Pilkada 2024
Terjawab Sudah Langkah Politik Ridwan Kamil di Pilkada Serentak 2024, Atalia Praratya Tak Jadi Maju
Terjawab sudah langkah politik Ridwan Kamil di Pilkada Serentak 2024, Atalia Praratya tak jadi maju
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sudah langkah politik Ridwan Kamil di Pilkada Serentak 2024.
Diketahui, Golkar memberikan 2 surat tugas untuk mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
Yakni di Pilkada Jabar 2024 dan Pilkada Jakarta 2024.
Terbaru, Golkar akhirnya, menugaskan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar 2024.
Baca juga: Gerindra Balikpapan Punya 6 Kursi DPRD, Buka Pintu Lebar Bagi Pihak Eksternal untuk Pilkada 2024
Baca juga: Meski tak Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati-Wabup, PKB Paser Kaltim Tetap Bentuk Desk Pilkada 2024
Sebab kemungkinan besar, Anies Baswedan akan kembali ikut Pilkada Jakarta, tak mudah untuk mengalahkannya.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, mengatakan majunya Ridwan Kamil di Pilgub Jabar berdampak mundurnya Atalia Praratya, dari pencalonan Pilkada Kota Bandung 2024 atau Pilwalkot Bandung 2024.
Menurut Doli, terdapat sejumlah faktor yang dipertimbangkan apakah Atalia akan maju ke Pilwalkot Bandung 2024 atau tidak.
Pertimbangan tersebut yakni perolehan suara Atalia Praratya pada Pileg 2024 adalah tertinggi di Dapil Jabar 1 yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi, suara Atalia mencapai 234.065 suara.
Perolehan suara tersebut membuat Golkar di Dapil tersebut berpotensi mendapat dua kursi.
Atas raihan tersebut banyak yang menilai Atalia sangat populer di Kota Bandung sehingga ada aspirasi agar maju di Pilwalkot Bandung 2024.
"Soal ibu Atalia kemarin kita juga memberikan alternatif, alternatif itu juga karena aspirasi dari bawah," katanya, Kamis (25/4/2024).
Namun kata Doli, ada pertimbangan lain yang menyarankan agar Atalia tidak maju dalam Pilwalkot Bandung.
Atalia baru mengikuti kontestasi Pileg dan berhasil memperoleh suara yang tinggi sehingga lolos ke DPR RI.
Menurut Doli, orang yang habis bertanding dan kemudian menang, biasanya tidak mau apabila diminta untuk bertanding lagi, dalam hal ini maju dalam Pilwalkot Bandung.
"Itu poin yang jadi salah satu pertimbangan," katanya.
Doli mengungkapkan, maju tidaknya Atalia Praratya di Pilwalkot Bandung juga berkaitan dengan rencana majunya sang suami Ridwan Kamil di Pilgub Jabar.
Menurut Doli, Golkar masih mengkaji apakah majunya Ridwan Kamil di Pilgub Jabar dan Atalia di Pilwalkot Bandung akan berefek positif atau malah sebaliknya.
Baca juga: Dijatah 50 Orang, KPU Bulungan Kalimantan Utara Mulai Seleksi Anggota PPK untuk PIlkada 2024
Baca juga: Terjawab Alasan PKS tak Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, Dinilai Ogah Jadi Ban Serep
"Salah satu nanti akan kami pertimbangkan juga adalah apakah menjadi positif ketika pak Ridwan Kamil di Jawa Barat, terus kemudian istrinya di Bandung itu akan menambah nilai positif atau malah negatif itu nanti yang akan juga kami kaji. Jadi semuanya masih terbuka," tuturnya.
Yang pasti Doli menegaskan bahwa partainya saat ini mendorong agar Ridwan Kamil maju di Pilgub Jabar.
Selain masalah elektabilitas yang tinggi, Golkar menilai RK lebih relevan untuk maju di Jabar.
"Kalau dari Golkar lebih mendorong saudara RK untuk maju di Jabar kembali," ujarnya.
"Dengan segala perhitungan kami secara politik dan pembangunan di Jawa Barat mungkin pak RK lebih relevan lebih bermanfaat berguna untuk masyarakat Jabar," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, MQ Iswara, mengatakan Atalia mundur dari Pilwalkot Bandung karena ingin fokus di DPR RI.
"Informasi paling baru, kemungkinan Bu Atalia Praratya tidak jadi maju jadi calon Walkot Bandung dari Golkar," kata Iswara, saat ditemui di acara silahturahmi dan halal bihalal Partai Golkar Jawa Barat di Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Jawa Barat, Selasa (23/4/2024).
Menurut Iswara, alasannya, Atalia akan fokus di DPR RI, setelah dipastikan menang di Pileg 2024.
Sebab, kata Iswara, hal ini adalah pengalaman pertama Atalia sebagai kader partai politik yang duduk di kursi legislatif.
Baca juga: Isran Noor Masih Mempesona di Pilkada Kaltim 2024, Dua Ketua Partai Datangi Eks Gubernur, Bukan PDIP
Baca juga: Ketua DPC Gerindra Alif Turiadi Dipastikan Mengikuti Kontestasi Pilkada Kukar 2024
Untuk diketahui, Atalia merupakan caleg dari Golkar yang memperoleh suara terbanyak di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan daerah pemilihan (Dapil) Jabar I.
"Bilangnya mau fokus di DPR RI. Saya juga secara pribadi belum berkomunikasi," kata Iswara.
Iswara menyebut, mundurnya Atalia menyisakan dua nama untuk maju pada Pilkada Bandung 2024 dari Partai Golkar.
Yakni Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandung Edwin Senjaya dan Arfi Rafnialdi.
Adapun Arfi merupakan bakal calon dari non partai politik.
Dia sudah memulai menarik hati masyarakat dengan memasang baliho dan spanduk di beberapa titik di Kota Bandung.
Iswara mengatakan, untuk pilkada di Jawa Barat, Golkar akan menggelar tiga kali survei.
Nama Arfi akan masuk dalam survei-survei yang akan dilakukan Golkar.
"Arfi mendaftar dari Partai Golkar dan beliau akan didaftarkan di survei nanti," katanya.
Survei pertama Golkar untuk Pilkada di Jawa Barat akan dilakukan pada 15-20 April 2024 dan hasilnya akan dipublikasikan pada awal Mei 2024.
Baca juga: 2 Partai Sudah Datangi Isran Noor, Ingin Gandeng untuk Daftar Melalui Partai di Pilkada Kaltim 2024
Baca juga: PKS Belum Final Usung Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut 2024, Kini Buka Peluang untuk Bobby Nasution
Survei kedua dilakukan di akhir bulan Juni 2024.
"Survei ketiga adalah survei pasangan yang akan dilakukan awal Agustus 2024 sebelum pendaftaran tanggal 27 Agustus 2024.
Lembaga surveinya ditunjuk DPP," kata Iswara. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Terungkap, Ridwan Kamil Positif Maju di Pilkada Jabar, Atalia Praratya Mundur dari Pilwalkot Bandung
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Politik Uang di PSU Pilkada Barito Utara, 1 Suara Dibayar Rp6,5 Juta, MK Diskualifikasi Semua Calon |
![]() |
---|
Jorjoran Politik Uang di PSU Pilkada Barito Utara, Satu Suara Rp6,5 Juta, Sekeluarga Dapat Rp64 Juta |
![]() |
---|
MK Diskualifikasi Gogo-Helo dan Gunadi-Sastra di Pilkada Barito Utara, Terbukti Lakukan Politik Uang |
![]() |
---|
Tonton Live Streaming Debat PSU Mahulu 2024 Hari Ini 7 Mei 2025, Siaran Langsung dari Samarinda |
![]() |
---|
Ada Mahulu Kaltim! Ini Daftar Daerah yang Gelar PSU Pilkada 2024 Bulan Mei Lengkap Paslonnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.