Berita Nasional Terkini

Prabowo Tambah Jumlah Menteri Jadi 40? 7 Posisi Ini Diprediksi Tak Bisa Diisi dari Kalangan Parpol

Prabowo tambah jumlah Menteri, 7 posisi ini di kabinet gemuk diprediksi diisi kalangan profesional

Editor: Rafan Arif Dwinanto
AFP Photo/Yasuyoshi CHIBA.
KABINET PRABOWO-GIBRAN - Prabowo tambah jumlah Menteri, 7 posisi ini di kabinet gemuk diprediksi diisi kalangan profesional 

TRIBUNKALTIM.CO - Pos Menteri di Kabinet Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming jadi perbincangan publik.

Terbaru, Prabowo-Gibran diprediksi akan menambah jumlah nomenklatur Menteri untuk mengakomodir koalisi gemuk mereka.

Meski demikian, ada sekitar 7 pos Menteri yang berpeluang besar diisi kalangan non-parpol alias profesional.

Prabowo-Gibran diusung Koalisi Indonesia Maju yang berisi partai Gerindra, Golkar, PAN, Partai Demokrar, serta beberapa partai non-parlemen di antaranya PBB, Partai Gelora, dan Partai Gelora.

Setelah pasangan ini ditetapkan sebagai pemenang Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, sejumlah partai merapat.

Baca juga: Kabar Hotman Paris hingga Grace Natalie Jadi Wakil Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Gerindra

Partai Nasdem dan PKB memberikan sinyal tegas akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo.

Nasdem dan PKB adalah partai pengusung pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Pun demikian dengan PPP. Partai yang terancam gagal menuju Senayan ini juga memberi sinyal bakal bergabung dengan Prabowo.

Padahal PPP adalah partai pengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD bersama PDIP dan dua partai non parlemen, Perindo dan Hanura.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda berpandangan, nomenklatur menteri di era Prabowo-Gibran bisa bertambah besar dibanding era Presiden Jokowi.

Hal ini tentunya tak terlepas dari jumlah koalisi Prabowo yang banyak dan keinginannya untuk merangkul semua pihak.

“Kalau menambah 20 atau 24 (menteri dari partai) kemudian dibandingkan 34 (jumlah menteri) itu kesannya proporsinya besar,” kata Hanta.

“Jadi ada potensi jumlah nomenklatur menterinya yang ditambahkan. Nah bisa jadi 34, bisa jadi 40 atau bahkan lebih,” kata dia.

Hanta juga menyebut, kabinet yang gemuk berpotensi membuat pemerintahan berjalan kurang efektif.

Menurutnya, semakin banyak menteri berpotensi membuat Prabowo sebagai presiden menjadi tidak leluasa karena banyak tumpang tindih di antar kementerian.

“Koalisinya sudah gemuk ditambah nomenklatur atau komposisi menteri juga gemuk.

Sebenarnya semakin banyak sebenarnya semakin, mohon maaf, kurang efektif secara kualitatif. Jadi jangan terjebak kuantitatif,” tutur dia.

Baca juga: Pilih PDIP atau Jokowi, Prediksi Pengamat Soal Sikap Prabowo Usai Dilantik Jadi Presiden Indonesia

Kuasai Posisi Triumvirat

Pada kesempatan yang sama Hanya juga memprediksi ada beberapa posisi menteri yang sangat penting yang tidak akan diberikan kepada partai.

Posisi yang dimaksud adalah posisi menteri triumvirat.

Adapun menteri triumvirat yakni Menteri Luar Negeri (Menlu), Menteri Dalam Negeri (Mendagri), dan Menteri Pertahanan (Menhan).

Ketiganya secara bersama-sama akan bertugas menggantikan presiden dan wakil presiden tidak dapat melakukan kewajiban dalam masa jabatannya.

“Triumvirat itu posisi mendagri, menhan, dan menlu.

Jadi kalau berhalangan presiden wapres kan mereka akan memimpin bertiga.

Dan ini saya kira ini akan strategis, jangan dikasih orang partai,” kata Hanta dalam siaran I NI LUH di YouTube Kompas TV, seperti diizinkan dikutip Kompas.com pada Rabu (1/5/2024).

Lebih lanjut, Hanta memprediksi ada kemungkinan posisi Mendagri tetap akan diisi oleh Tito Karnavian yang juga orangnya Presiden Jokowi.

Kemudian, posisi Menhan bisa diisi Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin yang juga orang dekat Prabowo Subianto.

“Pak Tito dekat dengan Prabowo, Pak Tito orangnya Jokowi.

Itu bisa jadi misalnya lanjut, misal ya.

Kemudian Pak Sjafri. Menlu, kita lihat kita tunggu siapa,” ucap Hanta.

Selain tiga menteri triumvirat ini, posisi Menteri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Keuangan, hingga Mensesneg juga dinilai tak akan diberikan ke partai politik.

Sebab, posisi tersebut sangat strategis karena berkaitan menguasai hajat hidup rakyat dan dapur kekuasaan presiden.

“Jadi yang ini saya kira tidak sembarangan dikasih ke partai, sekadar bagi, silakan ini buat Golkar, ini buat PAN.

Wilayah itu saya kira wilayah eksklusif Jokowi dan Prabowo,” ujar dia.

Baca juga: Alasan Pengamat Prediksi Prabowo akan Pilih PDIP Dibanding Jokowi Usai Dilantik Jadi Presiden

Beredar Susunan Kabinet Prabowo-Gibran di Media Sosial

Menko Bidang Perekonomian: Dr. Airlangga Hartarto

Menko Bidang Pangan, Gizi & Pembangunan Manusia: Erick Thohir

Menko Bidang Energi, Investasi dan Lingkungan Hidup: Dr.(HC) Ir. Hatta Rajasa

Menko Bidang Politik,Hukum dan Keamanan: Jend. Pol (Purn) Prof. Drs. H. M. Tito Karnavian, PA, MA, Ph.D

Menteri Pertahanan: Letjen TNI (Purn) Syafrie Samsudin

Wakil Menteri Pertahanan: Letjen TNI (Purn) M. Herindra

Menteri Sekretaris Negara: Ahmad Muzani, S.Sos.

Wakil Menteri Sekretaris Negara: Dr. Nezar Patria

Menteri Sekretaris Kabinet: Rosan Roeslani

Menteri Dalam Negeri: Prof. Sufmi Dasco

Menteri Luar Negeri: Dr. H. Fadli Zon, SS, M.Sc

Wakil Menteri Luar Negeri: Teuku Riefki Marsya

Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif: Joko Santoso

Wakil Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif: Helmi Yahya

Menteri Agama: Yaqut Cholil

Wakil Menteri Agama: Prof. Asep Saepudin Jahar.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Prof.Dr.Yusril Mahendra

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Dr. Hotman Paris Hutapea

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Teknologi: Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si.

Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Teknologi: Dr. Ace Hasan Syadely

Menteri Kesehatan dan Badan Gizi: Dr.Terawan

Wakil Menteri Kesehatan dan Badan Gizi: Dr.Benny Oktavianus

Menteri Sosial, Kesejahteraan, Perempuan dan Anak: Rahayu Saraswati

Wakil Menteri Sosial, Kesejahteraan, Perempuan dan Anak: Grace Natalie

Menteri Riset & Kepala BRIN: Prof. Dr. Jend. TNI ( Purn) Dudung Abdurachman

Menteri Ketenagakerjaan: Dr. H. Ahmad doli Kurnia Tanjung, S.Si, M.T.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan: Dr. Agus Jabo

Menteri Perindustrian: Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita

Wakil Menteri Perindustrian: Haris Rusly Moti

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Ir. Rauf Purnama

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Prof.Dr.Oki Muraza

Baca juga: Resmi! Ini Tanggal dan Lokasi Prabowo-Gibran Dilantik Sebagai Presiden Indonesia 2024-2029

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: M.Ridwan Kamil

Menteri Perhubungan: Dr. HC. Iqnatius Jonan SE, MA.

Menteri Keuangan dan Kepala Bapenas: Sri Mulyani Indrawati, SE, M.Sc, Ph.D

Wakil Menteri Keuangan dan Kepala Bapenas: Kartika Wirjoatmodjo

Menteri Investasi: Bahlil Lahadalia

Menteri Komunikasi, Informatika & Digital: Budi Arie Setiadi

Wakil Menteri Komunikasi, Imformatika & Digital: Drs. Kaylani, SH. MH.

Menteri Perdagangan: Dr. Zulkifli Hasan

Menteri Pertanian: Andi Amran Sulaiman

Menteri Lingkungan Hidup: Budisatrio Djiwandono

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi: Mayjen TNI ( Purn) Bambang Eko S

Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi: Habiburokhman

Menteri Desa, Daerah Tertinggal & Transmigrasi: Dr. Budiman Sudjatmiko

Wakil Menteri Desa, Daerah Tertinggal & Transmigrasi: Drs. Firdaus, M.Si.

Menteri Tata Ruang, BPN & Kehutanan: Agus Harimurti Yudhoyono

Wakil Menteri Tata Ruang, BPN dan Kehutanan: Raja Juli Antoni

Menteri BUMN: Ir.Sakti Wahyu Trenggono

Wakil Menteri BUMN: T.Helmi

Menteri Kelautan dan Perikanan: TB Heru Rahayu

Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan: M. Riza Damanik

Menteri Pemuda & Olahraga: Dito Ariotedjo

Wakil Menteri Muda Pemuda & Olahraga: Arief Rosyid Hasan

Menteri Koperasi, UMKM & Pasar Tradisional: Maruarar Sirait

Wakil Menteri Koperasi, UMKM & Pasar Tradisional: Sudaryono

Menteri Sekretaris Pengendalian Pembangunan: Roberto Lumbun Gaol

Kepala BIN: Letjen. (TNI) I. Nyoman Cantiyasa

Kepala Badan Pangan Nasional: Arief Prasetyo Adi

Kepala Badan Gizi Nasional: Prof. Dadan Mindayana

Kepala Badan Penerimaan Negara: Prof.Dr.Bambang Brodjonegoro

Kepala Staf Kepresidenan: Nusron Wahid. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Akibat Koalisi Gemuk, Kabinet Pemerintahan Prabowo bakal Membengkak, Bisa 40 Orang

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved