Berita Samarinda Terkini

Update Penanganan Longsor di Perumahan Kledang Mas Baru Samarinda Kaltim

Penanganan bencana longsor yang menimpa belasan rumah warga di Perumahan Kledang Mas Baru, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda.

|
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA
LONGSOR DI SAMARINDA - Salah satu rumah terdampak longsor di Perumahan Kledang Mas Baru Samarinda Seberang 2023 lalu. Camat Samarinda Seberang, Aditya Koesprayogi, menyatakan, pengerjaan nanti akan menggali bidang kemiringan agar air hujan bisa tumpah ke arah sebaliknya. Tapi rencana ini aman, karena di bawahnya lahan kosong, masih jauh dari permukiman warga, Senin (20/5/2024).  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penanganan bencana longsor yang menimpa belasan rumah warga di Perumahan Kledang Mas Baru, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur terus berlanjut.

Saat kejadian longsor kala itu, tercatat sebanyak 19 rumah terdampak longsor Perumahan Kledang Mas Baru, Samarinda.

Kerusakan yang ditimbulkan akibat longsor yang terjadi pada tahun lalu pun berbeda. Lima rumah rusak total, sementara sisanya mengalami kerusakan ringan dan sedang.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana melakukan penanganan tersebut dengan metode cut slop.

Baca juga: BPBD Tawarkan Konsep Sumur Pengering untuk Cegah Tanah Longsor di Samarinda

Metode ini diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda dan sudah disetujui oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

Bahkan, hal ini pun sudah menjadi rekomendasi untuk pengembang perumahan sehingga dapat digunakan sebagai tindak lanjut penanganan musibah longsor kala itu.

Memakan Anggaran Besar

Terbaru, Camat Samarinda Seberang, Aditya Koesprayogi mengatakan bahwa metode penanganan tersebut tak bisa dilakukan oleh pihak pengembang lantaran memakan anggaran yang besar.

Sehingga untuk penanganan sementara ini, akan dilakukan dengan metode alternatif.

Pengerjaan nanti akan menggali bidang kemiringan agar air hujan bisa tumpah ke arah sebaliknya.

Tapi rencana ini aman, karena di bawahnya lahan kosong, masih jauh dari permukiman warga.

"Sebagai langkah sementara, hingga nanti mereka memiliki kemampuan mengerjakan seperti apa yang direkomendasikan dari pemkot," papar Aditya.

Baca juga: Longsor di Samarinda dan Pohon Tumbang, BPBD Tuding karena Hujan dan Angin

Di samping itu, Camat Samarinda Seberang ini juga sudah mempelajari metode alternatif yang direkomendasikan oleh pengembang sebagai pemilik lahan.

Atas hal tersebut, pihaknya pun langsung mendorong pengembang agar dapat melakukan kajian, termasuk pengadaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dengan melibatkan kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda.

Karena DLH memiliki mekanisme penanganannya, jangan sampai nantinya niat mereka mengalihkan ke arah lain malah membuka potensi masalah yang baru.

"Karena dikhawatirkan akan terjadi persoalan dan berdampak yang lebih besar lagi nantinya," tuturnya.

Baca juga: Longsor di Samarinda Dekat Area Tol Balsam, Satu Lajur Tertutup Material Tanah

Selanjutnya, hasil kajian tersebut akan pihaknya sampaikan kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun untuk mendapatkan penanganan lanjutan.

"Janji mereka menyelesaikan kajian ini sesegera mungkin, tapi mereka minta waktu untuk mengadakan satu pertemuan lagi (Rabu mendatang) untuk menjawab konkretnya," ujarnya.

Beri Tempat Tinggal Sementara

Terkait dengan 5 rumah warga yang rusak total, Aditya mengatakan bahwa pihak pengembang telah memberikan bantuan kepada warga terdampak untuk tempat tinggal sementara.

Namun dalam hal ini, menurut Aditya hal ini kurang efektif lantaran kurun waktu penanganan ini memang tak dapat dipastikan.

Baca juga: Banjir dan Longsor di Samarinda, Polisi Bantu Evakuasi dan Beri Makan Warga

Oleh karena itu, dirinya juga memberikan masukan kepada pihak pengembang perumahan untuk menyiapkan lahan pengganti bagi warga terdampak.

Karena kan jangka waktu nya tidak pasti, sehingga bisa menjadi pengeluaran yang tidak terukur oleh perusahaan.

"Kalau di pengalaman saya saat masih di Sungai Kunjang, korban longsor di sana menyiapkan lahan pengganti," pungkas Aditya.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved