Pilkada Bontang 2024

Pecah Kongsi di Pilkada Bontang, Basri Rase Pilih Jalur Independen, Najirah tak Direstui PDIP

Walikota dan Wakil Walikota Bontang, Kalimantan Timur, Basri Rase-Najirah akhirnya berpisah di ajang Pilkada 2024 mendatang

|
Penulis: Mir | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
PILKADA BONTANG 2024 - Ketua PHM Kota Bontang Udin Mulyono, mengungkapkan pasangan Basri Rase - Najirah gagal berlayar bersama di Pilkada Bontang 2024. Untuk Najirah berkeras untuk mengendarai PDIP dalam Pilkada Bontang 2024. Di sisi lain Basri Rase enggan mengecewakan dukungan masyarakat yang telah menyerahkan dukungan 17 ribu KTP. 

"Peta politik setiap jam bisa berubah, saya sudah bertemu dengan bu Najirah didampingi Pak Basri. Tidak ada titik temu," kata Ketua Pusat Hubungan Masyarakat Kota Bontang, Udin Mulyono, Jumat (10/5/2024).

Menurut Udin, Najirah memutuskan untuk berpisah lantaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, tidak memberikan restu.

Sementara itu, Najirah berkeras untuk mengendarai PDIP pada Pilkada 2024.

Di sisi lain, Basri Rase enggan mengecewakan dukungan masyarakat yang telah menyerahkan dukungan 17 ribu KTP.

"Inilah politik," pungkasnya. 

Tak Diberi Restu PDIP

Konstelasi politik Pilkada Bontang 2024 semakin dinamis. Satu di antaranya dari kubu bakal calon Pilkada Bontang 2024, Basri Rase

Disebutkan, Basri Rase telah memilih pasangan untuk maju di Pilkada Bontang 2024. 

Ketua Pusat Hubungan Masyarakat Kota Bontang Udin Mulyono, mengungkapkan pasangan Basri Rase untuk Pilkada Bontang 2024 adalah Chusnul Dhihin, bukan Najirah.

Hal itu ia ungkap saat ditemui TribunKaltim.co, di Kantor PHM di Perumahan Halal Square, Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Jumat (10/5/2024).

Menurut Udin, dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Jika ada hal yang secara prinsip tidak sejalan akan membuyarkan rencana yang sudah berjalan. Meski beberapa bulan lalu pasangan Basri-Najirah sudah dideklarasikan.

"Peta politik setiap jam-nya bisa berubah," kata Udin Mulyono.

Terhalang oleh PDIP 

Udin Mulyono menjelaskan, titik temu antara Basri dan Najirah terhalang oleh restu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P, yang enggan ketika kadernya maju lewat independen.

Disisi lain Basri Rase enggan mengecewakan dukungan masyarakat yang telah menyerahkan dukungan 17 ribu KTP.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved