Pilkada Bontang 2024

Pecah Kongsi di Pilkada Bontang, Basri Rase Pilih Jalur Independen, Najirah tak Direstui PDIP

Walikota dan Wakil Walikota Bontang, Kalimantan Timur, Basri Rase-Najirah akhirnya berpisah di ajang Pilkada 2024 mendatang

|
Penulis: Mir | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
PILKADA BONTANG 2024 - Ketua PHM Kota Bontang Udin Mulyono, mengungkapkan pasangan Basri Rase - Najirah gagal berlayar bersama di Pilkada Bontang 2024. Untuk Najirah berkeras untuk mengendarai PDIP dalam Pilkada Bontang 2024. Di sisi lain Basri Rase enggan mengecewakan dukungan masyarakat yang telah menyerahkan dukungan 17 ribu KTP. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Walikota dan Wakil Walikota Bontang, Kalimantan Timur, Basri Rase-Najirah akhirnya berpisah di ajang Pilkada 2024 mendatang.

Basri Rase memilih untuk kembali maju di Pilkada Bontang melalui jalur independen atau perseorangan, sementara Najirah tetap ingin melalui partai dan tak mendapat izin dari PDIP untuk maju lewat jalur independen.

Bahkan rencana Basri Rase untuk maju lewat jalur independen sudah dibicarakan antara Walikota Bontang, Ketua Pusat Hubungan Masyarakat, Udin Mulyono; mantan Ketua KPU Bontang, Erwin; dan beberapa orang lainnya.

Pertemuan ini untuk membicarakan tawaran PHM yang berencana mendaftarkan Basri-Najirah sebagai pasangan bakal calon kepala daerah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui jalur independen padaSabtu (11/5/2024) besok, namun tidak jawaban saat itu.

Najirah meminta waktu untuk berkonsultasi dengan keluarga dan Ketua DPW Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Safaruddin, sebelum memutuskan terkait tawaran tersebut.

"Ketemu sebelum Asar. Jam 10 malam diminta harus ada jawaban," kata, Najirah didampingi putranya Ferza Agustia Darma
saat ditemui wartawan, Jumat (10/5/2024).

Baca juga: Dampingi Basri Rase pada Pilkada Bontang 2024, Chusnul Dhihin: Mohon Doanya

Dengan waktu yang relatif singkat, Najirah didesak memberikan jawaban pasti, apakah tetap ingin berpasangan atau tidak.

Hingga pukul 22.00 Wita, dia mengaku ibunya belum bisa mengambil keputusan.

Sementara sudah ada jawaban dari Safaruddin yang tegas menolak wacana independen ini.

Najirah gamang, memilih loyal ke partai atau ikut Basri Rase.

Sementara salah satu yang menjadi pegangan adalah amanah sang suami, almarhum Adi Darma.

Kepada Najirah dan keluarga, Adi Darma berpesan agar tidak melupakan jasa PDIP yang mengusungnya pada Pilkada Bontang 2020 lalu.

"Terlalu dini untuk memutuskan ibu mendampingi Pak Basri atau tidak dalam hitungan jam," kata Ferza

Sekitar pukul 11.00 Wita lebih, Najirah mengambil keputusan dengan memilih untuk maju melalui lewat jalur partai dan menolak tawaran PHM.

Menurut Ferza, Najirah sangat ingin tetap berpasangan dengan Basri Rase namun keadaan berkata lain.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved