Berita Kaltim Terkini
2 Kawasan di Kalimantan Timur Memiliki Arus Deras, Basarnas Kaltim Ingatkan Warga untuk Waspada
BPBD Kaltim telah mengemukakan bahwa saat ini sama dengan daerah lain di Kalimantan Timur tengah dilanda perubahan iklim.
Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Timur memberikan peringatan kepada masyarakat di Kalimantan Timur terhadap potensi bencana di tengah situasi perubahan iklim.
Provinsi Kalimantan Timur sendiri bisa dibilang sebagai daerah yang memiliki banyak perairan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Basarnas Kaltim Dody Setiawan kepada TribunKaltim.co pada Senin (20/5/2024) di Samarinda, Kalimantan Timur.
Karena itu, tegas dia, ada lokasi-lokasi yang memang disebutkan memiliki arus deras.
Baca juga: 3 Rumah Terancam Longsor di Labangka Penajam Paser Utara, Ruang Dapur Terseret Tanah Bergerak
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kaltim telah mengemukakan bahwa saat ini sama dengan daerah lain di Kalimantan Timur tengah dilanda perubahan iklim.
Hal itu menyebabkan curah hujan ektrem yang berpotensi menyebabkan banjir di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Basarnas Kaltim Dody Setiawan.
Berfokus ke wilayah Kalimantan, Dody mengatakan Kaltim memiliki banyak wilayah perairan.
Perubahan iklim sendiri, lanjutnya, akan berpengaruh pada luapan air yang sifatnya mendadak.
Baca juga: Kaltim Dilanda Perubahan Iklim, Basarnas Imbau Warga Sekitar Perairan Waspada Luapan Air Dadakan
"Jadi kami imbau warga di wilayah pesisir perairan Kaltim waspada dan perhatikan faktor keamanan keluarga dan keselamatan diri masing-masing," tegas Dody Setiawan.
Dody mengingatkan bahwa sungai hingga banjir di Kalimantan Timur memiliki arus yang deras.
BPBD sebutkan ada 2 kawasan yang memiliki arus deras di Kalimantan Timur.
Adapun kawasan yang memiliki arus deras adalah Sungai Mahakam Samarinda dan Mahakam Ulu (Mahulu).
"Samarinda dan Mahulu banjirnya memiliki arus deras. Tapi di antara dua wilayah itu yang perlu diwaspadai adalah Mahulu," ungkapnya.
Baca juga: Update Penanganan Longsor di Perumahan Kledang Mas Baru Samarinda Kaltim
Meski begitu, dari pendataan Basarnas, wilayah Kaltim dengan potensi kondisi membahayakan manusia (KMM) terbanyak masih dipegang oleh Samarinda.
Dengan penyebab terpeleset ke sungai, terjatuh dari kapal hingga terseret arus karena bermandian di Sungai Mahakam maupun banjir.
Sejak Januari sampai Mei 2024 telah terjadi 50 sampai 70 KMM atau kondisi membahayakan manusia.

Meski jumlahnya terbilang menurun dari tahun sebelumnya, namun warga Kaltim khususnya di wilayah perairan harus waspada.
"Karena perubahan iklim bisa menyebabkan luapan air secara tiba-tiba," pungkasnya.
(TribunKaltim.co/Rita Lavenia)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.