Breaking News

Tribun Kaltim Hari Ini

Warning dari Prabowo: Jangan Ganggu, TKN Tegaskan Bukan Mendiskreditkan Partai Tertentu

Ada warning dari Prabowo: jangan ganggu. TKN menyebut pernyataan terbaru dari Presiden terpilih ini bukan untuk mendiskreditkan partai tertentu.

Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co
TRIBUN KALTIM HARI INI - Berikut ulasan berita-berita menarik di Tribun Kaltim hari ini, Sabtu (11/5/2024). Ada sejumlah bahasan menarik termasuk iso politik nasional terbaru yang membahas peringatan Prabowo. Simak selengkapnya di Tribun Kaltim Hari Ini. 

Hal tersebut, menurutnya masih logis karena adanya kedekatan sejarah antara Bung Karno dan PDIP.

"Perlu juga diingatkan bahwa Bung Karno adalah pendiri Partai Nasional Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka yakni tanggal 4 Juli 1927 yang merupakan cikal bakal dari PDI Perjuangan," ujar Djarot.

"Jadi sangat logis jika di dalam setiap baliho, spanduk partai atau atribut partai selalu ada gambar Bung Karno," tambah dia.

Lebih jauh, PDIP juga mengajarkan dalam sekolah partai kepada kader tentang sosok Bung Karno sebagai penggali Pancasila, Proklamator Kemerdekaan dan Bapak Bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, kata Djarot, PDIP dalam setiap jenjang pendidikan kader selalu mengajarkan, melaksanan ajaran serta pemikiran dan nilai-nilai semangat Bung Karno.

Baca juga: Prediksi Calon Menkeu di Kabinet Prabowo-Gibran, Bukan Sri Mulyani, Ada Menteri Megawati dan Jokowi

Sementar itu, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menilai, bahwa pernyataan Prabowo itu sangat tepat mengenai Bung Karno milik seluruh masyarakat.

Menurutnya, yang kurang tepat adalah ketika Prabowo mengatakan seolah-olah Bung Karno diaku-akui milik satu partai tertentu. 

"Saya kira sudah tepat Pak Prabowo menyatakan Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia karena memang sejatinya Bung Karno adalah seorang Bapak Bangsa Indonesia," kata Basarah, Jumat (10/5).

Wakil Ketua MPR itu menegaskan, pernyataan Prabowo tersebut membuktikan keberhasilan perjuangan politik PDI Perjuangan selama ini untuk mengembalikan status dan peran serta nama baik Bung Karno ke tempat yang seharusnya.

"Di masa Orde Baru dulu Bung Karno tidak mendapatkan pengakuan dan perlakuan seperti yang Pak Prabowo tegaskan sekarang karena pada masa itu Bung Karno diperlakukan tidak sebagaimana mestinya sebagai seorang Pejuang Kemerdekaan, Proklamator  Bangsa, Penggali Pancasila dan Presiden Pertama Republik Indonesia," terang Basarah

Dalam misi perjuangan politik, PDI Perjuangan tidak pernah memasukan Bung Karno hanya menjadi milik satu golongan, satu kelompok apalagi milik satu partai saja karena itu bertentangan dengan eksistensi dan jati diri Bung Karno yang bukan hanya milik bangsa Indonesia.

Tetapi juga milik dunia karena jasa jasa Bung Karno terhadap insiprasi kemerdekaan bangsa bangsa Asia Afrika melalui penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung dan berbagai legacy Bung Karno lainnya kepada dunia.

Baca juga: Isu Kabinet Prabowo-Gibran, Golkar dan Gerindra Dapat Jatah 5 Menteri, Dahnil: Tunggu Versi Resminya

(Tribun Network/rey/kps)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Katim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved