Pilpres 2024
Respons Golkar, PAN dan PBB Soal Partai Baru Masuk Koalisi Prabowo-Gibran Usai Menang Pilpres 2024
Tengok respons Golkar, PAN dan PBB soal partai baru masuk koalisi Prabowo-Gibran usai menang Pilpres 2024.
Penulis: Kun | Editor: Christoper Desmawangga
"Sebab kami yakin bahwa Pak Prabowo itu akan bertindak secara profesional sesuai dengan komitmen beliau dalam membangun koalisi, juga sesuai dengan komitmen beliau untuk membangun Indonesia," ucap Saleh saat dikonfirmasi, Jumat.
Saleh menyampaikan pihaknya juga tidak khawatir masuknya NasDem akan mengurangi jatah kursi menteri dari PAN.
Mengenai jatah menteri, ia menyerahkan hal ini sepenuhnya kepada Prabowo.
"Nah soal jatah menteri yang akan diberikan kepada NasDem itu kita harus menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo."
"Karena untuk membagi jabatan menteri kepada partai partai yang bergabung itu hak prerogatif dari presiden," lanjutnya.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa PAN merupakan parpol yang loyal dengan Prabowo.
Pasalnya, partai berlambang matahari terbit itu selalu mengusung Prabowo sejak Pilpres 2014 lalu.
"Kami adalah anggota dari pendukung koalisi Prabowo. Partai Amanat Nasional adalah partai yang sangat loyal kepada Prabowo. Sudah 3 kali pemilu kami mendukung kepada Bapak Prabowo."
"Karena itu kami tidak pernah khawatir dengan komitmen Pak Prabowo kepada PAN. Sebab, PAN sudah menunjukkan komitmen luar biasa tinggi kepada Pak Prabowo. Jadi kita serahkan sepenuhnya persoalan jatah menteri ini kepada Pak Prabowo," tuturnya.
Lebih lanjut, ia berharap ke depan ada komposisi menteri yang tepat dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Bagaimanapun, saat ini Indonesia sedang berupaya untuk menuntaskan kemiskinan dan pengangguran.
"Mudah-mudahan nanti kita mendapatkan jajaran struktur menteri yang baik dari semua partai koalisi dan juga professional. Insya Allah mampu membawa Indonesia menjadi negara maju, menjadi negara yang sejahtera dan juga diperhitungkan di pentas global."
"Dan juga yang sekarang dipikirkan itu justru musuh kita adalah kemiskinan. Musuh kita adalah kebodohan, musuh kita itu adalah pengangguran dan musuh kita itu adalah ketertinggalan dari negara-negara lain," tuturnya.
Baca juga: Kode Keras PKS Susul Nasdem Gabung Prabowo, Siapkan Karpet Merah Presiden Terpilih di Halal Bihalal
PBB
Sementara itu, Ketua Majelis Syuro PBB, Masrur Anhar, mengaku partainya khawatir merapatnya NasDem dan PKB akan menggerus jatah kursi PBB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.