Tribun Kaltim Hari Ini
Resmi Jadi Pemenang Pilpres 2024, Prabowo-Gibran Langsung Dikawal Paspampres, Senyuman Anies Disorot
Resmi jadi Pemenang Pilpres 2024, Prabowo-Gibran langsung dikawal Paspampres, senyum berat Anies Baswedan disorot
Sementara pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo - Mahfud MD tidak hadir dengan alasan baru menerima undangan pagi hari. Prabowo tidak mempersoalkan ketidakhadiran rivalnya tersebut.
Dia malah mengucapkan terimakasih sebab sudah bertarung atas nama demokrasi.
"Pertandingan telah selesai. Kita semua lelah dan mungkin ada di antara kita yang tidak puas dan kecewa," katanya.
Prabowo juga memaklumi adanya nuansa panas selama kontestasi demokrasi lima tahunan tersebut.
"Kalau kontestasi kita adem adem saja, kalau kontestan itu tidak tajam namanya bukan pilihan rakyat. Rakyat minta pilihan. Saya terima masih ke Anies dan Cak Imin juga Ganjar-Mahfud," imbuhnya.
Prabowo pun mengakui kerasnya Anies Baswedan sebagai lawan debatnya selama proses debat resmi capres.
Namun di satu sisi, proses debat itu sendiri merupakan bagian dari demokrasi.
Untuk jadi pemimpin menurutnya, harus kuat untuk diserang hingga dihujat.
"Tapi itu bagian dari demokrasi, kalau kita enggak kuat, diserang, dikritik, bahkan dihujat, ya jangan mau jadi pemimpin politik," ujarnya.
Saling serang dan kritik pernyataan tidak lepas menghiasi debat pilpres.
Salah satu interaksi yang menonjol di antara saat Anies mengajukan pertanyaan kepada Prabowo soal hubungan etika pemimpin negara dan kemampuannya menjaga kedaulatan negara.
Merespons ini, Prabowo menyebut tiga nilai yang perlu dimiliki seorang pemimpin negara cinta tanah air, kejujuran, dan kebersihan.
Prabowo kemudian bertekad membuktikan bahwa proses peralihan kekuasaan politik bisa berlangsung secara damai.
Itu seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2019 di mana Prabowo merupakan kompetitor yang kalah, dan dirangkul masuk pemerintahan.
Baca juga: Reaksi Titiek Soeharto Usai Ditanya Kemungkinan Mendampingi Prabowo Jadi Ibu Negara
"Indonesia sebagai bangsa terbesar keempat di dunia, dan diakui sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, sekali lagi kita buktikan kepada dunia, kita mampu menyelesaikan proses peralihan kekuasaan politik secara damai," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.