Berita Nasional Terkini

Dukung Kabinet Gemoy Prabowo, Golkar Sebut Indonesia Pernah Punya 100 Menteri, Cek Nama yang Beredar

Dukung kabinet gemoy Prabowo Subianto, Golkar sebut Indonesia pernah punya 100 Menteri, cek nama yang beredar

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dukung kabinet gemoy Prabowo Subianto, Golkar sebut Indonesia pernah punya 100 Menteri, cek nama yang beredar 

"Pasti banyak yang beranggapan seperti itu, akan tetapi kita lihat hasil akhirnya seperti apa. Ingat kita pernah punya kabinet 100 menteri," tutur dia.

Baca juga: Akhirnya Terjawab Siapa Sosok Toxic Berpotensi Gabung Kabinet Prabowo, Jokowi Sepakat dengan Luhut

40 Kementrian

Isu kabinet Prabowo-Gibran akan ada 40 kementerian, Habiburokhman: Jumlah yang banyak itu bagus.

Setelah Prabowo-Gibran ditetapkan sebagai Presiden dan Wapres terpilih di Pilpres 2024, publik menantikan akan seperti kabinet di pemerintahan yang baru nanti.

Dengan banyaknya partai pendukung, kabinet Prabowo-Gibran diprediksi akan disesaki sejumlah orang yang berlatar belakang politisi.

Bahkan beredar kabar bahwa Prabowo-Gibran akan membentuk kementerian gemuk dengan jumlah yang mencapai 40.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merespons isu Prabowo-Gibran akan membentuk 40 kementerian dalam kabinet yang dipimpinnya.

Habiburokhman mengatakan pembentukan kabinet merupakan hak prerogatif Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih.

"Secara substansi, baik konstitusi itu ada di Pak Prabowo, sebagai presiden elected. Apakah besar efektif, tidak efektif, dan lain sebagainya tentu pertimbangan beliau," kata Habiburokhman kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Habiburokhman menilai tidak masalah jika nantinya kabinet Prabowo-Gibran membentuk banyak Kementerian.

Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki tujuan serta cita-cita besar.

Karenanya dengan melibatkan banyak pihak, tujuan untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa.

"Jadi kalau memang ingin melibatkan banyak orang, menurut saya juga tidak ada masalah. Justru semakin banyak semakin bagus kalau saya pribadi," kata dia.

Dirinya lantas meminta kepada publik untuk tidak membaca postur 'besar' itu pada keadaan fisik seorang manusia.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu memang menyadari, jika postur gemuk pada seseorang bukan berarti yang bersangkutan sehat.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved