memecahkan masalah, punya ketegasan mengambil sikap, parpol tetap penting, namun lebih melihat sosok calonnya, makanya ketika parpol mengusung nama yang secara prasyarat di masyarakat tidak terpenuhi, bisa jadi tidak akan dipilih, meski suka dengan partai tertentu," bebernya.
Semakin ke sini identifikasi kepada partai tertentu menurut survei LSI Denny JA juga semakin bias jika melihat survei di nasional.
"Sehingga hal itu, bisa menyebabkan parpol tidak menjadi prasyarat menentukan pilihan," pungkasnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.