Aplikasi

Marak Penipuan Menggunakan Suara AI, Berikut Penjelasan dan Cara Menghindarinya

Teknologi AI yang mampu meniru bahkan melampaui kecerdasan manusia dalam berbagai tugas. Tips dan cara menghindari penipuan menggunakan AI.

Penulis: Dzakkyah Putri | Editor: Nisa Zakiyah
Indochinatown
Ilustrasi - Marak penipuan menggunakan suara AI, berikut penjelasan dan cara menghindarinya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sistem kecerdasan buatan (AI) adalah teknologi yang mampu meniru atau bahkan melampaui kemampuan manusia dalam beberapa aspek.

Sistem kecerdasan buatan AI memungkinkan mesin atau komputer untuk mengeksekusi berbagai tugas yang memerlukan analisis, pengambilan keputusan, serta kemampuan pembelajaran.

Namun, perlu diingat bahwa pengembangan kecerdasan buatan AI juga menimbulkan sejumlah tantangan dan pertimbangan etis, termasuk isu privasi data, keamanan siber, serta dampak sosial dan ekonomi yang mungkin timbul.

Baca juga: Jangan Panik HP Kena Sadap WA Kekasih, Lindungi Data dan Chat WhatsApp Pakai Fitur Ini

Oleh karena itu, penting bagi para pengembang dan pemangku kepentingan untuk mempertimbangkan implikasi etis dan sosial dari penerapan teknologi AI.

Hingga kini, AI dapat meniru berbagai tindakan manusia, seperti AI peniru wajah, suara, dan lain sebagainya.

Hal ini pula yang menyebabkan peningkatan kriminal yaitu penipuan, maraknya penipuan ini menjadi problem sosial bagaimana cara kita agar tidak tertipu dengan AI.

20240513_PENIPUAN SUARA AI
PENIPUAN AI - Waspada penipuan suara menyamar sebagai orang terdekat melalui AI untuk mengambil saldo dan privasi, tips menghindari dan mencegah penipuan.

Dilansir dari NYPost kemajuan kecerdasan buatan yang sangat cepat telah membuat orang menjadi sasaran empuk penipuan suara AI yang semakin lazim.

Para ahli teknologi telah mengungkapkan cara yang sangat mudah untuk membedakan manusia dari klon telepon digital ini (AI) dengan menanyakan kata-kata yang aman dari mereka.

“Saya menyukai ide kata kode karena sederhana dan, dengan asumsi penelepon memiliki kejernihan pikiran untuk mengingat untuk bertanya, tidak mudah untuk ditumbangkan,” kata Hany Farid.

Hany Farid merupakan seorang profesor di Universitas California, Berkeley, yang telah meneliti audio deep palsu, Scientific American melaporkan.

Menggagalkan penipuan yang memanfaatkan AI menjadi hal yang sangat penting mengingat banyaknya penipuan telepon AI.

Di mana penjahat dunia maya menggunakan alat AI yang untuk menirukan suara anggota keluarga guna menipu orang agar memberikan nomor rekening bank dan informasi berharga lainnya kepada mereka.

Suara-suara tersebut seringkali direkonstruksi dari potongan suara terpendek yang diambil dari video media sosial korban.

Skema penyamaran AI yang paling terkenal adalah “spoofing ID penelepon.”

Penipu telepon mengklaim bahwa mereka telah menyandera kerabat penerima dan akan merugikan mereka jika mereka tidak dibayar sejumlah uang tertentu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved