Pilkada 2024
6 Jagoan PDIP Berpotensi Diusung di Pilkada Jakarta 2024, dari Ahok, Risma, hingga Andika Perkasa
6 jagoan PDI Perjuangan atau PDIP yang berpotensi untuk diusung dalam gelaran Pilkada Jakarta 2024.
TRIBUNKALTIM.CO - 6 jagoan PDI Perjuangan atau PDIP yang berpotensi untuk diusung dalam gelaran Pilkada Jakarta 2024.
Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Pantas Nainggolan menjelaskan sosok-sosok yang sedang dipertimbangkan untuk menjadi calon gubernur Jakarta antara lain Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas.
Lalu, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
"Ya kan masih proses penjaringan, bisa Risma, bisa aja Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, termasuk juga, misalnya, Azwar Anas," kata Pantas, Kamis (25/4/2024), seperti dikutip dari Antara.
Baca juga: Terjawab Sudah Langkah Politik Ridwan Kamil di Pilkada Serentak 2024, Atalia Praratya Tak Jadi Maju
Dia menilai ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan saat memilih calon gubernur Jakarta, mulai dari komitmen terhadap ideologi pancasila, elektabilitas hingga keselarasan membangun Jakarta ke depan.
"Beberapa hal-hal yang laten di DKI Jakarta itu harus menjadi perhatian dari siapa pun pemimpin-pemimpin yang akan datang," ujarnya.

Dia menyebut PDIP berkemungkinan akan mengumumkan nama bakal calon gubernur Jakarta pada Mei 2024.
"Kader terbaik nantinya kita angkat ke jabatan yang punya nilai tanggung jawab lebih besar," ujarnya.
Dia menilai kesempatan bagi pemimpin dari setiap daerah untuk menjadi calon gubernur Jakarta merupakan bentuk apresiasi terhadap kinerja yang bersangkutan yang mampu dirasakan langsung oleh masyarakat.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan pihaknya melakukan penjaringan dari kalangan internal maupun eksternal.
Ia pun tak membantah Tri Rismaharini menjadi salah satu nama yang dipertimbangkan.
"Kita punya banyak sekali ya selain Bu Risma, selain Bu Risma banyak tokoh-tokoh potensial baik dari internal maupun eksternal," kata Djarot di Jakarta, Selasa, 16 April 2024.
PKS tak Usung Anies Baswedan
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengumumkan tidak akan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Langkah PKS tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 mendapatkan respons dari berbagai pihak.
Banyak yang menilai PKS tidak ingin lagi hanya menjadi "ban serep" jika tetap mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, PKS banting setir dengan tidak lagi berencana mengusung Anies Baswedan sebagai gubernur Daerah Khusus Jakarta pada Pilkada 2024.
Baca juga: Ketua DPC Gerindra Alif Turiadi Dipastikan Mengikuti Kontestasi Pilkada Kukar 2024
Umam menduga, PKS bermanuver karena tak ingin kembali menjadi “ban serep” dengan mencalonkan Anies yang sedianya bukan kader partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu.
“Sikap PKS itu tampaknya menjadi upaya banting setir karena selama ini PKS merasa dijadikan sebagai ‘ban serep’,” kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (24/4/2024).
Langkah PKS tersebut dinilai cukup mengejutkan.
Sebab, sejak diusung di Pilkada DKI Jakarta 2017 hingga Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, sosok Anies sangat lekat dengan PKS.
Baca juga: Tahapan Pilkada Paser Kaltim Dimulai, KPU Buka Pendaftaran Badan Ad Hoc PPK dan PPS
PKS juga menjadi salah satu partai yang mendapatkan efek ekor jas (coat-tail effect) dari Anies pada Pilpres 2024.
Namun, memang, menurut Umam, tak dapat dimungkiri adanya kesan PKS sebagai “cadangan”.
Ketika terjadi kekosongan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta setelah Sandiaga Uno mundur pada Agustus 2018, misalnya, PKS berharap diberi kesempatan untuk mengisi posisi tersebut.
Akan tetapi, keinginan itu hanya jadi angan-angan lantaran kursi tersebut diserahkan ke Partai Gerindra yang menujuk Ahmad Riza Patria sebagai DKI-2.
Baca juga: PKS Belum Final Usung Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut 2024, Kini Buka Peluang untuk Bobby Nasution
Pada Pilpres 2024, PKS yang sejak awal menyatakan dukungan ke Anies juga tak mendapat kursi calon wakil presiden (cawapres).
Padahal, beberapa nama kader sempat diajukan.
Meski begitu, Umam menilai, pasca Pemilu 2024, PKS punya kepercayaan tinggi, khususnya di Jakarta.
Sebab, partai berlambang bulan sabit padi itu berhasil menjuarai Pemilu Legislatif Daerah Khusus Jakarta dan menggeser posisi PDIP.
Baca juga: 2 Partai Sudah Datangi Isran Noor, Ingin Gandeng untuk Daftar Melalui Partai di Pilkada Kaltim 2024
“Dengan perolehan suara sekitar 16,68 persen atau sebanyak 18 kursi DPRD, tampaknya PKS merasa inilah momentum yang tepat baginya untuk mengusung kader sendiri,” ujar Umam.
Lebih lanjut, Umam menyebut, Anies masih punya peluang untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Menurutnya, terbuka peluang Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.
Pun demikian, PKS sendiri juga dinilai masih mungkin berubah pikiran jika akhirnya manuver politik mereka berbenturan dengan realitas karena tidak ada partai yang mau berkoalisi di Pilkada Jakarta.
Baca juga: Menakar Kekuatan Para Figur pada Pilkada Kukar 2024, Pengamat Politik: Unik dan Menarik
“Dengan syarat 20 persen threshold, PKS masih belum bisa memiliki golden ticket untuk mencalonkan cagub-cawagub sendiri,” kata Umam.
“Karena itu, potensi Anies maju di Pilkada DKI Jakarta pada akhir 2024 ini ditentukan oleh dinamika politik ke depan,” tutur dosen Universitas Paramadina itu.
Sebelumnya diberitakan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu meminta Anies Baswedan untuk mendukung kader PKS yang akan maju dalam pemilihan gubernur Daerah Khusus Jakarta.
Hal itu disampaikan Syaikhu langsung di depan Anies saat konferensi pers di Kantor DPP PKS, Selasa (23/4/2024).
Baca juga: Maju Pilkada Bontang 2024, Sigit Alfian Siapkan Langkah Kuda Rebut Rekomendasi PKB
“Mungkin ke depan, kalau kemarin kami sudah berusaha mengusung Pak Anies dan bekerja sekuat tenaga untuk memenangkan Pak Anies sebagai capres, saya kira di pilkada ini saatnya Pak Anies mendukung kader PKS untuk maju," kata dia.
Syaikhu juga menegaskan, PKS tidak akan mengusung Anies sebagai calon gubernur Jakarta.
Sebab, menurut Syaikhu, Anies sudah menjadi tokoh nasional yang sangat disayangkan jika kembali turun menjadi tokoh daerah.
“Saya kira Beliau adalah sudah menjadi tokoh nasional jadi jangan didegradasi kembali sebagai tokoh daerah, jadi sangat sayang kita akan terus berusaha jadikan Pak Anies sebagai tokoh nasional," ucapnya.
Baca juga: PKS Belum Final Usung Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut 2024, Kini Buka Peluang untuk Bobby Nasution
PKB dan PKS Kerja Sama
Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan pihaknya tengah membuka kemungkinan kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Pilkada Serentak 2024.
Hal itu disampaikan setelah jajaran kader elite PKS menyambangi Kantor DPP PKB, Senen, Jakarta, Kamis (25/4/2024) malam.
“Kita siap dan kita akan kerja sama di banyak daerah, khususnya Jawa Timur, Jawa Tengah, markas-markasnya PKB. Kita siap bantu,” ujar Aboe pada awak media.
Baca juga: Ketua Parpol Datangi Isran Noor, Ajak Mendaftar Melalui Partai untuk Pilkada 2024
Ia pun mengaku bahwa nama Anies Baswedan turut dibahas dalam pertemuan tersebut.
Pasalnya, Anies masih punya kans untuk kembali menjajaki Pilkada DKI Jakarta.
“Menyangkut masalah pilkada, semua rata-rata menginginkan Anies maju lagi, ya kalau memang cocok why not?” sebut dia.
Meski begitu, Aboe kembali menekankan saat ini PKS masih menginginkan kadernya sendiri yang diusung dalam Pilkada DKI Jakarta.
Baca juga: Tunjuk Ardiansyah Sulaiman Maju Pilkada 2024, PKS Kutim Ambil Formulir Pendaftaran ke Demokrat
Sebab, Anies sudah telah dianggap sebagai tokoh nasional karena mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.
“Jadi kita berharap ada kader dari PKS (maju). Kebetulan, (PKS) menjadi jawara sedikit (lebih banyak) dalam kursi (DPRD DKI Jakarta),” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyampaikan PKB dan PKS sudah sering bekerja sama dalam kontestasi kepala daerah.
Ia ingin, kerja sama itu terus berlanjut untuk pilkada November mendatang.
Terlebih, kedua partai politik (parpol) itu juga bergabung dalam Koalisi Perubahan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Insya Allah, kita juga nanti cari jalan supaya bisa berkoalisi. Kita punya pengalaman banyak berkoalisi bersama PKS,” imbuh dia. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.TV
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.