Berita Nasional Terkini

Pernah Berseteru Soal Hilirisasi, Cak Imin Akui Tak Tahu Sosok Toxic yang Dimaksud Luhut Pandjaitan

Pernah berseteru soal hilirisasi, Cak Imin akui tak tahu sosok toxic yang dimaksud Luhut Binsar Pandjaitan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Wartakota
Luhut Binsar Pandjaitan vs Cak Imin. Pernah berseteru soal hilirisasi, Cak Imin akui tak tahu sosok toxic yang dimaksud Luhut Binsar Pandjaitan 

Hilirisasi apa yang mau kita lakukan, sementara ilegal tetap berlangsung," ujar Cak Imin.

Menurut dia, morat-maritnya tambang di Indonesia tak hanya soal hilirisasi, tapi juga banyaknya tambang ilegal.

"Selain yang disampaikan Pak Mahfud yang memprihatinkan adalah data ESDM (Energi, Sumber, Daya, dan Mineral) ada 2.500 tambang illegal.

Sementara tambang legal saja tak menghadirkan kesejahteraan," kata Cak Imin.

Baca juga: Nasib Cak Imin Usai Kalah di Pilpres 2024 Belum Dibahas, PKB Masih Fokus di Pilkada Serentak

Saling Menantang

Luhut membantah Muhaimin. Dia mengatakan, ingin mengajak Muhaimin melihat dampak ekonomi dari hilirisasi sumber daya alam (SDA) di Weda Bay, Maluku Utara dan Morowali, Sulawesi Tengah.

"Seeing is believing, gitu," kata Luhut melalui akun resmi Instagramnya @luhut.pandjaitan pada Rabu, 24 Januari 2024.

Luhut bahkan menuding Cak Imin melakukan pembohongan publik, meskipun hasil investigasi pers hingga organisasi nirlaba mengupas kerusakan berat lingkungan akibat hilirisasi di Sulawesi.

"Menurut saya, itu bukan satu karakter yang bagus untuk mencapai sesuatu posisi, Anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi," ujarnya.

Namun, Cak Imin tak gentar dan berani beradu data dengan Luhut yang juga pebisnis tambang itu.

“Ya kita buktikan, kita buktikan.

Bahwa antara jumlah uang yang masuk pada negara dari pertambangan, baik itu langsung maupun hilirisasi jumlahnya sangat kecil dibandingkan kerusakannya,” ujar Cak Imin di Tulungagung, Jawa Timur pada Kamis, 25 Januari 2024.

Dia menegaskan lagi, saat ini berbagai pertambangan pemerintah tidak membuat masyarakat sekitar semakin makmur, seperti halnya yang terjadi di Sulawesi Tengah dan Kalimantan Selatan.

“Ada keuntungan besar tambang itu tidak dinikmati oleh masyarakat Sulteng (Sulawesi Tengah).

Begitu juga lihat di Kalsel (Kalimantan Selatan), batubara. Apakah rakyat menikmati? Cek, ayo kita cek,” kata Cak Imin.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved