Berita Nasional Terkini
Kabar Terbaru Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati, Gerindra Bantah Komunikasi Mandek, Kata PDIP
Kabar terbaru rencana pertemuan Prabowo dan Megawati. Gerindra bantah komunikasi dengan Ketua Umum PDIP mandek di tengah jalan. Respons PDIP
Penulis: Aro | Editor: Heriani AM
Lantaran Presiden ke-5 RI tersebut tidak punya hubungan harmonis dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden ke-7 Joko Widodo.
Sekalipun Prabowo tidak punya kendala atau hambatan psikologis untuk berhubungan dengan Megawati.
Baca juga: Alasan Ganjar Pranowo Ogah Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, Sikap PDIP di Tangan Megawati
Keduanya memang dikenal memiliki hubungan yang baik.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam.
Menurutnya, sebagai sebuah lembaga, jika Prabowo selaku presiden terpilih berkehendak, maka presidential club bisa terwujud.
“Sejauh ini, Prabowo tidak memiliki garis konflik dengan siapapun,” kata Umam dilansir dari Kompas.com, Sabtu (4/5/2024).
Dia mengungkapkan, selama ini Ketua Umum Partai Gerindra itu bisa berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Prabowo, lanjut Umam, juga punya hubungan baik dengan Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Presiden Joko Widodo.
Namun, tantangan pembentukan presidential club bakal terjadi karena hubungan Megawati dengan SBY dan Jokowi yang tak baik-baik saja.
“Adapun Megawati yang memiliki garis konflik lebih banyak.
Mulai dari komunikasi yang belum terbuka dengan Presiden SBY dan juga Presiden Jokowi sebagai imbas dinamika politik belum lama ini,” paparnya.
Umam pun berkesimpulan, presidential club bisa berjalan efektif jika para mantan presiden punya kedewasaan.
Menurutnya, konflik politik yang selama ini terjadi harus dikesampingkan untuk kepentingan negara yang lebih besar.
“Persoalan apakah lembaga tersebut bisa bekerja efektif atau tidak akan bergantung pada kedewasaan masing-masing mantan presiden dalam mengelola ego dalam pola relasi konflik politik personal yang sebenarnya tidak produktif,” paparnya.
Ia berharap, para mantan presiden mau menurunkan ego untuk membangun keberlanjutan dan kepemimpinan yang lebih baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.