Pilkada Kaltim 2024
Isran-Hadi Butuh 60 Ribu Dukungan Maju Jalur Independen Pilgub Kaltim, Sudah Terkumpul 171 Ribu
Calon petahana Gubernur Kaltim dan Wakil Gubernur, Isran Noor-Hadi Mulyadi sudah mendapat surat dukungan 171 ribu yang tersebar di 10 kabupaten/kota
Penulis: Mir | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Calon petahana Gubernur Kaltim dan Wakil Gubernur, Isran Noor-Hadi Mulyadi sudah mendapat surat dukungan 171 ribu yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Sementara untuk mengajukan diri sebagai calon dari jalur perseorangan, Isran-Hadi harus menyerahkan 236.185 surat dukungan berupa KTP elektronik atau masih kurang 60 ribuan dukungan.
Kabar terbaru, Ketua Tim Sukses Isran–Hadi Iswan Priady menegaskan optimisme surat dukungan yang dikumpulkan akan mencapai target pada batas akhir.
Terkini, dengan data yang ada per Kamis 18 April 2024, sudah ada 171 ribu suara lebih yang berhasil dikumpulkan.
Ratusan ribu surat dukungan tersebut telah dikumpulkan sejak Maret hingga April 2024.
Ia menerangkan bahwa surat dukungan berasal dari 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Baca juga: Rudy Masud Pantau Hasil Survei, Cari Bakal Calon Wakil Gubernur di Pilkada Kaltim 2024
Berbagai upaya juga sudah dilakukan oleh sejumlah relawan yang bergerak guna mengantongi surat dukungan sebagai syarat pendaftaran calon di Pilgub 2024 nanti.
"Masing-masing Kabupaten/Kota, kami punya koordinator yang bertugas untuk mengumpulkan surat dukungan tersebut. Kami juga membuka empat posko di Ibu Kota Provinsi Kaltim, Kota Samarinda, agar masyarakat bisa memberikan langsung surat dukungannya ke kami," ungkapnya, Jumat (19/4/2024).
Mengacu pada UU 10/2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah, angka minimal pencalonan independen dihitung dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT).
Di Kaltim sendiri, DPT yang termuat dalam pemilu sebelumnya di Februari 2024 sebesar 2.778.644 jadi persentase.
Sehingga, pasangan Isran-Hadi harus bisa memenuhi syarat minimal dukungan sekitar 8,5 persen atau setara dengan 236.185 jiwa.

"Target sebanyak-banyaknya, tapi kami juga optimis, karena relawan kami itu ada ribuan dan kerja mereka sangat efisien," sebutnya.
Iswan juga sangat bersyukur dengan antusiasme masyarakat Kaltim dalam menyerahkan surat dukungan terhadap pasangan Isran-Hadi dalam tujuan memenangkan kontestasi Pilgub nanti.
Mengingat, pasangan tersebut juga telah memberikan rekam jejak prestasi di periode sebelumnya.
"Dari segi usia, 17-30 tahun rata-rata yang menyerahkan surat dukungan. Itu hampir 40 persen," ungkapnya.
Belum lagi sejumlah tokoh di Bumi Etam yang telah menyerahkan surat dukungan kepada pasangan Isran-Hadi, sebut saja Jos Soetomo, H. Mangkana, dan Syaharie Jaang yang merupakan Mantan Wali Kota Samarinda dua periode (2010-2021).
Jos Soetomo seorang pebisnis kayu dan perhotelan yang berpengaruh di Kaltim serta H. Mangkana yang merupakan seorang pengusaha tambak udang besar di Kecamatan Anggana, Kukar.
"Mereka telah menyerahkan surat dukungan secara simbolis. Nantinya pasti ada lagi tokoh-tokoh yang mendukung Isran-Hadi di Pilgub," ujarnya.
Iswan juga berharap, seluruh masyarakat bisa memilih pemimpin yang berkualitas dalam memimpin Kaltim di periode selanjutnya.
Utamanya, yang memiliki prestasi dan memberikan dampak kepada masyarakat Kaltim, serta rekam jejak yang jelas.
"Masyarakat kita sudah pintar memilih, tetapi saya berpesan, masyarakat bisa memilih Isran-Hadi atas dasar prestasinya. Beberapa capaiannya yakni APBD terbesar sepanjang sejarang, beasiswa triliunan untuk pelajar, dana karbon, dan lain sebagainya," pungkasnya.
Mahyuddin Juga Ingin Jalur Independen
Langkah politik Mahyudin masih menjadi pertanyaan besar, apakah maju lewat jalur independen atau mendaftar ke partai politik (parpol).
Berbeda dengan dua figur lainnya, Isran Noor atau Rudy Mas'ud, Mahyudin berencana membuat tim besar dalam menyambut Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.
Beberapa partai yang telah membuka pendaftaran seperti Demokrat, PDI Perjuangan, PKB, hingga Golkar di tingkat provinsi kini menjadi incaran Mahyudin.
Relawannya yang tengah bergerak mengumpulkan KTP tentu bisa direkrut menjadi tim ketika Mahyudin benar telah mendapat perahu dalam Pilgub 2024 mendatang.
"Kita paralel ya, ada juga relawan yang telah mengumpulkan KTP. Kita maunya tim besar dan tetap melobi di parpol-parpol, harapannya lebih ringkas, mudah administrasinya daripada independen. Kita akan mendaftarkan diri di parpol yang buka, mendapat perahu, parpol juga jaringannya hingga daerah sehingga relawan juga bergabung membentuk suatu tim besar," ungkapnya, Rabu (17/4/2024).
Baca juga: IKN Nusantara Sebenarnya untuk Siapa? Ini Kata Kandidat Calon Gubernur Pilgub Kaltim 2024 Mahyudin
Parpol yang belum ada figur calon juga jadi target Mahyudin, kecuali Golkar yang telah mengusung Rudy Mas'ud.
Meski peluangnya kecil, mantan bupati Kutai Timur (2003-2005) ini tetap optimis karena semua peluang masih terbuka.
Jika melobi partai lain tentunya butuh 12 kursi untuk bisa memajukan dirinya sebagai bakal calon gubernur.
"Kalau melobi di luar Partai Golkar kan ada beberapa partai seperti PAN, PKB, PKS, NasDem, Demokrat, banyak partai kan. Kita mulai mendaftarkan diri ke parpol yang membuka pendaftaran," jelasnya.
Disinggung terkait Golkar yang membuka pendaftaran hanya untuk wakil gubernur saja, karena calon tunggal yang diusung yakni Rudy Mas'ud, Mahyudin mengetahui informasi tersebut.

Setahunya, calon kuatnya memang Rudy Mas'ud, tetapi ia mengenal Golkar merupakan partai yang sangat realistis.
Jika bertanding pasti ingin menang, sehingga acuan survei juga bakal menjadi penentu untuk siapa yang akan diusung nantinya.
"Jika Golkar berminat (meminang) tentu potensinya ada, harus ada pembicaraan lagi, berdiskusi panjang untuk menentukan siapa nomor satu dan duanya," ungkap Mahyudin.
Terkait relawannya yang bergerak untuk pemenuhan persyaratan dukungan paslon independen, Mahyudin mengatakan bahwa tengah berusaha maksimal untuk dapat memenuhi hal tersebut.
Merujuk pasal 41 ayat 1 dan ayat 2 UU 10/2016 diatur persentase batasan pemenuhan dukungan mengacu jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada pemilu sebelumnya.
Pemilu sebelumnya, Pileg 2024 pada Februari lalu, menurut KPU bahwa jumlah DPT Kaltim sebesar 2.778.644 sehingga persentase pemenuhan syarat merujuk UU 10/2016 sebesar 8,5 persen.
Artinya, jumlah dukungan perlu dikumpulkan paslon independen sekitar 236.185 dukungan berupa KTP elektronik.
Tak hanya itu, dukungan itu harus tersebar minimal di enam dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim.
"Optimis bisa tercapai, ada cara kerja kita. Pengumpulan KTP tim akan mengumpulkan di Kabupaten/Kota baik itu direct langsung maupun fasilitas online, insya Allah, akan jalankan minggu ini. Akan menyampaikan ke masyarakat link online-nya, sehingga dengan kesadaran dan kemauan mereka menyampaikan dukungannya, meng-upload KTP-nya. Saya kira cara ini lebih cepat dan satu bulan kira-kira sudah rampung," pungkasnya. (Mohammad Fairoussaniy)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
3 Catatan Evaluasi Pelaksanaan Pilkada Kaltim 2024, KPU Ingin Data Faktual |
![]() |
---|
Ungkap Hasil Tes Kesehatan Bagus, Gubernur Kaltim Terpilih Rudy Masud Nyatakan Siap Bertugas |
![]() |
---|
20 Kasus Sengketa Pemilihan Gubernur 2024 yang Ditolak MK, Termasuk Isran-Hadi di Kaltim |
![]() |
---|
Pidato Rudy Mas'ud Usai Ditetapkan KPU Jadi Gubernur Terpilih, dari Takdir hingga PR Pemprov Kaltim |
![]() |
---|
Lengkap Pernyataan Isran Noor-Hadi Mulyadi Soal Putusan MK Sengketa Pilkada 2024 di Kaltim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.