Ibu Kota Negara

Urusan dengan Masyarakat Belum Tuntas, Menteri ATR/BPN AHY Ogah Keluarkan Sertifikat Tanah untuk IKN

Satu salah hal yang menjadi tanggung jawab AHY untuk segera diselesaikan yakni persoalan pembebasan lahan di IKN.

Instagram agusyudhoyono
Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY saat berkunjung ke IKN Nusantara, awal Maret 2024. Warga Desa Pemaluan resah, sebanyak 249 bangunan di kawasan IKN Nusantara bakal dirobohkan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Belum lama menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kini disibukkan dengan persoalan lahan di Ibu Kota Nusantara (IKN), yang terletak di Kalimantan Timur (Kaltim).

Satu salah hal yang menjadi tanggung jawab AHY untuk segera diselesaikan yakni persoalan pembebasan lahan di IKN.

Pasalnya, terdapat 2.086 hektar lahan di IKN yang belum tuntas pembebasannya.

Padahal, lahan tersebut salah satunya akan dipergunakan untuk pembangunan jalan tol.

Baca juga: Mengenal IKN di Kaltim, Inilah Batas dan Luas Wilayah Lengkap Destinasi Wisata Sekitarnya

Baca juga: Luhut Pastikan IKN Nusantara di Kaltim Siap Gelar Upacara 17 Agustus, Bandara Didarati 3 Pesawat

"Jadi ada beberapa lahan, misalnya yang menjadi prioritas itu adalah di ruas jalan bebas hambatan (jalan tol) Ruas 6A dan 6B itu belum clean belum clear," ucap AHY saat ditemui usai olahraga pagi bersama pegawai Kementerian ATR/BPN di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Selain untuk jalan tol, lahan tersebut juga berada di lokasi proyek pengendali banjir Sepaku.

Adapun beberapa titik di lahan bermasalah yang dimaksud masih dijadikan tempat tinggal oleh masyarakat.

Jelas AHY, pihaknya belum bisa menerbitkan sertifikat tanah karena lahan tersebut belum clean and clear.

"Kami terus berkoordinasi, menyampaikan bahwa jika Otorita IKN bisa menyelesaikan dengan baik, sudah tuntas, barulah dinyatakan lahan tersebut clean and clear, baru Kementerian ATR/BPN bisa memberikan atau mengeluarkan sertifikat, hanya itu yang bisa kita lakukan," tegas AHY.

Dirinya turut berharap, penyelesaian masalah lahan IKN tidak akan merugikan masyarakat.

"Walaupun kita juga paham, pembangunan tidak boleh terhenti dan tidak boleh menjadi terhambat akibat isu satu san lain hal yang masih terjadi di lahan lokasi pembangunan," tuntasnya.

Upacara 17 Agustus di IKN

IKN Nusantara di Kalimantan Timur dipastikan siap menggelar Upacara 17 Agustus.

Kepastian ini didapat usai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melihat langsung progres pembangunan IKN.

Baca juga: Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik di IKN, PLN Tambah 7 SPKLU tersebar di Kaltim

Luhut optimis pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal capai 80 persen di Agustus mendatang.

Luhut juga optimis IKN Nusantara bisa digunakan untuk Upacara Kemerdekaan RI ke-79.

Luhut mengatakan, saat ini masih terdapat beberapa masalah yang tertunda dan dilakukan berbagai pembahasan teknis bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Tadi dilihat jalan tol sudah hampir selesai semua.

Memang masih sedikit-sedikit jalan yang kurang bagus.

Tapi saya kira itu masalah proses dan 80 persen sudah bisa selesai sampai kepada bulan Agustus ini,” ujarnya saat meninjau progres IKN, di Kalimantan Timur, Selasa (7/5).

Luhut mengungkapkan, dari progres IKN yang telah ditinjaunya saat ini dia berharap upacara 17 Agustus mendatang benar-benar bisa dilaksanakan di IKN.

“Bukan hanya tol saja, tapi yang lain-lain saya kira sudah berjalan dengan baik.

Seperti airport itu akan bisa didarati, dan bisa mengakomodasi 3 pesawat sampai tanggal 17 Agustus nanti.

Tapi untuk semua ya nanti selesai kira-kira setahun lagi selesai,” ungkapnya.

Sebagai informasi, pada kunjungannya kali ini Luhut meninjau Tol Akses IKN segmen 5A, Dermaga Logistik IKN, Bandara VVIP IKN, Istana Negara, Lapangan Upacara, Plaza Seremoni, serta Kantor Kementerian Koordinator.

Baca juga: Pemkab Kukar Hibahkan Lahan Dekat Lokasi IKN Nusantara untuk BNN Kaltim

Situasi Terkini di IKN

Pembangunan IKN di Kaltim terus menunjukkan proses yang signifikan.

Termasuk Istana Negara.

Secara struktur Istana Negara telah mencapai level hampir tuntas alias lebih dari 90 persen.

Sementara pekerjaan interior, mekanikal, elektrikal, dan plumbing masih terus dilaksanakan.

Adapun Lapangan Upacara yang tepat berada di depan Istana Negara telah tertutup rerumputan hijau yang terus dirawat dan mendapat perhatian ekstra.

Hal ini karena rumput yang digunakan merupakan rumput dengan spesifikasi khusus jenis Zoysia Matrella yang merupakan standar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Rumput ini juga digunakan di Stadion Jakarta International Stadium (JIS), Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, dan stadion terkemuka lainnya di dunia.

Project Manager Istana Negara dan Lapangan Upacara IKN Eko Arief S menuturkan, rumput khusus di Lapangan Upacara IKN ini merupakan hasil dari budidaya petani di Pulau Jawa dan beberapa tempat lain di Indonesia.

"Awalnya memang impor, namun para petani kita berhasil membudidayakannya.

Baca juga: Mengintip Kantor Presiden di IKN Kaltim: Struktur Baja, Marmer Ujung Pandang hingga Tegel Yogyakarta

Sehingga rumput Zoysia Matrella di Lapangan Upacara ini dipasok dari dalam negeri.

Rumput ini merupakan hasil persemaian yang memakan waktu lebih dari enam bulan untuk bisa digunakan di sini," jelas Arief kepada Kompas.com.

Menurut Arief, Zoysia Matrella sangat direkomendasikan untuk melapisi Lapangan Upacara IKN. Karena karakter spesifiknya yang mudah menyerap air saat terjadi genangan akibat hujan.

Dikutip dari sejumlah jurnal ilmiah botani, rumput Zoysia Matrella memiliki ciri daun yang rucing, warna hijau pekat, dan rigiditas yang rapat.

Dilengkapi akar yang kuat membuat rumput jenis ini aman ketika bersentuhan langsung dengan benda solid. Zoysia Matrella biasanya ditanam menggunakan media pasir dan juga memiliki tingkat elistisitas yang sangat baik. 

Kendati demikian, Zoysia Matrella membutuhkan perawatan ekstra.

Oleh karena itu, bilang Arief, setiap hari ada pekerja yang selalu siap sedia merawat, memberi pupuk, menyiram, dan menghilangkan hama.

"Rumput ini juga minimal harus rajin dipangkas. Jadi memang butuh perawatan khusus," imbuh Arief.

Istana Negara Siap

Prasarana pelaksanaan upacara siap digunakan saat peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca juga: Seminar Penanggulangan Kemiskinan di Balikpapan, Libatkan Stakeholder Delineasi IKN Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan hal itu saat melakukan kunjungan kerja di Kawasan Istana Presiden, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin (6/5/2024). 

"Saya bertanggung jawab untuk penyiapan prasaranannya.

Baik prasarana untuk pelaksanaan upacara, prasarana untuk pelaksana upacara, dan prasarana untuk pengamanan upacara," ujar Basuki.

Dia menuturkan, prasarana pelaksanaan upacara mencakup Istana Negara, Kantor Presiden, dan Lapangan Upacara tengah dipercepat pembangunannya.

Istana Negara yang merupakan tempat Presiden Republik Indonesia menerima tamu-tamu kenegaraan, sudah mencapai progres 67 persen.

Saat ini tengah memasuki tahap arsitektural, penataan interior, mekanilak, elektrikal, plumbing (MEP), penataan lanskap, penataan jalan, termasuk Multi Utility Tunnel (MUT), dan jembatan. 

Bentuknya merefleksikan Burung Garuda yang dirancang dengan tampilan monumental dan simetris yang dominan, diimplementasikan pada wajah depan Istana dengan pilar-pilar tinggi sejumlah 34 pilar.

Konsep keseimbangan bukan hanya pada tampilan bangunan namun juga secara keseluruhan kawasan

Selain itu, bangunan dengan nilai kontrak Rp 1,34 triliun ini juga didesain tanggap iklim dan meminimalisasi perubahan terhadap bentuk dan kondisi topografi tapak.

"Istana Negara ditargetkan Juni sudah selesai," cetus Basuki.

Baca juga: Mengenal IKN di Kaltim, Inilah Batas dan Luas Wilayah Lengkap Destinasi Wisata Sekitarnya

Sementara progres konstruksi Kantor Presiden dengan nilai kontrak pekerjaan Rp 1,56 triliun, sudah lebih dari 80 persen.

Kantor Presiden merupakan tempat Kepala Negara Republik Indonesia dan Ibu Negara bekerja.

Bentuk bangunannya yang tidak bisa dibilang sederhana ini, merepresentasikan keagungan dan kewibawaan. 

Kemegahan yang ditampilkan pada bangunan Kantor Presiden ini tecermin pada penataan interior, khususnya lobby utama yang berfungsi sebagai ruangan pertama saat kaki menginjakkan gedung ini.

Desain bangunan dibuat bertingkat untuk menyesuaikan topografi yang ada.

Sedangkan perkembangan terbaru Lapangan Upacara yang dilapisi rumput Zoysia Matrella berstandar FIFA, siap digunakan dengan kondisi 90 persen menuju tuntas.

"Rumput-rumput ini sudah kita siapkan semua.

Demikian halnya dengan bendera, akan segera dipasang. Jadi semuanya, untuk prasarana pelaksanaan upcara 17 Agustusan, insya Allah selesai pada bulan Juni 2024," imbuh Basuki.

Lapangan Upacara ini dirancang dengan kapasitas tampung sekitar 8.000 orang.

Oleh karena itu, penyelenggara upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI yakni Menteri Sekretaris Negara dan Kepala Sekretariat Presiden harus mempertimbangkan kesiapan pelaksanaannya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2.086 Hektar Lahan di IKN Masih Proses Pembebasan, Mau Dibangun Apa?"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved