Pilkada 2024

Hasil Survei Pilkada Semarang 2024, Elektabilitas Ade Bhakti Meroket, Lutfi Agizal Menyusul

Inilah hasil survei Calon Wakil Wali Kota Semarang di Pilkada Semarang 2024 yang dirilis oleh lembaga The Republic Institute.

Editor: Heriani AM
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
PILKADA SEMARANG 2024 - Inilah hasil survei Calon Wakil Wali Kota Semarang di Pilkada Semarang 2024 yang dirilis oleh lembaga The Republic Institute. 

“Alhamdulillah, saya di bulan Juni, nilainya bagus,” kata Ade di kantornya, Rabu (2/8/2023) dikutip dari Kompas.com.

“Triwulan pertama 2023 ini, kemudian triwulan kedua dari 51 OPD, kita peringkat lima. Tapi kalau dibandingkan dengan 16 kecamatan lain, kami di peringkat pertama,” jelasnya menambahkan.

Selain itu, Ade Bhakti Ariawan juga berhasil menekan angka stunting di wilayah Gajahmungkur.

“Kalau bicara masalah stunting jumlahnya, kami pun juga nggak banyak-banyak amat. Kami peringkat ketiga atau keempat, paling sedikit,” ujarnya.

Ade menjelaskan, angka stunting di Gajahmungkur awalnya berjumlah 60 kasus.

Namun saat ini kasus stunting sudah jauh berkurang tinggal 26 kasus.

“Kemarin jumlahnya 60-an dievaluasi tinggal 30-an atau bahkan 26,” katanya.

Menurutnya, hal itu membuktikan OPD di Gajahmungkur benar-benar melaksanakan program Pemerintah Kota Semarang dengan baik.

“Kita selalu laksanakan dengan baik,” jelasnya.

Baca juga: Buka Penjaringan 18–22 Mei 2024, Gerindra Cari Pendamping Andi Harun pada Pilkada Samarinda

Penjelasan Video Viral

Mutasi Camat Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Ade Bhakti menjadi petugas pemadam kebakaran atau Damkar Kota Semarang viral di media sosial (medsos).

Banyak yang berkomentar jika mutasi camat yang aktif di media sosial itu gara-gara membuat postingan soal nasi goreng di akun instagramnya @adebhakti.

Ade Bhakti Ariawan saat ditemui di kantornya, Rabu (2/8/2023), tak memungkiri jika unggahan video viral terkait nasi goreng tersebut mengandung banyak persepsi.

“Mungkin kalau ada yang menghubung-hubungkan iya, tapi yang pasti bukan saya,” katanya.

Menurutnya, bagi siapa pun yang merasa tersindir dengan postingan tersebut merupakan bagian dari persepsi subjektif.

“Kalau mungkin ada yang merasa tersindir atau lain sebagainya itu subjektif,” ujarnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved