Gempa Hari Ini
Gempa Magnitudo 6.5 di Garut Terasa di Jabodetabek hingga Malang dan Trenggalek, Ini Penjelasan BMKG
Gempa Magnitudo 6.5 di Garut terasa di Jabodetabek hingga Malang dan Trenggalek, ini penjelasan BMKG.
TRIBUNKALTIM.CO - Gempa Magnitudo 6.5 di Garut terasa de Jabodetabek hingga Malang dan Trenggalek, ini penjelasan BMKG.
Gempa magnitudo 6.5 mengguncang Garut, Jawa Barat (Jabar) pada Sabtu, 27 April 2024, malam pukul 23:29 WIB.
Diketahui, pusat gempa berada di laut 151 Km Barat daya Kabupaten Garut, Jabar dengan kedalaman 10 km.
Titik gempa Garut, Jabar berada di titik Koordinat: 8.42 LS 107.26 BT.
Baca juga: Gempa 6.5 Magnitudo di Garut Jawa Barat, Warga Sayangheulang Panik Takut Tsunami, Penjelasan BMKG
Baca juga: Update Gempa Terkini Hari Ini, BMKG: Gempa 3,5 Magnitudo Guncang Bone Bolango-Gorontalo
Baca juga: Gempa Barusan Goncang Jakarta, Tangerang, Bogor, Sukabumi, Pusat Gempa di Sumur Banten Magnitudo 4.8
Informasi gempa Garut, Jabar tersebut disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitter @infoBMKG.
"#Gempa Dirasakan Magnitudo: 6.5, Kedalaman: 10 km, 27 Apr 2024 23:29:47 WIB, Koordinat: 8.42 LS-107.26 BT (Pusat gempa berada di laut 151 km barat daya Kabupaten Garut) #BMKG," tulis keterangan BMKG, Sabtu (27/4/2024).
BMKG mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.
Selain itu, BMKG juga telah membagikan sejumlah wilayah di pulau Jawa yang merasakan Gempa Garut tersebut.
Simak daftar wilayah yang merasakan gempa tadi malam dengan magnitudo 6.5 di Garut, Jabar, Sabtu, 24 April 2024:
IV Sukabumi,
III-IV Bandung,
III Tangerang,
IV Tasikmalaya,
III-IV Garut,
III-IV Bogor,
III Jakarta,
III Kebumen,
III Banyumas,
III Cilacap,
II Bantul,
II Sleman,
II Kulonprogo,
II Trenggalek,
II Malang
Baca juga: Info Gempa 2 Menit Lalu, Magnitudo 3.6 di Kodi-Sumba NTT, Cek Info Keselamatan Gempa Bumi
Penjelasan BMKG
Gempa Magnitudo 6,5 mengguncang wilayah Pantai Selatan Garut pada Sabtu (27/4/2024) malam.
Titik gempa berada di Lok:8.42 LS, 107.26 BT (151 km BaratDaya KAB-GARUT-JABAR), dengan kedalaman 10 Km pukul 23:29:47 WIB.
Gempa tersebut membuat warga Sayangheulang, Kabupaten Garut, panik.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa M 6,5 itu tidak berpotensi tsunami.
Melansir dari TribunJabar.id, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa dipicu deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat.
Gempa tersebut juga biasa disebut gempa dalam lempeng atau intra-slab earthquake.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ucap Daryono, Minggu (28/4/2024) dini hari.
Menurut Daryono, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sukabumi dan Tasikmalaya dengan skala intensitas IV MMI atau bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Kemudian di daerah Bandung dan Garut dengan skala intensitas III-IV MMI atau pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Selain itu, daerah Tangerang, Tangerang Selatan, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto juga ikut merasakan gempa sebesar M 6,5 ini.
Daryono menyebut daerah-daerah tersebut merasakan gempa dengan intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Gempa turut dirasakan di daerah Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, dan Malang dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 23.55 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," katanya.
Pihaknya mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu liar yang tidak dapat dipertanggugjawabkan kebenarannya.
Namun, Daryono mengimbau warga untuk menjauh dari bangunan yang retak atau gempa akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tandasnya.
2 Warga Luka
Gempa M 6,5 ini mengakibatkan dua warga Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk, Gatur, mengalami luka-luka.
Warga terluka saat berusaha menyelamatkan diri dari gempa.
Kepala Desa Mandalakasih, Iwan Darmawan mengatakan seorang korban mengalami luka di kepala akibat tertimpa genting.
Sedangkan satu korban lainnya juga mengalami luka di kepala karena terjatuh saat berlari keluar rumah.
Iwan mengatakan, kedua korban telah menjalani perawatan dan sudah diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.
Sementara itu, Pemerintah Kabupateb Garut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) saat ini sedang memantau dampak kerusakan akibat gempa ini.
Pasien RSUD Sumedang Berhamburan
Kuatnya guncangan gempa magnitudi 6,5 ini mengakibatkan belasan pasien di ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Kabupaten Sumedang berhamburan menyelamatkan diri.
Seorang warga bernama Acep Sandi (40) menyebut gempa terjadi ketika dirinya sedang menunggu sang istri menjalani persalinan di rumah sakit.
Setelah gempa, para pasien sudah kembali dipindahkan ke ruangan IGD.
"Sebagian sudah kembali ke ruangan IGD, sebagian masih bertahan di luar," kata Acep, Sabtu malam.
Skala MMI Gempa
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penjelasan BMKG soal Gempa Garut M 6,5, Dirasakan hingga Bantul dan Trenggalek dan Gempa M 6.5 di Garut Sabtu Malam, BMKG: Dirasakan di Sukabumi, Jakarta, Tangerang hingga Malang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.